Pages

04 Juni 2014

Kolintang meriahkan FesTIK 2014 Manado

Gila juga nih kayu telur, ringan tapi padat berserat, tampak serat kayu yang tersusun dengan bentuk garis-garis sejajar, dipukul dan mengeluarkan bunyi yang cukup panjang hingga dapat mencapai nada-nada tinggi maupun renda. Dahulu penduduk asli Manado suku Bantik asli Pantai Malalayang mengatakan "maimo kumalintang / mari bunyikan tong ting tang", sekarang alat musik tradisi Sulut ini disebut "kolintang". 

Musik Tradisi Kolintang, selain meruang pada pembukaan juga mengantarai setiap sesi dalam schedule acara,  musik mengalun ratusan Relawan TIK dari provinsi maupun kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, termasuk para penggiat dan komunitas TIK baik siswa, mahasiswa maupun birokrat Hotel Lions ini, yang membludakkan peserta hingga 8000-an orang, ini gila dan sesak...ruang hotel yang banjir manusia terasa kurang CO2 dan tumpah hingga memacetkan jalan raya.

Pagi menjelang sore, musik Kolintang memeriahkan FesTIK dan Rakernas Relawan TIK dengan tema “Bersama Membangun Masyarakat Informasi Indonesia”, menarik sebab anak-anak SD kelas 3 hingga kelas 1 SMP, hasil pembinaan dan seleksi oleh  Rina Leorina Pangemanan me-sugesti penonton dengan irama kolintang, anak manis dan putih itu dengan kostum seragam merah, dengan tangan kecilnya tampak lincah memegang stick dan memukul alat musik tersebut. terdengarlah nada gabungan yang terdengar instrumen, suara kayu yang unik....

fesTIK 2014 dimeriahkan dgn musik tradisi Kolintang
Dari ruang megah dan panggung besar Hotel Lion jalan Pierre Tendean, kawasan komplek Boulevard Manado, dalam season Festival TIK Manado, tepuk tangan penonton yang terefleksi ditengah lagu berlangsung, seolah menjadi irama tersendiri memenuh dan terdengar serempak dari 10 alat tabuh besar dan kecil (seolah organ) yang dimainkan oleh siswa-siswa yang dominan anak SD tersebut,  sanggar musik kolintang “Syalaloom Dendeng “ Kabupaten Minahasa-Manado ini, sumber mengatakan bahwa “hal atau pengembangan musik tradisi ini secara turun temurung berasal dari penduduk asli yaitu daerah minahasa manado yang sebelumnya berjejak awal dari suku Bantik asli Pantai Malalayang”. Dan pada sumber lain sejarawan lokal Manado memberi keterangan panjang tentang, suku bantik inilah yang kemudian kawin mawin dengan pendatang Spanyol, Portugis dan Belanda, maka keadaan lanjutan pun  diidentifikasi pula sebagai warga asli keturunan manado, mungkin hal ini sebab sehingga masyarakat Manado secara umum berkulit putih serupa ras eropa.

lacak jejak sejarah musik tradisi

Kolintang sebelum musik modern.
Jejak masa lalu tradisi ini pada awalnya memeriahkan pengantinan, acara kampung dan menjadi kebiasaan untuk tiap malam minggu muda-mudi di hibur dengan kolintang ini dengan bahan jajaran kayu gelondongan semacam tongkat estapet dengasn ukuran atau aturan tertentu mulai dari pendek hingga panjang, hal inilah yg menciptakan irama berpartitur / solmisasi lalu kayu deretan panjang pendek itu dipaut sehingga muda dipukuli yang kemudian sebabkan resonansi bunyi berirama yang mengikuti /membentuk nada musik instrumen mewakili nada lagu tertentu.

ya SESUATU BANGET  musik tradisi kolintang yang mewakili keceriaan perhelatan tahunan ini, dengan acara dibuka oleh Pak wAkil walikota Manado dan Dirjen Aptika Bambang Heru , yang dihadiri oleh ratusan Relawan TIK dari provinsi maupun kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, termasuk para penggiat dan komunitas TIK baik siswa, mahasiswa maupun birokrat hotel lions ini__wassalam by :https://www.facebook.com/sang.baco _kaimuddin Mbck. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar