Pemuda Gowa (Sul_Sel) Hina Protokol Kesehatan dan Polisi, dengan tulisan " "Jangankan Corona, Polisi Pun Saya Makan", akhirnya dilaporkan warga.
14/08/2020, Setelah menjadi buronan selama tiga bulan, ZA (24), seorang pemuda warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dibekuk polisi pada Rabu (6/8/2020).
Penangkapan itu dilakukan karena ZA diduga melakukan penghinaan terhadap institusi polisi dan protokol kesehatan atas postingannya di media sosial. Adapun postingan yang dibuat ZA melalui akun Facebooknya bernama Muhammad Cui Harianto pada April 2020 lalu itu bertuliskan "Jangankan Corona, Polisipun Saya Makan".
Postingannya itu kemudian viral, hingga kemudian dilaporkan warga kepada polisi.
Pria yang Hina Protokol Kesehatan dan Polisi Ditangkap Kasubbag Humas Polres Gowa AKP M. Tambunan saat dikonfirmasi mengatakan, setelah mendapat laporan itu pihaknya langsung berusaha memburu pelaku. "Pelaku ini mengunggah status penghinaan kepada protokoler kesehatan dan Instansi Polri di media sosial, sehingga warga yang mengetahui postingan tersebut melaporkan ke Polres Gowa," ungkapnya, Jumat (14/8/2020).
Setelah tiga bulan melakukan penyelidikan, terduga pelaku berhasil diamankan Tim Anti Bandit Polres Gowa pada Rabu sekitar pukul 22.00 WIB. ZA ditangkap saat sedang mengamen di pinggir jalan batas Kota Gowa Makassar.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, pelaku yang berprofesi sebagai anak jalanan ini mengakui perbuatannya dan minta maaf. Menurut pengakuannya, postingannya itu dilakukan karena sedang terpengaruh minuman alkohol.
Meski sudah mengakui kesalahannya, Tambunan tetap akan memproses yang bersangkutan sesuai hukum yang berlaku. ZA akan dijerat dengan Pasal 207 KUHP. Bunyinya, "Barang siapa dengan sengaja di muka umum dengan lisan atau tulisan menghina suatu penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah".
Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Boy FS Samola mengimbau masyarakat untuk bijak dalam bermedsos. Hal itu penting dilakukan agar kasus serupa tidak kembali terulang. "Saya imbau untuk saring dulu konten atau postingan sebelum men-share ke publik dan kejadian ini dapat kita jadikan pembelajaran, tuturnya. Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar