Hening kelapangan dan jalan jalan bisu tak bernyawa
pekat malam, sepotong bulan lesu berpamitan
desau angin lembab hilir mudik di tepian gurun, sesuatu
pergi... sejauh rig didasar lautan dan
daratan adalah titik jenuh dari jarak pandang langit
pergi... sejauh rig didasar lautan dan
daratan adalah titik jenuh dari jarak pandang langit
oh..alangkah indahnya sepi
Dalam tanah kerontang tumbuh bukitbukit baru seakan mendaki langit
gelegak telaga jiwa, terus belajar tentang “sepi”
tapi sepi juga cara sederhana untuk bunuh diri_________
kaimuddin mbck dalam
Sepi Terindah adalah Puisi
*Catatan Buram : menulis "sepi" untuk "berlian", indah ya... ?.
Mengekspresikan diri melalui Puisi tanpa harus ada partner bicara secara langsung. Maka insiden sepi berhadapan dengan metafora menjadi kata, sesekali demi keindahan aku bicara sendiri di depan cermin, sebagai tuntunan memasuki teks yang menjanjikan keindahan yang melebihi logika dan kata. (mungkin hal ini berlebihan) Kalaupun belum mencapai keindahan teks puisi minimalnya kita bisa masuk dalam petualangan rimba kata dan makna. Seperti pergi ke Louvre di Paris mencari Monalisa.
Kalaupun belum berhasil menemukan Monalisa, maka kita sudah terpesona melihat keindahan berbagai lukisan bahkan dari interior ruangan. Menulis puisi dapat dinikmati seperti perjalanan yang tidak tergantung sepenuhnya pada tujuan akhir.
Menimbang peristiwa sepi ke-penyampaan makna ganda yakni yang tersurat dan tersirat, sungguh meminta tetes-tetes keringat budi bahasa, hal ini tak mengapa sebab cukup sering martabat seseorang diukur dari kemampuannya berbahasa. Meski gelar S3 misalnya kalau tutur katanya seperti preman yang kasar serta merta berkuranglah penghargaan kita. Puisi dapat menyampaikan maksud kita penuh ke-indahan sehingga kami (sang baco) menyebutnya
"menulis.... sepi untuk berlian", jangan menyebutnya kata-kata terindah atau kata-kata mutiara ya..?_
________________
________________
Link Terkait Puisi Sepi >.....Lampu Lampu jalan itu, Heran merasakan tubuhnya menerang pada waktu tertentu. Direkamnya Setiap detik-detik peristiwa di jalan, secara diam-diam.Tapi ia, sedih ketika malam larut dan jalan sepi. Yang tidak, ia mengerti..? di : Lampu jalan adalah puisi paling sepi
episode ini, adalah syair rindu yang tak kita mengerti mengapa ia tumbuh, seolah tak kehabisan kata, terus saja berlayar kesungai hatimu, meski pada akhirnya ia bukan apapun kecuali diri sendiri yakni ....selengkapnya di > puisi paling sepi
....kau lipat sepi kesekian kali dan menjauh pantai, segalanya seolah tumbuh
di
rahim gulita, uh sunyi dan sebuah, senyum merambat diam-diam dengan
seribu kisah air mata, Sepi kembali merupa malam, adakah kau telah terbebas, kulihat kau "memeluk sesuatu dengan kasar dan mem....selengkapnya di > Penjara sepi kumpulan puisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar