Sejarah (1) Sebelum perang salib : sejarawan menandaskan bahwa picu awal perang salib adalah indikasi awal adanya permusuhan antara kaum Muslimin dengan kaum Frank Eropa yang sudah terlihat ketika adanya pertempuran Malazgirt ( Manzikert ) 1071 M/ 463 H. Ketika itu di pihak Eropa telah ada Imperium Besar yang menaungi seluruh pasukan, yakni Imperium Byzantium yang berkedudukan di Konstantinopel, sedang dipihak kaum Muslimin ada Dinasti Saljuk_ dan sisipan pandangan sejarawan lain menukilkan berikut
Sejarah (2) Pra perang salib : Terlacaknya sekte rahasia yaitu pasukan Freemasonry atau satria templar* sebagai dominasi ordo dalam pasukan salib tersebut, freemason dalam hal ini sebelumnya telah mengakar jauh dan memicu Perang Salib untuk kepentingan "masonik" bukan kepentingan "ummat kristen". Penapian ini sebab sejarah menguatkan bahwa sekte Masonry ini baru terbentuk dan diakui secara res-mi di Inggris pada awal abad ke-18, sebenarnya organisasi tersebut telah ada jauh sebelumnya. Betapapun banyaknya yang bersikeras bahwa Perang Salib adalah ekspedisi militer yang dilakukan atas nama iman Kristiani (seluk beluk freemason selengkapnya di Freemason versus Islam Kristen
“ PERANG, apapun namanya tidak pernah memberikan kemashlahatan dan
kebahagian. Sebaliknya perang hanya membawa duka bagi banyak orang. Oleh
karena itu, perang tidak pernah dianjurkan oleh agama manapun di dunia
ini, kecuali untuk mempertahankan diri. “
Sejarah (3) Pra Perang Salib : Kitab Tafsir Ibnu Katsir , menyatakan bahwa : Pasukan Byzantium ini laksana gunung yang terdiri dari bangsa Georgia, Romawi dan Frank. Jumlah mereka + 35.000 pasukan. Membawa seratus ribu alat pelubang tembok, seribu kereta pembawa ladam, senjata, perisai pedang dan alat pelontar batu. Sedangkan dari pihak Saljuk, sultan Alib Arselan hanya didampingi + oleh 20.000 pasukan. Pada awalnya sultan Arselan merasa takut menghadapi pasukan Romawi tersebut, maka tampil-lah seorang Faqih bernama Abu Nashr bin Abdul Malik Al-Bukhari yang menyarankan agar pertempuran dimulai pada hari jum’at setelah matahari condong ke barat, agar para khotib mendo’akan para mujahidin. Tepat ketika waktu itu tiba, bertemulah dua pasukan tersebut di medan perang yang dikenal dengan nama area Zahwah. Di medan perang, Arselan turun dari punggung kudanya dan bersujud kepada Allah SWT, tegas membenamkan wajahnya ke dalam debu sembari berdo’a untuk meminta pertolongan kepada Allah. Dan Allah SWT pun atas kehendaknya memenangkan pertempuran ini untuk pihak Dinasti Saljuk._ meringkas keperiode
Sejarah (4) Dialog Raja Armanus dan Arselan
Raja Armanus berhasil ditawan, dan dihadapkan di depan sultan Arselan. Sultan pun seraya berkata : “ Jika aku yang menjadi tawananmu, apa yang akan kau lakukan padaku? “: “segala hal yang buruk !! “ jawab Armanus. Dan sultan pun bertanya kembali : “ Jadi, menurutmu apa yang akan kulakukan sekarang terhadapmu ? “ lalu Armanus menjawab : “mungkin kau akan membunuhku, dan mengambil seluruh wilayah kekuasaanku atau mungkin kau akan membebaskanku dengan uang tebusan “. Arselan menjawab : “ yang kuinginkan adalah membebaskanmu dengan uang tebusan “. Armanus lalu menebus dirinya dengan uang sebesar 1.500.000 dinar.
Arselan lalu berdiri di hadapan Armanus dan rela menuangkan air untuk sang kaisar romawi tersebut. Melihat perilaku Sultan tersebut, Armanus lantas mencium kaki sang sultan sebagai bentuk penghormatan, dan Arselan pun memberikan 10.000 dinar kepada Armanus sebagai bekal untuk pulang ke tanah airnya. Di sinilah kita melihat, bahwa Islam dalam perang menunjukan ahlak yang baik, hingga Armanus pun berhenti menjadi kaisar yang semula ingin memusnahkan agama Islam, namun orang-orang yang menganut agama inilah yang pada akhirnya menyelamatkan hidupnya. Dan pertempuran Malazgirt inilah yang mengawali perang salib, karena pihak-pihak dari kaum Eropa tidak menerima apa yang telah imperium mereka alami. Di sinilah muncul pertama kali gagasan para keuskupan di Roma untuk merebut kembali tanah-tanah yang dianggap suci oleh umat Kristen. Lalu muncul pertanyaan mendasar mengenai Perang Salib ini, yaitu “ manakah yang memulai permusuhan antara Kristen Eropa dengan Islam?
___________
Sejarawan Timur Tengah Syaikh al-Malghuts hafidzahullah mengatakan: “Di sepanjang sejarah sebelum perang salib, orang-orang Kristen sebelumnya telah banyak berinteraksi dengan kaum Muslimin sedemikian intensif. Dan uniknya, pada kedelapan periode berikutnya peperangan salib inilah terjadi begitu banyak diskusi dan dialog serius antara ulama Islam dan para agamawan Kristen (+)
Polemik Sejarah kausalitas perang Salib : Dalam literatur tertentu dari sejarawan Barat, selalu ditemukan polemik mengenai perlakuan kaum muslimin yang tidak ramah terhadap para peziarah kristen yang mengunjungi makam suci di Al-Quds ( Baitul Maqdis ) Yerusalem, Palestina. Namun perlakuan Islam ini bukan tanpa sebab, karena pihak Kristen pun selalu menebar teror, ketakutan, sehingga kaum muslim menganggap bahwa mereka semua adalah korban dari orang-orang salib. Dan menurut orang-orang Kristen, justru Islamlah yang menunjukan kebencian terhadap harkat kemanusiaan kaum Kristen, dan ajaran-ajarannya. Jejak lain beradasarkan dari berbagai sumber, yang membuat kaum Kristen berhasrat untuk melakukan gerakan Salib adalah adanya penghancuran Gereja Makam Suci oleh Daulah Ubaidiyah yang menganut madhzab Syi’ah. Merekalah yang menyulut peperangan antara kaum Muslim dengan Kristen.Namun, pemaparan tersebut belum bisa menjadi landasan mengenai siapa yang memulai perang salib. Pada dasarnya, pihak kristenlah yang memang membenci keberadaan Islam di kawasan Eropa, ketika pada tahun 1063, Paus Alexander II melakukan pemberkatan terhadap pasukannya guna menghancurkan Andalusia di Spanyol yang Islam (*), kerancuan tersebut yang saling mengatas namakan agama tentu tak seimbang jika menapikan catatan jejak berikut
Propaganda Freemason atas keintiman pada nasrani dan menjadi nasrani sempalan di atributkannya dengan istilah Salib Pagan < logo tersebut me-isratkan pesan dibalik pesan bahwa yesus sesungguhnya adalah Dewa Matahari_ penegas bahwa freemason dalam keberadaannya sebagai anti agama samawi oleh penulis mengharapkan teman Nasrani bisa lebih peka melacak jejak gejolak pengrusakan sekte freemason ini .....salam Kaimuddin Mbck
Rekayasa freemason menglobalkan pemikiran Galileo Galilei seorang ahli antropologi (Salah seorang Illuminatus Freemason) yang kemudian dihukum pancung oleh gereja akibat membuat pernyataan bahwa pusat alam semesta yang bukan bumi, tetapi adalah matahari, (^) hal yang kutanggapi sebagai bagian dari sisipan penguatan pagan atau penyembah dewa matahari
Rekayasa freemason menglobalkan pemikiran Galileo Galilei seorang ahli antropologi (Salah seorang Illuminatus Freemason) yang kemudian dihukum pancung oleh gereja akibat membuat pernyataan bahwa pusat alam semesta yang bukan bumi, tetapi adalah matahari, (^) hal yang kutanggapi sebagai bagian dari sisipan penguatan pagan atau penyembah dewa matahari
Maka, diadakanlah konsili Clermont di Perancis setelah adanya laporan dari Peter maka tersebut. Dalam konsili itu tampak Paus Urbanus II menyerukan pada semua kaum Eropa untuk mengadakan perang suci, dalam rangka merebut makam suci tersebut (ada yg menisbahkan bahwa hal itu makam Kristus), dan disematkannya tanda salib pagan pada pakaian setiap prajurit guna sebagai tanda pasukan salib. Di sinilah, ide dicetuskannya perang salib yang memerangi kaum muslim.
Adapun periode Perang Salib II tahun 1145-1147, di pihak Kristen dipimpin Phillip Augustus dari Prancis dan Richard “Si Hati Singa” dari Inggris, sementara kaum Muslimin dipimpin Shalahuddin Al-Ayyubi, adalah catatan berikut insyaAllah....bersambung.
Sumber Catatan ini dengan pendekatan metode tinjauan pustaka atas inisial "perang Salib", Demikianlah yang bisa saya tulis, mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
______________
* M. Yahya Harun. 1987. Perang Salib dan Pengaruh Islam di Eropa. Yogyakarta: CV. Bina Usaha Yogyakarta. Hlm. 4
* Tafsir Ibnu Katsir
(^) Novel "Angels and Demon" karya Dan Brown
* Sepanjang jalan, massa ordo freemason yang serakah ini membantai banyak orang Muslim dan bahkan Yahudi terkenal kemudian dengan istilah "Holocause", dengan harapan untuk menemukan emas dan permata. Pejuang-pejuang salib bahkan membelah perut korban-korban mereka untuk menemukan emas dan batu-batu berharga yang mungkin telah mereka telan sebelum mati. Begitu besarnya keserakahan para pejuang salib akan harta, sehingga tanpa sesal mereka merampok kota Kristen Konstantinopel (Istanbul) pada Perang Salib IV, dan melucuti daun-daun emas dari lukisan-lukisan dinding Kristiani di Hagia Sophia. Pejuang-pejuang salib menebas semua yang hidup di tanah yang mereka taklukkan.
+)Sami bin Abdullah al-Maghluts, Atlas Perang Salib Uraian Lengkap Seputar Perang Salib yang Belum Pernah Terungkap, (terj) ,Jakarta: Penerbit al-Mahira, 2009, cet-ke1.hlm 11.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus