Tradisi maulid Nabi 2013 terbesar dan terunik di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, ketika bentangan kain kebaya dengan jure' atau motif Bugis makassar memenuhi tiap-tiap miniatur perahu sebagai layar, seolah segala warna-warni di lapangan besar itu baru saja mem-bah turun dari langit, ya sebuah lapangan di tanralili yang dipadati masyarakat budaya berkisar seribuan, lanjut catatan pemetaan peristiwa menyampaikan bahwa "tiap-tiap satu kepala keluarga di kecamatan Tanralili dalam memeringati atau mengapresiasikan kecintaan pada Nabi dengan gelar hari besar "Maulid Nabi "/peringatan kelahiran nabi mereka menyiapkan 1 buah miniatur perahu dengan pariatif warna/i dari telur, baju celana, biskuit kaleng, handuk, tas hingga sepatu juga kain kebaya dengan motif bugis makassar yang tergantung memenuh pada miniatur perahu pinisi, sungguh kemeriahan, hiruk pikuk di lapangan bola tersebut seolah menyita perhatian seluruh pengunjung . Lihat gambat atau peta foto oleh
Adnan Muthalib.
 |
tradisi maulid nabi terunik dan terbesar |
Sejarah Maulid Nabi : maulid nabi pada periode awal lampau bugis makassar dalam literasi lintasan sejarah pertama kali dikenalkan
oleh mudzofar abu said al-qokbury seorang gubernur irbil di iraq pada masa pemerintahan shalahuddin al-ayyuby (1138-113) sekitar tahun 630 H, silangkait sejarah masuknya Islam di Sulawesi selatan secara umum lewat pintu kerajaan tahun 1600, maka 35 tahun kemudian peringatan maulid nabi dari sultan shalahuddin al-ayyuby itu sendiri mulai mengakar di bumi anging mammiri ini, dengan tujuan untuk membangkitkan kecintaan kepada nabi muhammad shalallahu 'alaihi wasalam serta untuk meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, tepat ketika sedang terlibat dalam perang salib melawan
pasukan kristen eropa dalam upaya memperebutkan kota yerussalem. Itulah sekilas sejarah awal mula diperingatinya maulid nabi,akan tetapi
sekilas kita tangkap dari beberapa sumber di atas seperti nya mereka
berbeda pendapat dalam menentukan awal mula diperingatinya maulid
nabi, tapi seorang ahli sejarah menyebutkan bahwa sumber diatas tidak
menunjukan adanya perbedaan pendapat..(sementara...)
Dialog Atraktif Maulid Nabi di Lapangan Tanralili : bincang dengan Ilham Halimsyah penulis lepas di Maros (
www.ihsyah.web.id) yang juga meliput acara tersebut, mengungkapkan,
"Lihat baku' maudu' sebesar
perahu? Di sana di lapangan Tanralili. Tradisi maudu lompoa masyarakat
Tanralili sama uniknya dengan Cikoang. Perahu-perahu berhias dan berisi
aneka makanan berjejer. Bahkan maudu lompoa Tanralili ini lebih unik dari Cikoang,
karena perahu-perahu berjejer di lapangan, bukan di tepi sungai. Sekira
300 perahu dibuat warga menyemarakkan maudu lompoa Tanralili. Perahu tak
hanya berhias telur, kado minya' dan lauk dalam ember tapi juga sarung,
baju kaos, payung. Maudu lompoa Tanralili wujud rasa syukur
dalam kegembiraan. Warga berebut ribuan telur dan semua dapat. Dengan
ember maudu lompoa Tanralili hari ini menu makan siang saya kaddo
minya', juku kambu, ayam goreng, dan tentu saja telur. Ember maudu
lompoa Tanralili mengajari kita berbagi, mengajak teman makan bersama,
tentu mempererat silaturrahmi. Maudu lompoa Tanralili tradisi dan pesta
rakyat tahunan tanpa strata sosial, masyarakat kaya-miskin dan tua-muda
sama-sama berebut telur."
Maulid Nabi secara Nasional: pun tak terhindarkan seperti yang diceritakan oleh sukarno (presiden indonesia
pertama)dalam pidatonya pada peringatan maulid nabi muhammad di stadion
glora bung karno senayan,6 agustus 1963 dia bertutur "sore sore saya
dibawa oleh presiden suriah sukri alkuwatly ke makam shalahuddin lantas presiden kuwaitly bertanya kepada saya "apakah anda tahu siapa yg makamkan disni?" saya berkata saya tahu of course I know this is shlahuddin the great warrior,kataku lalu berkata presiden kuwatly tetapi ada satu jasa shalahuddin yg barang kali presiden sukano belum mengetahuinya "what is that?" saya bertanya,jawab presiden kuwatly
shalahuddin inilah yg mengobarkan api semangat islam,api perjuangan
islam dengan cara memerintahkan kepada umat islam supaya pada setiap
tahun diadakan perayaan maulid nabi. jadi sebab sejak shahuddin tiap tahun
umat islam memperingati maulid nabi ini,shalahuddin juga di wilayah sulawesi selatan di jadikan motivasi untuk
membangkitkan semangat Islam, sebab pada waktu itu umat Islam sedang
berjuang mempertahankan diri terhadap serangan serangan dari luar pada
perang salib.
 |
pengunjung manca negara malaysia Mya |
Perkembangan kemudian kami dapati dalam tinjauan pustaka "Asal Muasal Maulid Nabi di Indonesia" sebagai perayaan juga pernah mengalami stagnan atau seolah terlupakan namun kemudian perayaan ini dihidupkan kembali pada zaman pemerintahan al-hakim biamrillah pada tahun 524 hijriyah. Dia bernama Ahmad bin Ali bin abdul Qodir bin Muhammad bin Ibrahim
al-Husaini al-Ubeidi. Lahir pada tahun 766 H. dalam kitabnya
“Al-Mawa’idz wal i’tibar bidzikri al-Khuthoth wal Aatsar” : Dahulu para
Kholifah/penguasa Fatimiyyin selalu mengadakan perayaan-perayaan setiap
tahunnya, diantaranya adalah perayaan tahun baru, Asy-Syura, Maulid
Nabi, Maulid Ali bin Abi Thalib a, Maulid Hasan dan Husein, Maulid
Fatimah dll. (Al-Khuthoth 1/490)_(catatan sementara....) wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar