ESAI : Ketertiban klasik atasmu "Lekopancing" ulasan teguran protes atas Catatan kearifan yang terlupakan. Esai huru-hara atas kebijakn jika kita hidup disebuah republik yang menghendaki ketertiban yang klasik, lucu saja pikirku._ Tapi kecewa dengan sistim demokrasi jangan pakai bom lah menjawabnya, sebab kita tidak sedang perang, di Jawa banyak yang ginian, ya meskipun kita pernah mengalami betapa kekuasaan negara begitu mencengkeram setiap denyut dan sendi kehidupan masyarakatnya. Ee..simbol-simbol negara menjadi demikian sakralnya sehingga siapa pun mengusiknya, dia akan menjadi musuh paling diburu oleh negara. mari simak ESAI : Ketertiban klasik atasmu "Lekopancing", semoga memberi manfaat.
ESAI : Ketertiban klasik atasmu "Lekopancing"
Maros sekarang dah..baik, Indonesia mungkin keadaanya juga demikian. sambil melupakan kasus yang masih panas itu, atau kasus-kasus yang belum selesai atau terpaksa dianggap selesaidan kita melupakannya, haha,,ha....,
Kita selalu bergairah membuat sesuatu yang sempurna (kekuatan pemilikan "air Lekopancing Maros" atas Makassar yang membuat setiap orang takut, Gelora pemuda atas lekopancing, meneriakkan, "pengadilankan Makassar...", haha...ha...setelah aktifis liat hasil gugatan terbaik dan tersakti dengan pengadilankan Makassar , kembali lagi setengah ragu, haha..ha...aku salah ya ? ) meng-ingatkan saja tuk jangan lupa atau mengabaikan bahwa, "kesempurnaan itu mustahil", hubungannya ..........?", ketidak sempurnaan makassar itu adalah rumusan yang "sakti", sebab geografis sentralistik adalah miliknya, haha..ha.., > ada ya..., yang merasa sah tuk memenggal bahkan meledakkan bom kemana-mana bahkan ke-arahmu..?,.haha..ha.sebuah ketertiban yang klasik atasmu Lekopancing.
_____
Sangbaco maros
Original content esai ketertiban atasmu leko pancing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar