Jalan Macet di Indonesia ( Esai
Senin, April 02, 2012Indonesia Macet
Turun beramai-ramai tinggalkan mobil lalu kita cari warung terdekat, cara : bikin hidup.
Kemacetan adalah hal yang wajar terjadi di negara berkembang seperti
Indonesia, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana kebijakan yang harus
di adakan untuk menyikapinya. Pada dasarnya kemacetan terjadi karena
mobilitas urban dan commuter yang terlalu tinggi tetapi tidak di
imbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai.dan kalau kita tarik
lagi dari akar permasalahan ini, maka kita akan bisa menarik kesimpulan
bahwa masalah macet tak bisa di lepaskan dengan masalah urban.
*Esai Macet di Indonesia
Sumur dangkal di halaman dan kalender berdebu pada
dinding tua itu seolah tak ada peristiwa sorga juga neraka : sebuah kesaksian batu
Negeri yang hanya enak tuk ngomongin cinta, agar kau dapat tidur nyenyak dengan terpaksa, tapi cerita cinta yang sedikit menghibur ini pun tampaknya akan segera berakhir sejak "macet" mampir sebagai tamu yang kita hormati.
Siang dan sore yang macet, kita terusir pada harapan yang berkali kali, serupa asap rokok yang kita hempas bersama menuju langit yang berbeda”, jejaki kita melapuk sayang...,
Siang dan sore yang macet. Dan malam sebentar mendampar kita tak tentu arah, esok tak adalagi "kita", : tersebutlah 2 peri yang beterbangan di kebun-kebun neraka-*Kaimuddin mbck, Kota Raja 1997. link terkait
_______
Siang dan sore yang macet perlambangan dari ketakberdayaan sebuah efek yg memengaruhi lini kehidupan : diri, keluarga, perusahaan, masyarakat dan bahkan bisa dianggap penghancuran suatu bangsa disebabkan oleh merajalelanya kedholiman. Ketidakadilan berarti kedholiman, yaitu keadaan yang tidak lagi menghargai dan menghormati hak-hak orang lain bahkan sewenang-wenang merampas hak orang lain demi keserakahan dan kepuasan nafsu belaka, terfikir bahwa "kemenangan sebuah keburukan yang terorganisir, mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir".
Menyoroti masih banyaknya sejumlah persoalan bangsa yang belum tertangani dengan baik, atau kusebut "MACET", ya...mari kita tegang sakit hati kedendam, bencian, dan permusuhan ,sewenang-wenang. saling menghancurkan ( juga fitnah dan kebohongan publik yang tampak sangat jelas adalah saling menjatuhkan lawan politik). link terkait.SBY Versus MUI,FPI dan Liga Muslim Dunia
Jika ini pesimis maka selamat datang atasmu kekegelapan yang akan menutup sinar kemuliaan manusia menjadi hina dan nista, merendahkan martabat manusia, mari terakhir ini adalah mari berperilaku binatang dan terkutuk sebab kita menyukai balasan yang setimpal di dunia maupun di akhirat kelak. Nabi SAW bersabda :“Janganlah kamu berbuat dholim, karena akibatnya bila kamu berdoa maka doamu tidak akan dikabulkan, dan jika kamu meminta hujan, maka tidak akan diberi hujan atau diberi hujan yang tidak barokah, dan jika kamu meminta pertolongan niscaya tidak akan diberi pertolongan”(H.R. Thabrani).
_________
kaimuddin mbck. versi " Jalan terMacet di Indonesia ?: Esai
Link terkait,
*Siang dan sore yang macet. Tak lain kita hanya menunggu malam untuk kecupan terakhir, esok tak adalagi "kita" : tersebutlah 2 peri yang beterbangan di kebun-kebun neraka*
2 comments
Macet,...macet,...macet,...telah menjadi pemandangan yang tak sedap,...jalan-jalan mulai berpeluh menahan beban yang tidak sebanding dengan daya tahannya,.....(Jika pulang,..... sepanjang jalan dalam hutan karaenta,....bagai kubangan.naik mobil rasanya naik delman, nda pantas lagi di sebut jalan profinsi).
BalasHapussabarki de'...orang gagah mang gituu..banyak godaannya, hihi..hi...
BalasHapus