19 Hacker SulSel Pembobol Kartu Kredit WNA & WNI

Selasa, Agustus 25, 2020

 Hasil hacker 19 Pemuda di Sulsel Pembobol Kartu Kredit WNI-WNA, mereka tampung uang banyak itu dalam sebuah rekening, akhirnya 19 Pemuda di Sulsel beserta barang bukti diamankan karena membobol kartu kredit.

Kini 19 orang hacker jago itu Pemuda di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap polisi karena membobol kartu kredit. Korban yang kartu kreditnya beragam mulai dari warga negara Indonesia (WNA) hingga warga negara asing (WNA).

"19 orang ini mereka sudah tersangka," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo kepada wartawan, Senin (25/8/2020).

Menurut Kombes Ibrahim, para pembobol atau hacker yang diamankan awalnya berjumlah 23 orang. Tapi setelah didalami lebih lanjut, hanya 19 orang di antaranya yang telah memenuhi kelengkapan alat bukti.

"Barang buktinya mulai dari laptop, desktop, sampai handphone, total ada 51 unit," bebernya.

19 Pemuda di Sulsel beserta barang bukti diamankan karena membobol kartu kredit (dok. Istimewa).

Ibrahim mengatakan, para hacker tersebut belajar secara otodidak. Mereka kemudian bersama-sama mempunyai keahlian membobol kartu kredit korban.

"Selanjutnya uang itu ditampung pada sebuah rekening," katanya.

Namun Ibrahim belum membeberkan lebih lanjut berapa jumlah uang hasil kejahatan komplotan ini.

Diketahui, para pelaku yang diamankan ialah Adam Laksana (21), M Juliandi (23), Aswal Saputra (25), Rian Saputra (24), Iqbal (30), M Satria (20), Stevi (30), Syamsul (23), Albi (19), dan Muhammad Syukur (21).

Selanjutnya pelaku bernama Akbar Usama (19), Akhmad Afabdi (24) Rizal (28), Dedi Rahmat (23). Sementara sisanya masih di bawah umur, yakni RA (17), TA (18), AD (15), AR (17), dan SM (16).

Oleh NvL_ Item 19 warga sulawesi selatan, Soppeng 

Sangbaco.web.id Opini

: Ada kegetiran hidup hingga uji coba yang menyusup di situ, tapi kita tak bisa buru-buru mengatakan, "Rakus duit".
Episode yang lahir dari kecakapan di atas rata2, Ia anak2 kita dibentuk oleh zaman dan menjadi sejarah buruk jika tidak di sikapi dgn baik . Kini sebuah generasi harus tumbuh dalam perangkat keliaran IT tanpa sensorik

sebuah perpisahan atas kebaikan yang semoga tidak meneruskan kerusakan dan menghalalkan kebencian, wahai negeriku... ,pemimpinku.., binalah mereka"____by : Sangbaco.web.id

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images