Launching ke Bedah buku Antologi Puisi "Titipan Langit"

Senin, November 28, 2011

Launching ke bedah buku antologi puisi "TITIPAN LANGIT"_JUMAT, OKTOBER 21, 2011.Maros. Dari  kampus Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan(STKIP-YAPIM) Kab.Maros, sebuah antologi puisi karya mahasiswa STKIP Jurusan Bahasa (HIMABAS :Himpunan Mahasiswa Bahasa).

Usai penyerahan buku dari penerbit ke Muhammad Zainal Hasyim, M.Pd, an: ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP-YAPIM Maros), season itu menandai buku tersebut sah sebagai salah satu buku sumber materi pembelajaran dalam lingkungan STKIP YAPIM Maros, khususnya materi yang berkaitan dengan kesastraan, pengantar kesetujuan yang di sampaikan oleh Ketua STKIP YAPIM Maros Prof. Dr. Kaharuddin, M. Hum.

Tanpa menapikan "sebuah desak/ sesuatu terjadi secara tiba-tiba", maka Pembina Jurusan Bahasa Kaimuddin mbck*, dipersilah menyampaikan tanggapan keberadaan buku tersebut ungkapnya, "Minimnya buku yang terbit tahun ini di kabupaten kita menandai,  fluktuasi merosotnya keberadaan ke-ilmuan ", dan ke syukuran hari ini sebab, sebuah pesan yang banyak telah di aktualisasikan kedalam kumpulan puisi lewat tetes keringat Himabas hari ini".














Launching Buku Antologi Puisi "Titipan Langit"

Menanggapi kumpulan puisi berikut "jika saja ada yang harus lahir-lagi : semoga..". Bahwa kekaryaan /cipta Puisi harus dibawa ke ruang yang lebih luas dan diapresiasi lebih tinggi, karena puisi bukan hanya sekedar permainan diksi, semiotika dan metafora, namun sudah menjadi media kritik sosial yang efektif".

Imajinasi anda atau peristiwa mimesis,  latar belakang tertuliskannya sejarah perkembangan antologi kampus di kabupaten Maros), yang harus terkatakan bahwa, “Segala sesuatu memiliki misteri dan puisi adalah misteri itu. Puisi dapat mengidentifikasi problem bangsa, membawanya ke ruang yang nyata dan memberi pencerahan bagi kita semua” ungkap kaimuddin mbck, dalam orasinya di launching buku tersebut. .

Sementara itu, Uak Sena, editor buku “Titipan Langit” menyatakan keprihatinannya terhadap rendahnya budaya menulis di kalangan kaum muda. “Sekarang memang banyak sekali ‘penulis’, tapi mereka hanya menulis status di jejaring sosial. “Menulis buku, walaupun hanya berupa kumpulan puisi seperti ini lebih mulia rasanya daripada hanya menulis status di-Facebook” ungkap Uak’

Seorang Alumni Senior Himabas Mardianto, yang di beri kesempatan menyampaikan unek-unek akan keberadaan (terbitnya buku tersebut) mengungkapkan "bahwa buku ini merupakan bentuk ekpresi kegelisahan, pencarian dan kritik sosial generasi muda dalam bentuk karya sastra. Buku ini, lanjut Mardianto, (yg juga memasukkan karyanya dalam antologi puisi tersebut) "karya ini merupakan kebanggaan sekaligus persembahan kepada kakak dan para sahabat yang membantu hingga selesainya proses penerbitan ini". Katanya.

Catatan lain :
buku ini dengan tema-tema solidaritas dan kesepian. “Mungkin karena penulisnya sebagian besar adalah aktivis kamar” ungkapnya. Namun ada beberapa puisi di buku ini yang picisan dan terlalu nge-pop. Buku antologi puisi“Titipan Langit” merupakan kumpulan puisi karya 27 orang mahasiswa jurusan bahasa, dengan penerbit : PT. Pustaka Indonesia Press Jakarta, memuat 94 judul puisi, dengan halam 104, Puisi-puisi tersebut mengekspresikan kegelisan, pencarian maupun kritik sosial para mahasiswa tersebut yang diungkapkan dalam bentuk puisi, demikian mereka bicara dari ruang "Launching buku ke Bedah Buku".Dari Halaman Kampus STKIP MAROS.
~~~~~~~

Launching ke Bedah buku Antologi Puisi "Titipan Langit"

"Titipan Langit", nama judul sebuah buku antologi puisi, hasil corat-coret Mahasiswa  Himpunan Bahasa STKIP Yapim Maros, untuk mengatakan "mereka berani", sebab menapaki kausalitas peristiwa sehari-harian mereka sebagai mahasiswa juga sebagai pekerja seni. Proses tulis-tulis memetakan peristiwa di asuh penuh keringat oleh tim editoring Uak sena dan Kaimuddin Mbck. Selanjutnya adalaha konstalasi buku sebelum sampai ke Penerbit ?. Maka menguatlah perihal pendanaan yang merka kumpul atas bantuan banyak orang juga teman-teman se mahasiswa, hal penanda dari proses pengumpulan dana yang kuanggap sebagai teks adalah kunjungan mereka ke skolah-sekolah di kab,Maros untuk menjajakan apresiasi sastra mereka. 

Akhirnya sebuah buku di tanganku Antologi Puisi "Titipan Langit". Tanggap Uak Sena "Bisik-bisik mereka tentang titipan langit adalah makna kesejatian hidup sebagai mahasiswa, sebagai anggota masyarakat juga dalam curhat-curhat mereka sebagai bagian pemuda/i yang lengkap dengan "kadang bahagia juga dukalara", rupanya banyak hal yang melengkapi teks mereka yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, ya...segalannya adalah kebaikan teks, segalanya adalah harapan-harapan kemanusiaan seperti sesuatu telah di titipkan pada mereka yang di jatuhkan begitu saja dari langit. Ah ...ini sungguh dari langit ya...?." 

Tanggapku "kubaca beberapa peristiwa tentang budaya religi dan peristiwa penting yang coba mereka ungkapkan , seolah-olah sebuah " panduan harian", atau ku sebut "beberapa kata bijak" bagi sumbangsih terpenting bagi kemanusiaan, dan mereka menuliskan semua ini dengan atau tanpa perasaan bangga, meskipun sesuatu telah mereka petakan, endapkan dengan tumpahan jerit, senyum juga tangis, sesuatu dari langit.....atau" hujan", dan bukannya ini adalah musim kemarau ?.

Dunia kampus, tempat segala sesuatunya diteriakkan.......
dunia kampus adalah sejarah yang tak akan lekang memberikan pengajaran kepada diri mereka sendiri, tentang menuliskan awal metafora menjadi teks sastra, dan dalam harapan muda mereka sesuatu sangat tenang dan mengalir hingga kepantai tempat segala perih juga impian di istirahatkan, tersenyumlah dek...hari ini pasti milikmu...

Sekumpulan catatan bagai "layangan"  menerjang udara menuju surga juga melintasi neraka, haha..ha....mereka diam-diam  bertahan sekaligus menerjang menuju langit : kukira langit telah berpesan padamu sebab sesuatu yang mesti kau indahkan, terus menerus......: selamat ya....
_______________
Sangbaco.web.id Maros 28|11|11 di baruga Utama Bantimurung, 
catatan kaimuddin mbck dari "dokumentasi panitia peta acara launching"
 Apresiasi 4 jam setelah lounching buku antologi puisi : Titipan Langit..

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images