Dalam kecemasan terhadap peristiwa tersebut, pada situs di "leang Burung", (di-cedera-i penambang marmer) ,Maros Indonesia, saat bincang bincang dengan komunitas "Pemerhati Lingkungan Hidup", sang peneliti tersebut menunjukkan beberapa foto yang diambil tanggal 4 november 2011, terkait dekatnya penambang marmer dengan situs yang ditelitinyan sejak 30 tahun lalu,
Arkeolog yang mengabdikan diri pada penyelidikan di "situs di Leang Burung tersebut", menuai dukungan dari komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup tasb, dan sebagai ungkapan atau tanggapan,"peninjauan kembali ijin tambang Kalau boleh kami anjurkan agar supaya ada ekskavasi darurat oleh BLHD dan Dinas Pertambangan, agar lokasi ini( situs di "leang Burung", di-cedera-i penambang marmer ,Maros Indonesia), menemu okupasi sebagai hal yang penting untuk terlindungni dengan segera " ungkap Muh Ridwan (koordinator Umum Koalisi Pemerhati Lingkunga Hidup) .
![]() |
sebuah-situs-di-leang-burung-dan. |
Crew "Revitalisasi Budaya Lokal Maros", juga sangat menyesalkan tindakan dekatnya penambang marmer dari dekatnya situs tersebut, bahkan ia juga mengkritik pihak-pihak atau tokoh-tokoh tertentu yang mem- bungkam terhadap peristiwa ini, padahal yang dirusak tersebut adalah salah satu jati diri atau jika bukan adalah jejak masa lalu sebuah peradaban di Sulawesi Selatan ini.
_____________________________________
Kaimuddin Mbck. Maros Sulawesi Selatan Indonesia.
saya sedih sebenarnya pemerintah atau pejabat atau pegawai negri itu tidak benar2 memperhatikan kelangsungan Indonesia dan bumi serta rakyatnya..
BalasHapussaya juga sedih dengan komentar si anonim, karena tak menampilkan identitasnya :)
BalasHapusapa yang harus q tanggapi ?, haha..ha.., blajarlah tidak bersembunyi
BalasHapus