Dari warung kopi beranjak pulang (masih pukul 21.30 WIT lupa jika malam Jumat) aku Usman memulai cerita hantu ini, (aku Usman : sejak kecil terbiasa lihat hantu ), memasuki belokan setelah jalan utama lalu pemakaman "Butta Toa", kembali bayangan putih samar dan transparan, hal ini pertemuan yang ke 3x dan semakin aku lihat, sosok itu nyata, yah... bisa ditebak itu adalah "longga"/ hantu tertinggi di Sulawsi Selatan, setinggi pohon kelapa dan dia berada diposisi mengambang, nangkring di pohon kelapa tepat dihadapanku yang kira2 berjarak 4 meteran. Mukanya rata berwarna putih pucat dan tidak ada hidung, mata serta mulut. Tangannya besar-besar sebesar pisang ambon juga berwarna putih pucat, rambutnya hitam acak-acakan, dia seolah memandang ...

Puisi mistik 1. (setelah translet ...
"BoHong --

tersembunyi daratan dalam lipatan-lipatan mimpimu,
sebuah bangunan batu dengan dinding berlumut yang kelihatan rapuh, langkahmu menuju kebanyak pintu, di balik sebuah pintu terbukalah ruang gelap dan kosong, suara seperti tergantung di langit ketika sedetik sebuah nyala yang memucat dari bola lampu diatasmu,”aku telah terbunuh….”, katamu, ketika sesosok manusia tergantung lemas diatasmu dan kau sangat mengenalnya.__
(7 an > jangan , jika banyak bohong taudzmu..tidak bermanfaat, ketika kau minta perlindungan... )
Puisi Mistik 2
"Wajah dalam Lukisan"
Menimang lipatan wajah di kanvas kalbu...
pada sepenggalan makna di rahim malam ?
deras indahmu kali ini, dingin membawamu pulang ke- segala samudera, sebuah pemandangan di ujung
tanjung, untuk dilukisnya sebagai takjub,
ada yang menunggu hidup dan mati…dalam
aneka warna semantik: ini berlebihan---
ketika malam bagai amuk dan bola embun turun pada
kanvas basah, ada yang duduk bersimpuh beku dalam lukisan tersebut, hingga pagi tiba dan lukisan itu memahamkan, betapa
wanita "sebaik-baik ciptaan"
_________________________________
Pinggir sungai Maros, 18-19 Juli 2010.
Puisi Mistik 3
Mati itu Hening
puncak yang hening
permukaan bumi dari atas tampak berkerikil dan terjal
hening...kelam susup rebahku pada dingin yang
hening...kelam susup rebahku pada dingin yang
tak sampai padamu
hening....aku memucat di bawah jengkalan langit,
ini dengus air bah menyusup kedalam
degup bumi dan merangkak ke-kekal kisaran
langit, riuh degup jantung pecah pecah
puncak yang hening, aku terhenti ….
_________________________________
Pinggir sungai Maros, 18-19 Juli 2010.
Ucapan terima kasih pada Usman atas cerita peristiwa mistik-nya.
Ucapan terima kasih pada Usman atas cerita peristiwa mistik-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar