"Masker tak pakai daster, tapi pakai daster boleh memakai masker". Emoji Masker dan daster dua kata yang sebenarnya tanpa hubungan hal-ihwal yang berulang seperti gelap gulita / terang benderang, namun di balik kata masker dan daster terasa sebuah padanan kata yang mengalun dengan ritme yang baik, Ia punya elemen yang disebut Bung Karno sebagai “penutup", dua kata itu menunjukkan sebuah aksi, tapi bukan bukan “ketutupan ”juga bukan “tertutup”, tapi keadaan yang lebih tepat di-idiomkan . “Penutup”, simbolisme yang menyiratkan atraktif sentuhan dalam proses, kain penutup wajah dan kain penutup tubuh.
pakai masker kadang membingungkan kalau situasinya sedang nggak tepat. jika saja sebab modern ini pakai masker tiba2, misal seperti tekan tombol saja, atau jari menyentuh mulut tiba2 keadaannya kita dah pakai masker. Sebagaimana pakai daster yang tinggal di remot saja, sepertinya akan lebih menarik dan masuk akal. Masih sering mengeluh? sebab virus lalu masker atau lantaran telanjang lalu pakai daster ?. Nggak semua hal yang di media sosial itu lebih dari kita, Pakai saja masker sob, banyak dari mereka yang nggak seberuntung kita. Pakai masker daster lalu syukuri saja keadaan kita sehat2 wal afiat, amin...
(Baca : Puisi Jangan Berkedip)
Selerasi "bersentuhan" dapat menjadi kata yang mengharu biru, terlebih bahwa sentuhan
daster pada tubuh merupakan kostum terindah saat festival gaun malam di Faris, membuat penontong terpukaubahkan berang penuh gejolak, maka masker pun hari ini merupakan properti penting bahkan menjadi produk trend hasil revolusi yang dikreasi dengan segala cakupan nilai, "pakai masker tapi tetap keren, dan pakai daster tetap hotstar"
![]() |
Sangbaco_esai "Masker & Daster" |
Di tengah merebak virus seorang sopir truk mengingatkan istri yang
sedang menunggunya pulang, katanya " tak mengapa menjelang pagi hingga sore aku terbang, tapi aku tetap jaga jarak sayang.., sebisa mungkin aku hindari kerumunan dan biar aku saja yang
pakai masker, kamu cukup di rumah saja pakai daster"
(Baca : Kemarau dan Gadis Desa)
Sang sopir sesungguhnya tak sedang menjadi seorang origami yang membuat lipatan -lipatan kertas menjadi sebuah bentuk yang indah, ia hanya memberi pengakuan kepada dunia bahwa dirinya penting memakai masker dan istri di rumah cukup pakai daster biar tidak gerah dan praktis.
Itu sebabnya sehingga padanan kata "masker dan daster" bagi si sopir cukup "utuh" menandai peristiwa pandemi ini, masker dan daster seolah ide yang menyusup ke situasi yang memang pas untuknya, sebuah teks kuat membawanya mengelilingi angkasa lepas, atau menyeberangkan ia kelaut.
BACA ; SEPI TERSERAH by SLANK
"Biar aku saja yang pakai masker kamu cukup di rumah saja pakai daster" kalimat dengan impuls yang sangat ngesan, seolah peristiwa revolusi yang menuntun sang demonstran menembakkan pistol atau melemparkan granat, kalimat yang terasa sangat kuat bahkan menakutkan.
______
Sangbaco _ Tulis-tulis saja , Esai " MASKER & DASTER".
Esai Sastra Mutakhir ?
Memperbincangkan ihwal sastra Indonesia mutakhir, sebagai suatu tema besar, tentu saja bukan sebuah persoalan yang tanpa risiko. Di samping karena begitu luasnya cakupan pengertian “sastra Indonesia” itu sendiri, juga dilantarankan oleh ketakrifan istilah “mutakhir” yang digunakan dalam judul tulisan ini Esai Sastra Mutakhir Masker & Daster memang cenderung bermakna bias (baca: bersifat deiktis).
Fashion kostum daster perang gambaran masa lalu di mutakhirkan atau
hadirkan kesan masa lalu di tontonan ke-kinian, era purba dalam properti pakaian pilihan
Baca : Kisah Esai "Tanpa Pertengkaran Kita Bego
_____
Sangbaco : Tulis-tulis saja.
Masker dan Daster | Esai Sastra Mutakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar