memantul pada kemilau papan-papan iklan di sepanjang jalan, tentu aku tak mengajakmu memihak..kau milik dirimu sendiri seperti gerimis itu....
Kumpulan puisi gerimis Mengantarmu pulang
Kemudi ini gila sayang…ia terjemah rindu yang terkirim tak
beralamat, 
ketika itulah aku kata yang bermula dari gerimis,,, ..dan
tumpah menyergap seluruhmu, 
lihatlah…. segalamu telah basah, “sebuah genangan gerimis
?”, kau tebak,
padahal aku telah lipatan doa menjadi ....kata, 
                                          menjadi ...gerimis,  
                                          menjadi....pantai
tempat berlabuh. 
 _______
Sabtu, 09 April 2011
![]()  | 
| " Gerimis " | 
*kupandangi langit lembut kalau-kalau kau pulang
*Apresiasi Puisi Gerimis
 "Gerimis" dan "pulang"  sebentuk harapan kasih yang menutup musim
kemarau,  sebab sebelumnya  mereka suka duduk berhimpitan meskipun tanpa
bicara di suatu sudut perempatan, atau di sekitar air mancur berwarna jingga, ya di
tengah taman kota yang juga tetap panas. 
 pengalaman yang intens ?, seperti pengalaman yang
tidak berdaya atas kenyataan…. Gerimis Itu tidak di depan kita, tapi itu melliputi kita dalam misteri, kita lebih mampu menggunakan
metafor. meskipun metafor bukan memecahkan misteri seluruhnya.
Sesekali  pula menunggu gerimis di bawah naungan
pohon-pohon flamboyan di bantaran sungai bawah jembatan. gerimis adalah dekapan
trotoar juga dekapan jalan-jalan utama, tempat mereka  melintas berdua. Ritme yang selalu di
nantinya , ritme metropolitan diantara acuhan wajah orang-orang yang bergegas
menyeret keletihan. Menunggu gerimis adalah cinta selalu lepas dari tangkapan
kata-kata. Ia adalah gelora hidup untuk dihayati.... dikhidmati....., tidak
dimana-mana tapi disini.. (link cat X :Aku gadis yang mencintai suami
orang_sebuah dialog.
*sebelum gerimis maka tak ada kata janji, pun tak ada
isyarat-isyarat tentang esok atau lusa, yang entah akan menyatukan atau
memisahkan mereka. Malam merenggut senja tanpa gerimis, sedang kesunyian
mendadak tebal menggenang di pelupuknya....
~Puisi Gerimis
 ku-lelah pada hantu kemarau yang 
meranggaskan daun-daun
hingga kering,
 aku semestinya memetik kembali ingatan-mu  tentang
 kabar musim hujan ditatapmu
kukira jarak antara ku tak sampai sampai padamu, atau 
keadaan memang selalu
begini ?
~Puisi Gerimis
 tak kulihat lagi percikmu menyisir landai sungai yang
 dengan
itu ku-
 membuang risau,padahal kau tahu malam-malamku adalah
 catatan tentang tanah lembab yang 
 menumbuhkan bunga dengan aneka warnawarni
~Puisi Gerimis
 meminjam kata-kata kenangan yang jauh,
 saat kita menunggu, 
“pertemuan kemarau dan hujan ”, adalah  rindu kita yang
 tersirap dalam tangantangan yang menampung luka
 atau kita berbohong untuk percayai  bahwa 
rindu adalah  milik kita hari ini..?
Puisi gerimis
 masih kah kau kosong atau 
tangan gaib mesti melerai
gelisahku?
 disini istana debu telah terbangun sayang..., dan
 anaknak
kita tumbuh besar disini…..
 Gerimisku, kupandangi langit lembut itu, kalaukalau kau
pulang
 musim sedang tak bersahabat._
______________
 maros "pondok bambu 19",
Puisi Gerimis di jembatan sore ini
 Gerimis seperti ingin menenangkan dirinya
 sendiri dalam senja. lalu iapun melintas saja  dan pergi.
 Entah....tapi gerimis dan senja telah saling tatap dalam dan
begitu lama,
 betapa, aku hanya tau  Senja dan Gerimis menjelma silhuet dan
 memantul pada kemilau papan-papan iklan di sepanjang jalan.
 _______________ 
kaimuddin mbck   
 Kumpulan puisi gerimis Mengantarmu pulang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar