Pengetahuan tentang hubungan Internasional, selalu jadi tema menarik, dan gejolak penguatan secara plural negara-negara menguatkan prinsip , “kalau anda ingin memelihara kedaulatan maka peliharalah senjata”. Pernyataan yang sangat arogansi, ungkapan perspektif kekerasan dengan melulu tawaran perang.
Namun perihal demikian pernah pula berakhir ketika Pada Natal tahun 1914 tercipta sebuah sejarah perdamaian dunia yaitu ketika sepak bola menjadi satu-satunya alasan yang dapat menghentikan pertempuran besar sekelas Perang Dunia I. Sebelumnya Jerman dan Inggris adalah dua negara yang saling bersitegang dalam perang kekuasaan di atas tanah sengketa tanpa tuan atau biasa dikenal dengan nama No Man Land. Namun pada saat Natal para prajurit kedua negara memilih bermain sepak bola dan menghentikan perang untuk sesaat."Itu mungkin satu-satunya waktu dalam sejarah bahwa ada dua tentara yang saling berlawanan meletakan senjata kemudian mereka berteman," ujar pelaku sejarah Chris Barker seperti dikutip dari Aljazeera.
Lanjutan kesombongan kedaulatan dunia
Senjata menjadi tendensi properti utama. Senjata adalah kekuatan yang tanpa ampun, senjata adalah produksi industri dalam prioritas pengembangan.
“kalau negara ingin aman maka standbykan senjata”, spesifik Keterpengaruhan terhadap prinsip ini maka semua negara menyiapkan senjata, kausalitas dalam hub intern negara dalam pendekatan terhadap senjata dianggap sebagai bentuk pendekatan realis, bukanlah hal yang istimewa, bahkan dianggap kebutuhan primer.
Pemimpin semacam Nixon, Donal Trump, Ronal Reagen, yang realis atau secara platform disebut “pemimpin dengan konsepsi tradisi realis”. ungkap Rex Tillerson _Menteri Luar Negeri AS.
Namun prinsip ini merupakan in doktrin lama tahun 50-60 an lalu (cat : history of national defense), bahkan dengan komentar yang lebih panjang banhwa “mengatasi keamanan dengan prinsip “jika ingin perdamaian bersiaplah selalu untuk perang, atau dalam bahasa latin disebut sipis pacem pare belium” maka siapkan lah selalu senjata.
Sekali saja dalam peristiwa prerogatif ini jadi anomali, ketika Nato dan Patwarsawa, dalam perang dingin konflik antara faktawarsawa yang komunis dgn nato yang kapitalis, Maka seluruh peralatan perang akhirnya jadi besi tua.
(research thesis Mac Clauw) Menerangkan bahwa perang di hapuskan oleh Kaum Muda reformasi di Rusia, kaum muda itu melegalitaskan tawaran, bahwa dunia dengan industri yang kian lelah dan kedamain semestinya di dikondisikan dengan dialog dan argumen_ keren anak muda itu...." menjadikan tanda perang dingin itu berakhir dan tanpa senjata _
Tulis Sang Baco _
Tarji : history of national defense dan thesis Mac Clauw