Pesona Pulau Kulambing Pangkep
Senin, Januari 28, 2013Pulau yang tampak dari jarak 200 meter dan gulungan ombak berlapis penuh gerak susul menyusul menuju bibir pantai, dihempas angin seolah aku terdampar saja dan melupakan waktu jenuh 2 jam perjalanan, ya pemandangan eksotis dengan area pasir menghampar luas, dan rumah penduduk yang diselingi pohon-pohon pandan laut yang tumbuh berkelompok, sejenak tatapan pada deretan pembuatan perahu dengan peluh yang mulai menggaram, ya usai songka bala sebentar lagi melaut dan menjilati pekatnya garam : ok mari sejenak mengalihkan dunia ke Pulau Kulambing desa Mattiro Uleng Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Pulau Kulambing dengan permukaan penanda yaitu menara masjid dan tepi pulau dengan tumbuh-tumbuhan hijau. menandai ungkapan dari penduduk perihal asal-muasal pulau ini di temukan, "awalnya pulau ini ditemukan oleh suku Mandar Sulawesi Selatan dan dengan dialektikannya menyebut kulambi....yang berarti : kutemukan, dan secara arbitrer maka penamaan tadi menjadi "kulambing...", kata Pak Dusun dengan kilasnya sore itu. Senja sebentar lagi dan matahari mencoba menyelami kedalaman lautan, mungkin penenggelaman dirinya menyimpan rahasia diam, tuk kita kuak.
Konon si penemu pulau sangat bahagia dengan melihat serimbunan pohon ditengah laut maka dengan gembira ia berteriak penuh rasa syukur "kulambi....." bahasa Mandar yang artinya kutemukan, akibat pengaruh dialektika maka pulau ini menjadi "kulambing" tutur guru Gahasa Indonesia ditempat tersebut. tambahanya melengkapi penuh gurau, juga mengingatkan dengan heboh tentang misterinya pesawat Adam Air, tuturnya bahwa, " di tempat inipulalah nelayan kami menemukan jok pesawat yang terdapat potongan rambut manusia, juga tulang dan majalah milik kapal tersebut, hal ini / temuan
benda-benda itu diduga kuat merupakan bagian dari pesawat Adam Air", mengingat peristiwa itu dan kami menutupnya dengan hidangan kopi dan kue tradisionnal "doi-doi"_ku reka jarakmu tak terduga, ombak menggetarkan batu karang sampai ke tepian_ terimakasih pak
Pagi hari di dermaga Pulau Kulambing, Pangkajene dan Kepulauan, Indonesia, foto oleh : Nur Kasim |
Hari yang tepat kedatangan kami bersamaan dengan pesta Maulid Nabi, jajaran gerobak yang penuh bakul menandai bentuk yang berbeda dengan kemasan bakul yang berada di daerah lain, perbedaan tersebut sebab seluruh bakul yang hendak di bagi keorang lain tertutup oleh sarung baru, kecuali kembang hias yang tampak di permukaan. "kemuliaan hari kelahiran nabi ini, kami berbagi tidak hanya dengan pangan (telur nasi , nasi ketan ikan ayam goreng dan tumpi, goreng cumi ) tapi juga dengan sandang berupa sarung, segala sebab persudaraan sekampung".tutur bapak Tajudding Wakasek dan bendahara SMPN 5 Satap Lk. Tupabbiring Utara Kab. Pangkep_lihat gambar berikut.
sekilas pemerataan cakupan link pendidikan di pulau dan hal kemungkinan (sedikit miring ?) kunyatakan : serupa kelopak-kelopak yang sengaja kau gugurkan yang kini dalam jemariku masih kuselipkan _catatan sementara ....dst
1 comments
Sayangnya Pulau disana kurang diperhatikan oleh pemerintah, seperti masih minimnya transportasi jika ingin kesana..
BalasHapus