Kisah Tanpa Bertengkar Kita Bego
Sabtu, Januari 11, 2014
Kisah tanpa bertengkar kita bego merupakan peristiwa tak mudah untuk dilupakan, tapi bertengkar tak membuat pisah, ya.., ini kisah lugu asmara dan ia sosok mantan terindah. Kisah yang mungki ada pelajaran jika disimak dengan baik, sebab terkadang setelah bertengkar kita menuai hasil kedekatan, kemesraan bahkan pelukan erat. Bertengkar karena hal-hal beda persepsi dan dengan pengertian dan sifat rasional dapat me-satukan pendapat dan jauh dari konflik kemelut perasaan berkepanjangan.
Tanpa bertengkar kita bego kejadian yang selalu terkenang, kadang bikin baper. Tapi ini hanya ulasan sederhana dengan peristiwa yang tak sederhana. Jika tak suka boleh dilupakan bahkan tak mengapa membuangnya. Simak kisah dua pecinta yang tampak bego jika tak bertengkar.
~~~
~~~~~~
meski kau marah, seseorang tetap keluar mengantarkanmu payung, ia khawatir kau di luar kehujanan.
~~
bertengkarlah lebih seru tapi jangan sangsi, jika pertengkaran di luar lebih dahsyat, lebih gila...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kisah Tanpa Bertengkar Kita Bego
Pagi sekali ketika kau bangun tidur, sedang pipimu tembem juga bibirmu yang kelihatan lebih tebal, ya, akupun memanggilmu, "hai kuda...", atau "hai gajahku..", eh... kau marah dan tanpa sempat cuci muka, kau comot saja kata "Bangsat...!!",
Kataku , "ih...kita sama saja sayang...berandalan juga brengsek"
Bila kita paham cara berhubungan dan saling berlaku baik terutama saat bangun pagi, sebab bertengkar seolah saja pil dengan ritme 3x1, namun heran saja sesering tengkar pun, tapi tangan kita tetap saling-tarik dan bergenggaman.
Sekali peristiwa tak terlupa di suatu puncak kemarahan " saat sedang necis dengan baju warna biru dan hendak ke pesta, tapi (marah kemarin belum kau lupakan) Tiba-tiba kau, menyiram seluruh sisa air keramasmu kebajuku, tak terkecuali semua basah termasuk kaos kaki._ ah....aku selalu kesal jika mengingat peristiwa itu.
Atau sebuah sebab awal ketika pagi itu rambut acak, dan kau memanggilku "si muka setan ", sebab rambutku yang jarang basah kecuali karena kecolongan hujan dan sorenya kita telah jalan bergandeng, haha..ha..,
Kisah kita merupakan peristiwa awal juga akhir, kau tak mungkin
mengenalku dengan sesuatu selain bahwa, " akulah angin yang mendesau tak tentu arah, yang
rela dan siap tersesat , pun disesatkan oleh cinta, sungguh kita 2 orang bego yang setia.
Kenapa kita Selalu bertengkar dan Tetap berjabat ?,
Sebab, saat aku sedih kau disampingku, saat aku marah kau ada di dekatku, saat
aku menangis kau disisiku, sekarang aku sadar, jangan2 kau adalah
pembawa sial untukku,
Itu bukan saja misteri terbesar sepanjang jaman, tapi juga sistem sosial kita, secara implisit, tanpa memasang label TABU,
Tanpa argumen kita memang saling naif. Serupa ketika Sejuta kata cinta yang harus kusampaikan padamu, namun ya... pulsaku habis!, apa yang salah ketika kuminta kau kirimkan pulsa, pasti akan aku kirimi SMS cintaku…, yah semua telah berlangsung, rasa suka itu adalah gejolak serupa barisan aritmatika yang tak terhitung…menumpuk berbagai rasa. kadang benci , cinta dan sebel lagi, (truss gituu berulang-ulang, /hal alamiah sedang tumbuh .?.
Perasaan bukan sejengkal suka-sama-suka, yang setelah itu hilang ditelan masa.
Hari ini aku kangen dan ingin
kamu kerumahku, PLEASE balik sama aku karena aku benar2 butuh seorang tukang bersih kamar dan cuci pakaian, mau ya...(tapi kau marah dan mengatai "kurang setia...". padahal kau tau Perasaan adalah persetujuan akan selajur kelanjutan tanpa syarat, meskipun peristiwa dimulai dgn sesuatu yang bukan apa-apa atau tanpa kesan sebagaimana orang-orang baik berhubungan, bahkan kita selalu bego
Kisah Bego Memanggilmu "gajah"
ya tanpa bertengkar kita kelihatan bego sayang.....tapi kita tak pernah mengenal kata "hendak ke mana? atau Akan ke mana?"
lebih penting bahwa kita selalu menghindari pertanyaan “Sampai di mana?”,
: jejal hidup kita tidak berhenti oleh kepuasan, kelelahan, kepayahan, keringat. Cinta selalu
berjalan menembus rupa-rupa rintangan, halangan, melintasi kerikil tajam kehidupan, membelah
bebatuan kenyataan.
Kupanggil kau sekali lagi "gajahku....bisakah kita tidak bertengkar 3 menit saja ?, aku benar-benar kesal hari itu, ketika ia menjual senter kesayanganku (yang kupakai mencari mangga jatuh pada malam hari) ia menjualnya pada tukang loak dengan tebusan 1 buah gantung krupuk udang, acchhh.....ghheerr...., membalas perbuatannya hari itu juga , yah..aku benar-benar tega menyemprotkan seluruh parfumnya kepada ayam tetangga yang sering berak di dalam rumah kami, huaha...ha...ha..."tau rasa kau sekarang sayang..."
Bertengkar Anda jangan ngalami Kisah, berikut
hubungan kami benar-benar kisah konyol yang bego.., dan seperti ada yang kurang dari hidup ini, tanpa bertengkar badan terasa lemah letih dan lesu?? tapi jika sudah berantem beradu mulut atau main fisik rasanya enak dan plong.__saat ini aku bersamanya di mall, mencari- buku tentang tips, "agar bertengkar dengan pasangan bisa lebih menyenangkan".
ya..hubungan "kita" seperti ngompol di celana, semua orang bisa
melihatnya, tapi hanya kita yang merasakan kehangatan sebenarnya. ya sudahlah pis...
____________
Tunggumu lama , jadi tulis" (di mall cari buku dgn tips "bertengkar menyenangkan".
Sangbaco. Maros 021019_
Demikianlah puisi saat-saat batu, baca juga puisi terkait atau buka Link: Pelukan Dingin, Diam & Kuterapung Berantakan, atau puisi Demi Gerimis Tak Membasahi Rambutmu. Puisi Puisi yang menegakkan sepimu dan menghibur rindumu, dan telah dipublikasikan sangbco.web.id.. Semoga puisi saat saat batu, dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis kembali puisi cinta, galau, puisi menyentuh hati atau puisi cerita kehidupan_ Kisah Tanpa Bertengkar Kita Bego" Kau memanggilku Batu : Maafkan untuk hari ini saja, dan esok jangan coba memanggilku "batu", sebelum aku melempar diriku sendiri ke pangkuanmu_
1 comments
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus