Inspirasi Huruf Lontara
Senin, Juli 04, 2011BugisMakassar meletakkan peradabanya sebagai hegemoni masyarakat yang disegani dan diakui dunia, aspek penguatan pada tingkat ketertarikan me-tekskan segala peristiwa yang dipetiknya sebagai pelajaran semisal pergantian musim, perbintangan, pertanian bahkan termasuk mencatatkan cara pembuatan meriam lengkap dengan jarak ketepatan tembak yang di rekamnya dari keterangan negara portugis pencipta meriam tersebut (M.C Ricklefs buku "Sejarah Indonesia Modern 1200-2000) 1.
~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Segalanya sebab keberadaan huruf tulis atau
lontara yang menjadi jembatan histori segala
peristiwa kemajuan, unsur budaya /inspirasi
huruf lontara daerah ini adalah hal tunjang
potensial sebagai local genius karena telah
teruji kemampuannya untuk bertahan hingga kini.
Berikut catatan silaingkait inspirasi Huruf Lontara,
~~~~~~~~~~~~~ ~~~~
Bible berbahasa Bugis dalam Aksara Lontaraq
Huruf lontara diciptakan oleh Daeng
Pamatte’ lahir di Kampung Lakiung (Gowa). Beliau adalah salah seorang
tokoh sejarah Kerajaan Gowa, kerajaan SUKU MAKASSAR, yang tidak dapat
dilupakan karena karya besar yang ditinggalkannya itu.
Menelisik sebuah ciri inspirasi huruf dasar berbentuk segi empat pada jalinan anyaman tikar. Sedang budayawan Sulawesi Selatan, Prof H. A. Mattulada, (alm).
Menandai inspirasi dominasi huruf itu adalah simbol “sulapa eppa wala suji“ atau empat sisi sebagai mistis kepercayaan
Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, api, air, angin
dan tanah.yang memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar, mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam
budaya asli, mempunyai kemampuan mengendalikan dan mampu memberi arah pada perkembangan budaya, ya sebuah pelajaran penting dari kearifan inspirasi masa lalu.
Minggu, 02 Januari 2011
Sekali ini bicara aspek musik tradisi, ketika dalam periode awal, musik dibunyikan sebagai pembangkit semangat perang mengiring kemedan juang, dan rangkaian huruf lontarapun dibacakan, dan berbarisbaris pasukan menetapi dan tujuan siap siap diemban, fenomena kini menabuh gendang disesuaikan dengan tempat pertunjukan. baik sebagai pendukung kesenian itu sendiri maupun sebagai ilustrasi pada ritual tertentu atau sebagai pengisi hiburan.
Musik khusus misalnya dengan irama gaduh bertalu-talu atau dengan istilah dari bahasa makassar disebut "Tunrung Pakanjara", mungkin orang tidak terbiasa mendengarkan tabuhan serupa ini, termasuk atraktif gerak oleh penabuh yang khas ketika memulai terlebih dahulu, para pemukul gendang mengangkat tangannya sebagai isyarat akan dimulainya pukulan awal sambil memberikan aba-aba “sarei..!” atau hidangkan /here we go…
Tapi adakah yang menyangka jika pelaku awal ini dalam penciptaan gerak atraktif terinspirasi dengan corak/bentuk, HURUF LONTARA, Misalnya pada-tangan kanan di naikkan keatas beserta jujukanna (alat pemukul) dengan konstruksi duduk, dan konon juga penciptan jurus-jurus pencak dan tari tradisional juga merupakan inspirasi dari huruf lontara tersebut ?, sebagaimana yang di katakan A.Sose pada sebuah seminar tentang latar belakang gerak tari dan pencak Bugis Makassar.
Kembali meruang ke Kabupaten Maros, orientasi jelas dari kampung butta towa menunjukkan jurus bela diri yang berkaitan dengan “Tari Pedang”, dalam simbol gerakan tangan memegang pedang dan gerakan kaki yang diangkat sebagaimana yang di paparkan oleh pencipta tari "To Barani Patangpulona Marusu"(Butta Toa Marusu,”Sanggar Reaksi “),menggambarkan beberapa gerakan yang dipadukan dengan inspirasi dari Aksara Lontara.–Wallahu A’lam Bisshawab.
Demikianlah catatan sementara ini segala keterbatasan dan kekurangan mohon di maafkan, Semoga bermanfaat (post.Kaimuddin Mbck) diambil dari Catatan tim peneliti crew Maros Budaya Pappaseng: Inspirasi Huruf Lontara.
______
*Daeng
Pamatte’ juga pengarang buku Lontara Bilang Gowa Tallo. masa itu Kerajaan Gowa diperintah Raja Gowa ke IX Karaeng
Tumapakrisi Kallonna, dan Daeng Pamatte’ dipercaya memegang dua jabatan penting dalam
pemerintahan yaitu sebagai “sabannara” (syahbandar) merangkap
“Tumailalang” (Menteri Urusan Istana Dalam dan Luar Negeri) yang
bertanggung jawab mengurus kemakmuran dan pemerintahan Gowa. Lahirnya
Aksara Lontara
bermula karena ia diperintah oleh Karaeng Tumapakrisi Kallonna untuk
mencipta huruf Makassar, alhasil ia berhasil mengarang Aksara Lontara yang terdiri dari 18 huruf . dengan istilah Lontara
Toa (het oude Makassarche letters chrif) atau Lontara Jangang-Jangang
(burung) karena bentuknya seperti burung.
~~~~
Sangbaco.web.id
Inspirasi Huruf Lontara
0 comments