Surat cinta paling rindu kekasih dari kumpulan kata asmara dan puisi romantis ini, sekali ini bukan Pretensi Aksioma atau Ideologi, tapi keinginan sederhananya yaitu cinta dan rindu tak pandang usia, "berhentilah merasa diri jujur dan lakukan dengan mengatakan atau menuliskan sesuatu dengan adanya". Dari kumpulan catatan rindu, Aku ingat kembali bulu matamu yang lentik, dan kembali ingin meniupnya, uh.._ Dalam sampul suratku masih kau baca teks kasih itu bukan ?
Kukira refleksi tersebut sebagaimana udara melahirkan embun, atau air mengamplas kehalusaan batu, jika teks itu polos dan tulus, sama ketika kita mengatakan sesuatu yang juga memang harus ada misalnya tahi, kentut, comberan, bajingan ,lonte bangsat, terkutuk, dll, segalanya adalah teks bahkan puisi, dalam tulis-tulis saja ini, berikut surat cintaku , atas permohonan maaf dari kesalahan cinta juga kemelut hidup.
*luang rindu itu ketika segala hal yang baik dan buruk kita gantung saja di jendela kamar yang terbuka itu, agar leluasa memandang dunia, tak ada lagi bahasa juga logika.
Surat Romantisme hidup itu bukan pada seringnya berkata "rindu, kekasih atau asmara cintaku" jika dalam ungkapan surat selalu demikian kau akan kecewa, karena sangat sering kita berusaha mencinta dunia, tapi dunia terlalu cantik untuk kita, tawaran sederhana kepada dunia yaitu : dekati saja rindumu itu dengan teks apa adanya. Rafalkan surat cinta paling rindu sebelum hidup seolah penjara, jadi bebaskan diri kita tidak dengan ungkapan langsung tapi dengan surat cinta, dan dengan kata-kata paling rindu. Berharaplah suatu saat ia akan membacanya. sebuah senyum simpul untukmu sebagai hadiah.
Surat Cinta Paling Rindu
ia, merindukanmu
ia silet bermata lebar, menatap paha, leher, matamu…..
tapi..kemana pergimu ketika sesosok tubuh, pucat meregang tanpa nyawa,
ia silet menembus jeruji besi, mencarimu..
Tapi aku Lelaki
--Pangeran dengan pedang ditangan menyelamatkan aku dari sebuah kurungan, aku benar-benar menyadari ketika sebuah jari lembut memapahku dengan kasih, sulit meminta berhenti sebelum benar-benar pagi karena malam itu aku adalah wanita.
Surat Cinta "Pulang pada Rindumu
Di sini,kota terlalu kecil, wajahnya membayang dimana-mana
tak perlumenulis juga rindu, tak perlu... Tapipagi ini aku terus membelanya, “ku gambar dua buah bulan sejajar dan satu bulan sabit dibawahnya”, kuisyaratkan bahwa itu "kau"
pulanglah...membenarkan bahwa rindu ini
menyerupai langit luas sedang malam dan bulan purnama pulanglah....
bangun dari mimpimu, ketika itulah aku ada, dan kau sangka ini "mu'jizat"
Kemudi ini gila sayang…
ia,terjemah rindu yang terkirim tak beralamat,
ketika itulah kata bermula dari gerimis, dan tumpah menyergap seluruhmu, lihatlah…. segalamu telah basah, segalamu adalah genangan gerimis
"Rindu....", gumam pelan-pelan
Sekali lagi rindu ini mengerang, aku mengendap dalam bulir harapan, mencari curi pintu atau berlari ke puncak sajak, disini ada yang mengecil dalam benak terus-terusan , dan memoriku terus menjala kenangan: tak sanggup hanya mengenang hujan sepanjang siang ini, “rindu….”, gumam pelan-pelan_
Masih di Punggungmu__
Punggungmu…dan aku tak peduli lagi apapun
Serupa tebing sutra punggunggungmu ku-usap hingga kepuncak.
tapi bukan hanya itu ..tahi lalat di punggungmu tegas,
putih kulitmu berpendar, menjelma bunga ilalang uh..
aku jemput yang beterbangan sayang..,
ketika sore itu, tak ada lagi jarak antara tatapku di tahi lalatmu,“Itu sihir…!?”
Setelahnya mungkin tak ada lagi surat bahkan rindu sebab aku rela menua setelah itu
Perlawanan Surat cinta Atas kejamnya Hidup
Surat Cinta "Pulang pada Rindumu
Di sini,kota terlalu kecil, wajahnya membayang dimana-mana
tak perlumenulis juga rindu, tak perlu... Tapipagi ini aku terus membelanya, “ku gambar dua buah bulan sejajar dan satu bulan sabit dibawahnya”, kuisyaratkan bahwa itu "kau"
pulanglah...membenarkan bahwa rindu ini
menyerupai langit luas sedang malam dan bulan purnama pulanglah....
bangun dari mimpimu, ketika itulah aku ada, dan kau sangka ini "mu'jizat"
Kemudi ini gila sayang…
ia,terjemah rindu yang terkirim tak beralamat,
ketika itulah kata bermula dari gerimis, dan tumpah menyergap seluruhmu, lihatlah…. segalamu telah basah, segalamu adalah genangan gerimis
"Rindu....", gumam pelan-pelan
Sekali lagi rindu ini mengerang, aku mengendap dalam bulir harapan, mencari curi pintu atau berlari ke puncak sajak, disini ada yang mengecil dalam benak terus-terusan , dan memoriku terus menjala kenangan: tak sanggup hanya mengenang hujan sepanjang siang ini, “rindu….”, gumam pelan-pelan_
Masih di Punggungmu__
Punggungmu…dan aku tak peduli lagi apapun
Serupa tebing sutra punggunggungmu ku-usap hingga kepuncak.
tapi bukan hanya itu ..tahi lalat di punggungmu tegas,
putih kulitmu berpendar, menjelma bunga ilalang uh..
aku jemput yang beterbangan sayang..,
ketika sore itu, tak ada lagi jarak antara tatapku di tahi lalatmu,“Itu sihir…!?”
Setelahnya mungkin tak ada lagi surat bahkan rindu sebab aku rela menua setelah itu
Perlawanan Surat cinta Atas kejamnya Hidup
Perlawanan surat cinta itu seakan merelakan dirinya masuk hutan belantara ia meneguk kepengecutan zaman, ia meneguk indahnya kesasar dalam hutan aksara, ia bertarung atas nama cinta dan kepalsuan harus ditumbangkan walau dengan tergesa-gesa..
Surat cinta itu adalah lidah api yang menjilat-jilat, perlawanan pada sudut-sudut gelap tempat segala cinta di tenggelamkan, tapi rupanya kekasih tak di sini, dunia sedang merias wajah lalau bersetubuh, bugil, dingin, penuh ilusi imajinasi, di sini kekasih terkubur lalu terlahir kembali, tanpa bentuk jelas.-(Surat aktifvs: Teks Perlawanan ketika remang malam tertindas oleh ambisi diri.
Berikut adalah surat dengan teks pendek/ sms paling rindu
Katanya ekspresikan rindumu dalam catatan surat cinta, dalam ketulusannya ia roh dan angin akan mengantar pesan rindumu____(Aku tertahan di bibirmu, mendengar lama bicaramu, ih ..mantra-kah yang kau ucapkan..!, indahmu tak rasional____*hentilah mengusap kepedihan, henti pula bertanya. buatlah prediksi2 yang lebih baik, sederhananya kita perlu bertemu di warung kopi, aku yang bayar 2 kopi sedang kau membelikanku 2 bungkus rokok, adilkan...
*Bersamamu menghangatkan malam, secangkir kopi keras, dan roko mars brend lintingan "uh.. apakah aku pernah merasakan ini sebelumnya ?".
*Adegan Film India> angin mengusik daun pisang, di goyang2kan seluruh daunnya, bunyi truk yang melintasi jembatan menghentak sejenak keadaan itu, angin marah... dipaksanya truk cepat berlalu, kata jembatan, "kau menggoyangku begitu keras, aku ini salah apa ? hah..!!!".
*karena kau selalu menggilakan, maka seluruh-mu adalah doa, segalamu adalah iradah, "Tuhan ...aku gila padanya".
*Bonto Cinde dengan air kalinya yang sejuk, sejenak menikmati cerah idul adha dengan kasih juga cinta, Baik benar rinduku "ia mengambil air kasih dari sungai belakang rumah lalu merebuskan kami teh.., "_satu-pi..teh ", kata teman yang baru tiba
lukisan romantisme rindu yang abadi
(nge-goblok 1999) Apresiasi cinta atas
rindu ini, adalah catatan eksplisit surat cinta yang terbengkalai
Jangan mencerca surat cintaku, Puisi sekalipun dihasilkan dari pemikiran yang dalam /kontemplasi, juga dengan beserta struktur rumusan tertentu, (melibatkan ilmu teori sastra), benar : kadang teksteks tertentu tersebut terasa sangat kering (atau kebetulan aku sedang low, tapi tak terbantah bahwa mestilah menyentuh ranah rasa
Tapi "rasa", ini adalah wilayah irrasional yang jauh dari logika dan rasa yang hanya dapat dideskripsikan (diinterpretasi) secara verbal-kualitatif, _tapi mesti rumit gitu ?, ya sedemikian itupun ia teks rumit dan tidak selamanya kekal, karena suatu hari nanti akan ada tafsiran (resepsi) berbeda, dan penafsiran sebelumnya yang dilakukan oleh audiens(pembaca) sesuai kemampuan dirinya, atau gampangnya ia menelan bulat teks tersebut sesuka hatinya.
Cinta dan rindu katanya hanya bahasa milik orang muda, ya ..tak bisa dihindari suka-tidak suka, segusar apapun dirimu dengan tingkah cinta, pada situasi yang penuh beda pandang ini, pasti ada saja yang melakukannya/melihatnya seolah lucu,"dalam rindu , mengapa kau menjelma kata paling sepi ?,
*Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu, hingga tak sesuatupun yang menggangguku dalam jumpa-Mu. Tuhanku,
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup juga malampun berlalu, masih diresah gelisah-ku :Apakah persembahan malamku Kau Terima. Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau Tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu lah
Inilah yang akan selalu ku lakukan.
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu
*Ya Allah, apa pun yang akan Engkau. Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu, Berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
*Ya Allah, jika aku menyembah-Mu. Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku menyembah-Mu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya. Tetapi, jika aku menyembah-Mu, Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu
Yang abadi padaku
Yang abadi padaku
*Ya Allah..Semua jerih payah, hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, demi kesenangan berjumpa dengan-Mu, atas diriku
Seperti yang telah Kau katakan, Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki
*Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri, dan Kekasih bersamanya fana,, menjadi mihrab dan rahasia-Nya kiblatku.
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini, Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan-Mu, O, sukacita dan nyawaku, semoga kekal lah, Jiwaku, Kau lah sumber hidupku, Dan dari-Mu jua birahiku berasal,
Dari semua benda fana di dunia ini, tercerahku adalah Hasrat bersatu dengan-Mu : Melabuhkan rindu
Sendiri daku bersama Cintaku, Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang, Lintas dan penglihatan batin, Melimpahkan karunia atas do’a ku, Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna, Antara takjub atas keindahan dan keagungan-Nya, Dalam semerbak tiada tara, Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu, Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajah-Nya, Tercampur segenap pesona dan karunia, Seluruh keindahan menyatu, Dalam wajah-Nya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata “Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”
Lihat, dalam wajah-Nya, Tercampur segenap pesona dan karunia, Seluruh keindahan menyatu, Dalam wajah-Nya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata “Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”
ilustrasi puisi rindu kekasih |
kumpulan puisi Lonte,
bangunlah lonteku dan tulislah aku sebagai " bangsat
Lonteku..., ketika membaca surat itu, aku telah pergi,
sketsa perempuan jalang (interview),
seberApa peNdekpun rokMu,
kumpulan catatan berantakan (1),
pengantar puisi paling "keparat"
_____
Surat Rindu Atas Puntung Rokok
Tumpukan puntung rokok di asbak semalam, adalah cerobang dari keringat kata yang menetes rindu, setelah sebelumnya ia berlayar sendirian bersama surat cintanya, ia tersesat
Tumpukan puntung rokok di asbak semalam, dalam bisu…,”sejuta kata seperti hendak diteriakkannyA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar