Pages

28 Juni 2012

Islam Plural Kang Jalal versus bising "kawin Kontrak"

Membaca buku "Islam Plural", dan beberapa sumber/ pendekatan tinjaun pustaka, maka sebuah deskriptif, interpretatif dan analitik, terhadap tulisan dari karya-karya yang dihasilkan Jalaluddin Rahmat atau biasa di panggil, "Kang Jalal", tersimpul tentang banyak pembicaraan beliau terkait dengan ajaran sufisme. Tampaknya bang Jalaluddin ingin memberikan perubahan arah prilaku dan pemikiran manusia, serta mengajak manusia untuk lebih menjaga akhlaknya.
Islam Plural Kang Jalal
ke tegas : "Islam Plural" lalu menulis suara bising versus "kang Jalal", ajakan selaras dengan ajaran-ajaran yang terkandung dalam sufisme atau Neo Sufisme, misalnya lebih menekankan manusia pada aspek rekonstruksi moral sosial masyarakat. Gelagat penelitian ini menyimpulkan bahwa sufisme mampu menjadi obat penawar bagi manusia yang mengalami kebingungan identitas dan teraleniasi dari identitasnya sebagai manusia. Sufisme merupakan terapi yang efektif untuk membuat orang lebih manusiawi pula. Menjalani sufisme, menurut Jalal, bukan berarti meninggalkan dunia. Tetapi, menjalani sufisme justru meletakkan nilai yang tinggi pada dunia dan memandang dunia sebagai media meraih spiritualitas yang sempurna, demikian kami kutip dari beberapa pernyataan beliau dalam ceramah dan beberapa kaidah Neo Sufisme.

Tapi dari sisi lain sejumlah pihak menolak keberadaan pemikiran "tokoh kita ini", misalnya, KH Said yang langsung membawa sejumlah buku tulisan Kang Jalal yang dinilai “melenceng”, serta sebuah skripsi seorang mahasiswa psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) yang meneliti perilaku kawin mut’ah (kawin kontrak) di kalangan mahasiswa di Makassar tsb. Nikah mut’ah (kawin kontrak) yang sudah banyak menggejala di kampus-kampus perguruan tinggi di Makassar akibat doktrin pemikiran yang dikembangkan Prof Jalaluddin Rakhmat,” ujar KH Makdum

Tokoh agama  KH Samad juga mengungkapkan "bahwa Yang paling diresahkan dan disesali  adalah sikap Kang Jalal yang selama ini dinilai ikut menyebar pemikiran yang mengarah kepada pengkafiran sabahat utama Nabi, Abubakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Demikian pula LPPI Menurutnya, " sangat intens mengikuti dan mengkaji tulisan Kang Jalal. “Dia pernah menulis bahwa Umar bin Khatthab meragukan perintah Rasulullah SAW. Banyak pernyataan dan tulisannya yang menilai Khulafaurrasyidin selain Sayyidina Ali membangkang terhadap perintah Rasulullah SAW,” ujar KH Samad.
…Sikap Kang Jalal selama ini dinilai ikut menyebar pemikiran yang mengarah kepada pengkafiran shahabat utama Nabi, Abubakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan…
Belum lagi Kang Jalal, sapaan Jalaluddin dan gelar doktor bidang agama lewat program doktor riset yang diraihnya dari UIN, kukuhan sebagai doktor dalam bidang Islam, sangat melukai perasaan umat dan tokoh Islam di daerah ini, menurut beberaapa tokoh agamaa di Sul-Sel, Kang Jalal selama ini mereka nilai kerap mengeluarkan pernyataan kontroversi soal Islam. Kang Jalal dikenal sebagai doktor di bidang komunikasi dan dosen di Universitas Padjadjaran Bandung.

Menjawab keterlibatan pen-cetusan ini, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Alauddin, Prof Dr Arifuddin Ahmad, mengatakan, secara akademik "tidak ada larangan bagi siapapun untuk meraih gelar tertentu. “Itu hak azasi. Dalam akademik tidak ada masalah. Program yang diikuti Prof Jalaluddin Rakhmat sudah sesuai prosedur,” jelas Arifuddin, lagipula, lanjut Arifuddin, "apa yang dikritikkan bagi Kang Jalal selama ini adalah hal yang masih diperdebatkan. “Prof Jalaluddin Rakhmat memang banyak melahirkan pemikiran kontroversi yang mengundang perdebatan,” ujar Prof Dr Arifuddin Ahmad, menanggapi bising-bising hal tersebut.
-----------------------------------
Kaimuddin Mbck, Maros "Usai jum'atan "dalam "Islam Plural" suara bising versus "kang Jalal"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar