Sore dan kumaknai bahwa senyummu itu nada yang sangat kukenali, jelas dalam jiwa sendiri, kaupun tahu bahkan aku sanggup dendangkan lagi syair yang hampir terlupa, kau bangsat sekaliii..., imajinasiku terbang sangat jauh dan liar, percayalah kau tak boleh kubiarkan. Hari yang renyah sebuah tawa dan keinginan agar "ku-berusaha lupakanmu", aihh...lebayy deh..., melupakanmu itu sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenali.(atau seperti wanita panggilan yang tiba-tiba saja datang seolah telah saling kenal: be-candaja..._
![]() |
wanita panggilan 1 |
Tak melupakan itu...hihi..hi..seperti ketika SMA dulu : kepadaku kau
tetap banyak bicara dan aku tetap kuat makan hehe..he..he..tak berubah
ya...kecuali sekarang kau tak sebebas dulu lagi, dan tak sesuatu
carapun Q menemukan mu berulang-ulang..: hari kunyanyikan lagu saat kau
mungkin sudah lupa liriknya, ok, lah dan jam weker terus berdering kita
berpisah kecatatan hari ini dalam "alam mimpi semoga lebih indah dari
kenyataan, ya...hati-hatiki..", uh..
___________
aku selalu ingat temu itu dan tak melupakan dua hal besar dalam hidup
ini "cinta dan kematian". Ketika kita siap menerima keduanya, berarti
kita siap menghadapi apa saja. dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal
kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi
seseorang. sebelum pisah aku bilang padanya "aku menyukai kepingan yang
tersisa itu", dan bagiku hal itu merupakan seribu alasan untuk
tersenyum sendiri, haha..ha...Kamu memang masih menakutkan, Upss
maksudku lucu...
Di Jembatan dan Sore lalu petang yang hampir tenggelam, tersenyum
sajalah, atau berharap ada yang menarik ke permukaan: begitu bening
sungai Marusu, runtuhkan saja sunyimu disitu semoga riaknya ter-antar
pada pantai yang tepat. sekira ia ngajak aku melompat bareng, aku ngga
bakalan mau, mending lari ke bawah & bersiap menangkap-nya.
Ahh...sudahlah..(ini bukan wanita panggilan yang ketika kita
menghendaki tiba-tiba saja dia di jatuhkan dari langit, samasekali buka)
_____________________
Jangan menjadi bangsat seperti dulu, seperti cerita berikut
ini...tentang keadaan yang berbeda tipis deengan wanita...? tapi bukan
wanita panggilan ya.., ini keadaan darurat (diceritan oleh : vr4)
"Panggilan Lelaki Bangsat..."
Seorang gadis berusia 20-an menemui dr. Tomi, seorang dokter pakar
jiwa.
"Dokter, saya merasa amat marah pada pacar saya sehingga saya
memanggilnya lelaki bangsat. Ada kalanya saya rasa dia keterlaluan, dan
ada kalanya pula saya rasa memang patut saya memanggil dia seperti
itu.." "Hmm.. panggilan itu memang hinaan yg agak melampaui batas untuk
seseorang.. tapi, mungkin kamu punya sebab tersendiri sehingga
memangilnya demikian. (ingat ya..aku bukan wanita panggilan
![]() |
registered prostitutes |
Ceritakanlah kepada saya agar saya dapat membantu.."
"Ya memang ada.. pd satu malam kami berduaan dalam mobil di tepi pantai.
Dia pegang tangan saya." "Dia pegang tangan kamu seperti ini?" dr Tomi memberi contoh.
"Ya. seperti yg dokter lakukan"
"Kalau hanya ini, tidak sepatutnya dia dipanggil bangsat dong. Itu tandanya dia tidak mau berpisah dgn kamu..."
"Kemudian dia merapatkan badannya k epada saya dan memeluk bahu saya..."
"Dia lakukan seperti inikah?"
"Ya. seperti inilah dia peluk saya dokter.."
"Itu bukan bangsat, itu tandanya dia mau sentiasa berdampingan dgn kamu"
kata dr Tomi.
"Kemudian dia cium saya.."
"Dia cium kamu seperti ini ?"
"Ya. Ciumannya sama seperti yg dokter lakukan."
"Kalau sekadar ciuman seperti ini, masih belum boleh dipanggil bangsat dong, itu tandanya dia sayang kamu, toh?"
"Kemudian dia memasukkan tangannya kedalam baju saya & meraba2 buah dada saya dokter.."
![]() |
film full |
"Tapi kemudian dia memberitahu saya bahwa dia sebenarnya mengidap AIDS"
"HAH?? BRENGSEK!! DIA..MEMANG .. BANGSAT!!.. BANGSAAATTT!!!!.. LELAKI BAAANGSAAAAAAAATTTTTT!!!!!!!!......"
kaimuddin mbck, di sini tak sesiapapun juga tanpa atau bukan wanita panggilan , hanya " malam sedang bangsat jadi ya tulis-tulis saja".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar