Bunaken adalah jarak dari Menado, dan makhluk-lah itu puisi ketika ia tak membiarkan jarak itu berkuasa, maka ia akan  mengabadikan lintasan perjalanan, bertemu dengan teman-teman yang baik, dengan segala terasa sederhana, ringan dan tanpa jarak. IT Relawan Tik mengulas pahaman yang menolak bahwa "dalam hidup tidaklah kecuali selalu ada jarak yang berkuasa". Jarak adalah milik Tuhan, meski demikian ia tak biarkan kita berjarak denganNya, seperti petikan syair dalam lagu Bimbo "..aku dekat engkau dekat, hati adalah cermin..". Simak puisi berikut judul |ketika tak membiarkan jarak berkuasa, semoga ada sedikit manfaat.

  "ketika, tak membiarkan jarak berkuasa"

 selalu ada yang bertambah,

yang bertumbuh, yang menjadi.

Yang darinya kemudian segala bermula.

 setelahnya.....

 tak lagi ada yang sendirian di halaman

bahkan tak lagi saling mencari -cari.  karena

 segala ruang tak sejarak pun
 sarat ; oleh-mu 

-----------

Sajak Bunaken` 14|06|2014

*Puisiku adalah sajak lampau, yang menuliskan jarak sebagai baca-an impuls egosentris sebab insan makhluk sosial, tanpa jarak adalah tetumbuhan, adalah hidup yang dengannya kita mengenal cinta, mengenal kasih dan bersemayam sejuk tanpa kau rumit mencarinya atau me-kunjungi-nya. Jarak tak berkuasa hanya karena banyak hal harus  dilewati bersama, dan tuhan mengaitkan kita  satu sama lain dengan maksud lebih, dan kita diharuskan berbagi setelahnya menunggu keajaiban dengan  merefleksikan kebaikan yang banyak bahkan tidak terduga-duga)_



Perihal jarak (ket foto) : Perjalanan Kota Manado yang memutus jarak ke Bunaken. Lokasi yang sesungguhnya terpisah, menandai bunaken bukan tempat mudah di jangkau meskipun oleh penduduk lokal. IT lah yang memutus jarak dengan waktu menemukan cinta di pulau bunaken, Ia- Eyang Vasolle juga Etta Adil "tak terkecuali" dan tak ada jarak untuk cinta.
___
Sangbaco Manado-Bunaken 
dalam sajak sajak Humaniora | ketika tak membiarkan jarak berkuasa