Di kedalaman bumi tersimpan sebuah batu mulia, bahkan keberadaanya tersertakan urutan dan karakter atau khas yang menyertainya dari tiap negara. katakanlah semisal safir yang memiliki warna/i, selain biru atau merah maka batu itu dinamakan “fancy sapphire”. Warna yang paling ideal buat batu safir adalah biru langit dan birunya tidak boleh terlalu kental atau terlalu keputihan karena akan ngaruh dengan harga ?. Upsss..., pembeli wisatawan domestik kurang suka akan adanya keretakan ini di karenakan kurang menarik dan mengganggu kekuatan refraktif (pantulan cahaya dari dalam batu). Padahal yang asli seperti ini nih yang harganya mahal dan sangat di sukai oleh wisatawan luar negeri. Namun pembeli atau konsumen dari negara kita sendiri nih kurang suka akan adanya keretakan hal ini mungkin di karenakan sudah sangat ter-obsesi dan sudah terbiasa dengan pembelian harga murah tanpa melihat kualitas.
batu safier yellow imitasi dengan tanda bulat (gelembung) pada bagian dalam batu tersebut
Kukira lebih menarik jika mengoptimalkan kepengenalan / uji tes batu mulia permata. Dalam dunia perdagangan batu mulia sudah tidak heran lagi jika kita mendengar kekecewaan para pembeli batu mulia sebab kesalahan identifikasi dan tak punya pengetahuan akan hal tersebut, mari memulainya_
lihat fenomena yang ada pada batu permata berikut ini. Misalnya Star atau Bintangnya, hanya tampak pada bagian atas dan sangat rapi, terlebih batu safier biru yg bawah, juga pada batu merah tersebut bukanlah star karena alam, sedang biasanya pada batu safir atau ruby terdapat star yang jelas seolah berasal dari keseluruhan batu tersebut
tapi secara umum Berat batu menunjukkan keaslian sebagian batu, bandingkanlah batu asli dan tiruan, pasti permata asli lebih
berat dari permata palsu. tetapi ada juga yang palsu lebih berat
sekarang ini.???
Moissan Hannay dan Noble
berhasil membuat intan dalam ukuran kecil. Bukti-bukti ini mula-mula tak dapat
dibantah. Akan tetapi, pada waktu sekarang dengan pesatnya ilmu pengetahuan
dalam bidang kimia, optik modern, dan sinar X, hasil tersebut tidak sesuai
lagi. Lebih-lebih lagi, semua percobaan yang dilakukan pada waktu itu untuk
menciptakan intan tidak berhasil. Jadi, hingga saat ini belum ada suatu pendapat bahwa intan dapat dibuat dalam laboratorium. Namun, berbahan gelas yang juga suatu bahan keras yang dihasilkan oleh peleburan
acidic oxide dengan beling. Tetapi acap kali dengan suatu oxida biasa
pada suhu-suhu tinggi. Selanjutnya didinginkan dengan perlahan-lahan untuk
mencegah formasi kristal-kristal yang mungkin dapat dilihat, demikian cerdas mesin mengolah batu sintetis, Batu-batu imitasi sangat murah jika dibandingkan dengan
harga batu permata sintetis. Lebih-lebih dengan batu yang asli. Peniruan intan
(berlian), zamrud, dan mirah asli dapat dibuat dengan cara dublet.
Ada beberapa cara untuk membedakan nya: Mengenal batu permata: alam , proses/sintesis, Imitasi. dipastikan bahwa : batu asli ada beberapa punya serat dan , Batu kristal asli sebenarnya tidak mempunyai serat, kecuali dia berasal dari fosil binatang atau pepohonan dll. Bila, misalnya, kristal terbentuk oleh udara (corundum — safir dan ruby), karbon (diamond) dan yang sejenis terjadi yang dalam bahasa Inggris disebut “fraction”, yaitu keretakan. Keretakan ini sering terlihat seperti serat-serat. Keretakan itu ada yang bisa dilihat dengan mata telanjang, dengan pembesaran (loupe) 10 kali pembesaran, juga ada yang hanya bisa dilihat dengan pembesaran 40 kali pembesaran atau lebih. Batu asli yang mempunyai keretakan tertinggi adalah diamond (kata orang Banjar intan atau berlian). Bila ada berlian bersih lagi transparent tanpa ada keretakan sebab kita hanya melihat dengan loupe 10 kali pembesaran, tapi kalau kita dengan 40 kali pembesaran atau lebih akan terlihat banyak keretakan di dalamnya.
Batu permata Asli diketahui dengan melihat serat-serat di dalamnya. Serat-serat inilah yang merupakan ciri khusus batu, Sebagian orang awam mengira bahwa batu asli itu pecah, tapi sebenarnya hanya serat-serat alami batu. Jarang sekali ditemukan batu permata alam yang bersih tanpa serat.
Coba tempelkan
permata itu ke pipi anda. Apakah terasa dingin? Kalau terasa dingin ini
bisa merupakan satu ciri bahwa permata anda itu asli***
BATU MASAKAN ATAU SINTETIS ATAU PROSES
batu safier yellow imitasi dengan tanda bulat (gelembung) pada bagian dalam batu tersebut
Kukira lebih menarik jika mengoptimalkan kepengenalan / uji tes batu mulia permata. Dalam dunia perdagangan batu mulia sudah tidak heran lagi jika kita mendengar kekecewaan para pembeli batu mulia sebab kesalahan identifikasi dan tak punya pengetahuan akan hal tersebut, mari memulainya_
lihat fenomena yang ada pada batu permata berikut ini. Misalnya Star atau Bintangnya, hanya tampak pada bagian atas dan sangat rapi, terlebih batu safier biru yg bawah, juga pada batu merah tersebut bukanlah star karena alam, sedang biasanya pada batu safir atau ruby terdapat star yang jelas seolah berasal dari keseluruhan batu tersebut
batu-batu permata semisal mirah, safir
(saffier), dan lain-lain dengan
susunan kimia tertentu dapat pula dibuat mirip
dengan aslinya. Batu yang memenuhi syarat susunan kimianya disebut batu permata
sintetis karena baik keras, berat jenis, dan lain-lainnya serupa dengan yang
dihasilkan oleh alam. Orang dapat membedakan batu permata sintetis dengan batu
permata asli hanya dengan mikroskop.
Selain ada batu-batu permata sintetis (kunsmatige
edelstenen), ada lagi semacam batu-batu permata tiruan yang dinamakan
batu-batu permata imitasi. Batu-batu ini tidak mengandung susunan ilmiah
seperti tampak pada batu-batu sintetis, melainkan dikerjakan pertama kali oleh
pekerja-pekerja gelas (beling) di Mesir kuno. Bahannya terbuat dari gelas. Batu-batu imitasi ini sangat berbeda dengan batu-batu
sintetis. Batu-batu sintetis mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama dengan
batu yang asli. Tetapi batu-bata imitasi tidak, yang mirip hanya warnanya saja.
batu hasil masakan dengan ciri warna yang tidak dominan, sebagian biru kental sebagian biru lemah |
Uji Tes Jenis Batu Permata PALSU
Tahun 1990 kita tetap dijajah oleh jepang sekaitan dengan beredarnya batu permata intan imitasi yang hampir memenuhi seluruh pasaran di Indonesia, menurut ahli permata dari
pelbagai macam intan imitasi itu yang dianggap paling gawat ialah jevaliet.
Batu ini demikian sempurnanya sehingga tampaknya sama benar dengan intan asli.
Untuk jenis batu yang demikian, pemeriksaan sering tidak cukup dengan
menggunakan kaca pembesar saja seperti yang lazim dimiliki oleh toko perhiasan.
Perhatikan pula Berat Jenis, Batu permata umumnya besar dan
tidak terikat perhiasan, kita dapat menguji keasliannya dengan mencari berat jenisnya, berat jenis dapat membedakan batu yang satu dengan yang lainnya. Atau Coba bandingkanlah permata asli dan tiruan, pasti permata asli lebih berat dari permata palsu.
contoh Batu permata masakan dengan ciri tanpa serat namun tetap Kristal, /proses sintesis, buatan pabrik |
Perhatikan pula Berat Jenis, Batu permata umumnya besar dan
tidak terikat perhiasan, kita dapat menguji keasliannya dengan mencari berat jenisnya, berat jenis dapat membedakan batu yang satu dengan yang lainnya. Atau Coba bandingkanlah permata asli dan tiruan, pasti permata asli lebih berat dari permata palsu.
Mengantar membedakan batu asli atau bukan mari mengenal istilah berikut seperti Natural, Sintetis dan Imitasi.
Natural :Adalah batu permata yang terbuat secara alami oleh Alam, batu ini diperoleh secara alami kemudian dibentuk sebagai batu permata. Sintetis :Adalah batu permata yang dibuat secara Laboratorium, bahan
materialnya sama dengan batu yang Natural atau origin. Berat jenis
maupun karakteristik fisik nya sama. Ada juga batu Sintetis yang berasal
batu Natural yang kurang bagus kemudian dilebur dipadatkan lagi menjadi
batu permata. sedang Imitasi yaitu jika batu Imitasi berbeda sama sekali dengan yang Asli, batu
ini hanya tiruan saja. misalnya meniru warnanya. Kadang-kadang juga
terbuat dari plastik. Dengan mengetahui kriteria di atas
kita dapat membedakan bahwa batu tersebut apakah Asli / Natural / origin
atau hanya Sintetis atau bahkan Imitasi. Ada beberapa cara untuk membedakan nya: Mengenal batu permata: alam , proses/sintesis, Imitasi. dipastikan bahwa : batu asli ada beberapa punya serat dan , Batu kristal asli sebenarnya tidak mempunyai serat, kecuali dia berasal dari fosil binatang atau pepohonan dll. Bila, misalnya, kristal terbentuk oleh udara (corundum — safir dan ruby), karbon (diamond) dan yang sejenis terjadi yang dalam bahasa Inggris disebut “fraction”, yaitu keretakan. Keretakan ini sering terlihat seperti serat-serat. Keretakan itu ada yang bisa dilihat dengan mata telanjang, dengan pembesaran (loupe) 10 kali pembesaran, juga ada yang hanya bisa dilihat dengan pembesaran 40 kali pembesaran atau lebih. Batu asli yang mempunyai keretakan tertinggi adalah diamond (kata orang Banjar intan atau berlian). Bila ada berlian bersih lagi transparent tanpa ada keretakan sebab kita hanya melihat dengan loupe 10 kali pembesaran, tapi kalau kita dengan 40 kali pembesaran atau lebih akan terlihat banyak keretakan di dalamnya.
Batu permata Asli diketahui dengan melihat serat-serat di dalamnya. Serat-serat inilah yang merupakan ciri khusus batu, Sebagian orang awam mengira bahwa batu asli itu pecah, tapi sebenarnya hanya serat-serat alami batu. Jarang sekali ditemukan batu permata alam yang bersih tanpa serat.
Perhatikan foto batu
Safir dibawah, serat-serat batu safir akan kelihatan seperti sidik jari.
Ciri ini yang biasanya untuk menentukan batu Asli safir atau Ruby.
Star Pada Saphire | Kembang pada Kalimaya |
Semoga Bermanfaat
Pandangan
Mengenai serat-serat pada batu permata, ini kebiasaan orang Banjar,
Martapura, yang dalam bahasa Inggris disebut fibre, dalam menentukan
batu permata asli atau tidak. meski demikian mancanegara kebanyakan tidak
suka batu permata retak-retak, sebab mengganggu kekuatan refraktif
(pantulan cahaya dari dalam batu).
Banyak batu permata yang sangat-’sangat transparen yang dianggap batu sintetis (bisa jadi: dengan metode HPHT –high pressure high temperature atau Cultured atau ada teknologi yang terbaru), sebab dianggap tidak berserat (berarti palsu). Padahal sebenarnya asli, nah banyak yang dilarikan keluar negeri dan berharga mahal sekali.
Banyak batu permata yang sangat-’sangat transparen yang dianggap batu sintetis (bisa jadi: dengan metode HPHT –high pressure high temperature atau Cultured atau ada teknologi yang terbaru), sebab dianggap tidak berserat (berarti palsu). Padahal sebenarnya asli, nah banyak yang dilarikan keluar negeri dan berharga mahal sekali.
Susunan ilmiah dari intan sudah diketahui, yakni dari zat
arang atau kolstof. Lalu orang berusaha menyulap kolstof menjadi
intan dengan bermacam-macam cara.
Saat ini ada orang yang membuat batu mulia palsu dengan
dilapis (double). Setelah diikat rapi, tampak bagus seperti gambar diatas.
Dilihat dari atas dan samping tidak bisa terlihat sambungannya (lemnya). Banyak
orang tertipu dengan cara ini, disengaja atau tidak hanya Tuhan yang
mengetahuinya.
Merampungkan pengenalan anda dalam uji tes batu mulia permata : ketahuilan ciri, lurik ada pula yang menyebutnya akar /urat dari identitas tiap2 batu di setiap negara.
Merampungkan pengenalan anda dalam uji tes batu mulia permata : ketahuilan ciri, lurik ada pula yang menyebutnya akar /urat dari identitas tiap2 batu di setiap negara.
Gbr A
Bagian atas adalah yang asli: Bagian tengah adalah lem perekat kaca atau lem yang berwarna
gambar A, lem tersebut ditandai dengan garis hitam tebal. Bagian bawah adalah
beling atau kaca, zircon atau bahan batu asli baik yang berwarna atau tidak.
Dengan demikian, terciptalah berlian sintetis.
Gbr B
Tidak hanya berlian. Tetapi juga untuk segala macam batu
mulia sintetis. Keaslian berlian dapat juga diperiksa dengan meneropong suatu
titik hitam di atas kertas putih melalui berlian itu pada jarak tiga
sentimeter. Bila batu itu asli, titik hitam diatas kertas akan tampak jelas,
tetapi bila tampak sebagai lingkaran titik-titik, maka berlian itu palsu. Lihat
gambar di bawah ini.
Perbedaan terpenting antara batu sintetis dan batu mulia
asli adalah bahwa pada batu sintetis orang tidak dapat menciptakan kehidupan
dan kejiwaan, seperti yang dimiliki oleh batu asli. Dengan sendirinya, khasiat
yang dipercayai pada batu asli tidak ada pada batu sintetis. Perasaan hidup dan
berjiwa tidak terciptakan dalam batu sintetis.
BATU MASAKAN ATAU SINTETIS ATAU PROSES
Banyak batu permata yang sangat transparent seperti contoh
gambar diatas di anggap sebagai batu sintetis , tidak berserat dan di anggap
barang murahan serta gampang di produksi, namun banyak konsumen mengatakan batu ini
palsu : mengenai perihal bahwa batu ini tetap asli batu namun telah melalui beberapa proses diantaranya HPPT.
Beberapa di antaranya ada batu sintetis yang harganyapun tidak terlalu berbeda
dengan yang batu asli, natural di karenakan semakin canggih tekhnologi
pembuatan batu sehingga tingkat kekerasannya mendekati batu asli. Ingat,
istilah sintetis BUKAN berarti batu tidak asli .
Bagi orang yang kurang memahami batu permata mulia, memang sulit membedakan tiga jenis batu permata itu, yaitu asli, sintetis, dan imitasi. Sebaiknya jika masih ragu-ragu, dapat menghubungi ahli emas intan yang dapat dipercaya. maaf jika terdapat kesalahan, tak lain kecuali (hanya) karena ingin berbagi_wassalam_
____________Bagi orang yang kurang memahami batu permata mulia, memang sulit membedakan tiga jenis batu permata itu, yaitu asli, sintetis, dan imitasi. Sebaiknya jika masih ragu-ragu, dapat menghubungi ahli emas intan yang dapat dipercaya. maaf jika terdapat kesalahan, tak lain kecuali (hanya) karena ingin berbagi_wassalam_
Sumber:
*Pouw Kioe An/ Han Sam Kay. Rahasia Batu Permata.Mandira.Semarang 1994
*Mineralogy oleh Cornelis Klein dan Cornelius S. Hurlbut, Jr, atau A Course of Mineralogy oleh V. Agol
*International Gemological Laboratory (IGL) merupakan laboratorium gemology pertama yang didirikan di Indonesia pada tahun 1979.
*Pouw Kioe An/ Han Sam Kay. Rahasia Batu Permata.Mandira.Semarang 1994
*Mineralogy oleh Cornelis Klein dan Cornelius S. Hurlbut, Jr, atau A Course of Mineralogy oleh V. Agol
*International Gemological Laboratory (IGL) merupakan laboratorium gemology pertama yang didirikan di Indonesia pada tahun 1979.