Keangkuhan Sejarah : ESAI

Jumat, Januari 11, 2019

Beratus kabar dikisahkan dan beribu sejarah terekam jejaknya, dan dengan itu kita tercengang


makan pula merupakan perilaku dalam sejarah, rangkaian nutrisi dalam  cara seseorang berpikir, berpengetahuan dan berpandangan _Foto :Makmur Radhika.

Namun, di  sebuah kota tak di ingat lagi meski zaman itu menandakan kota tersebut sangat subur, kota yang mengenalkan Dewi Istar, dianggap sebagai dewi kesuburan oleh orang Babilonia. Pemimpin Babilonia Raja Hammurabi (Sumeria tahun 4500 -2000 Pra Masehi), mengekalkan Babylonia dengan keangkuhan, disebutnya dengan "Gerbang Tuhan". Sebuah simbol kecongkakan  manusia dalam keyakinan. Dilerar Babilonia terdapat Gerbang Istar yang terkenal, kausalitas Tuhan  dalam  kitab sucinya  sebabkan  bangunan yang sangat mengesankan itu kini tertinggal puing-puing.

Beratus kabar dikisahkan dan beribu sejarah terekam jejaknya, dan dengan itu pemimpin adalah konstribusi wajah peradaban.

Memetik dari kaidah bahasa Arab : Kaifa matakunu yualla alaikum , (terj : seperti apa keadaanmu sekarang, seperti itulah gambaran pemimpinmu). Ungkapan  yang terasa sangat  etiks,  dengan relevansi  bahwa pemimpin adalah pemegang tampuk kekuasaan yang pasti mengendalikan, semisal kemudi perahu dengan nahkoda yang  menafsir arah, membaca rambu-rambu jalan, dan dalam strata sosial inilah  warna nasib jutaan manusia kelak mengarah ke-tujuan, sebagaimana  kehendak pemimpinnya.

Di tengah kita tentu ada  para cendekia dan pemikir yang kukuh namun-berjarak, dan tetap melihat dengan jernih akan kemana negeri ini membawa nasibnya.
__________
 Warkop Citta Marola 11jan 19

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images