Pelacur X Zaman Modern
Minggu, Mei 11, 2014Indonesia Pasca Kemerdekaan dalam arung konflik Indonesia-Belanda, tentara sekutu diboncengi oleh NICA juga Peran dunia internasional menandai sejarah bangsa Indonesia pasca kemerdekaan sangat buruk, tersebutlah istilah "pelacur" dalam pengertian awal dan bukan serupa pengertian sekarang merebak dikalangan penggiat tahu/ peneliti, sekali kesamaran pengertian itu dijelaskan Pelacur itu bukan pemakan manusia atau kanibal seperti identifikasi ketakutan peneliti dari barat tahun 90-an, yang katanya "apakah saya tak akan di lacurkan atau tetap aman tinggal di Indonesia ?, sebagai peneliti", jawabnya " saudara jangan kuatir pasti bisa kembali meskipun satu kepala anda lebih pendek". (keadaan yang tidak banyak berubah...
Pelacur X adalah manusia zaman yang terpaksa tegak sebagai pelacur tetapi bukan pilihan. Meremang pada konstalasi kehidupan dan sebait era yang terlindas oleh simponi ambisi diri hingga di suatu masa, maka "hidup adalah pembangkangan sebagai kunyahan yang melembutkan usus kehidupan", nikmat di jalan menikung adalah simpul-an bahwa hidup dan berhubungan tak lebih dari kepentingan praktis. Pelacur /melacur itu olahan bumi dan akrab dengan tanah, sesuatu yang tak bergantung pada harga dan rohani tetapi bertahan pada fisik atau nilai materi, ketersambungan era lampau dan kini juga tak memegang mitos tentang “asli”, "palsu" dan “murni”. Hidup dalam tanda X merebak dalam setiap musim, selalu ada yang datang dan pergi, pun kematian bukan moment yang luar biasa, datang lalu hidup kemudian mati terkubur, demikian tak ada yang ganjil juga istimewa dari dunia kini yang kita anggap sebagai t4 melacur.
history pelacuran mengeram pula dalam kitab injil, tersebutlah ketika tuhan mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea"Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."(Hosea 1:2-3) hal yang dalam penafsiran mengIdentitaskan hidup sepadanan pelacur, lebih dalam tafsiran lain bahwa persebab ayat inilah hingga Yesus di anggap sebagai keturunan pelacur/ sundul_nyaris tak guna untuk belah diri (tak menjadi pelacur) silangkait/ kausalitas peristiwa dan unsur simbolik bahasa memungkinkan sebagai kau pelacur menolak dengan alasan yang tampak seperti mabuk, haha...ha...,
_jika "aku pelacur" bukan pengertian lokalitas juga aku ekademik atau kamus belang-belang yang jelas bahwa "diri/aku pelacur" sungguh meng-akrab-kan sekaligus membuat ngerti bahwa "ruang" demikian kita paham bejadnya dan tanpa perlu mengoreksi mengapa hidup seperti pelacur, atrau menolak hal ini anda tak perlu membuat semacam boneka mirip pelacur lalu membakarnya di tengah jalan, sebagaimana para aktifitas membela /mewakili aspirasi rakyat...._ kelak sambung Insyaallah
0 comments