dalam cengang hujan bang becak sedih juga penjual rujak |
tampak musim sedemikian cepat, seolah tersimpan
keping-keping tangis berkekalan,
lihatlah
tak sesaat pun, hujan selalu saja luruh tak terbat-bata,
"Hujan ini, seperti biasa ia tak bergegas kecuali hanya menangis sejadi-jadinya "
Hujan dan sepi, jejal tabuhan nyanyian yang lama telah kukenal,
ya dan sungguh ketika hujan begini, aku seolah ingin memaksamu mengulurkan tangan. hanya untuk kau menandai dingin-nya,
hujan ini benar-benar penjara, yang menarikku dengan paksa pada kenangan yang meluapkan. Apakah kau mengingat hari itu, ketika hujan seperti ini dan aku memakaikan-mu jaketku yang kumal ?,
"maaf itu hujan yang sama dengan hari ini, hujan yang menelusup jauh kedalam tangis."
secatatan perih dari tangis hujan
hujan sedemikian menjejak, parkiran kendaraan mendadak sesak dan terburu-buru, hujan yang penuh tafsiran, seseorang dengan pakaian yang basah tak menoleh lagi kearah jalan, ia di sini dan aku dengan 2 cangkir kopi plus gula cream, aku merayakan hujan ini

Sehujan dan 2 cangkir kopi mendingin saling diam dan hujan baru saja redah sore ini. Udara masih basah disela redup matahari, sebuah suara sayup-sayup seolah dari sumber terdalam...begitu aku kenali bukankah itu....., atau mungkin tangis ?.
___________
cengang hujan adalah rasa yang mengenalkannya banyak peristiwa, dengan perih atau dengan rindu segalanya tampak spesifik dan unik, wassalam kaimuddin mbck.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar