Sore Yang Satiris : Belajar Menulis Esai

Minggu, Januari 13, 2019

Belajar menulis esai, terimalah kaidah awal, bahwa esai yang ditulis pada detik-detik terakhir tidak akan sama bagusnya dengan esai yang dikerjakan secara perlahan dan berhati-hati, Anda tetap dapat menulis sebuah esai yang cukup bagus dalam waktu singkat. Tanpa percaya diri esai berikut sore yang satiris merupakan kisah kerinduan akan kampung halaman. Mengesan awal, tentang pulang ke jejak kota dengan nama lampau  “Marusu” ( kini Maros). Area dengan tipikal masyarakat urban,  yang mengekalkan ikhtisar budaya zaman batu  Leang-Leang, juga tebing dan  gunung kars yang sambung menyambung. Disinilah sentra kota dibelah oleh sungai, tempat bermain dan belajar  mengeja. 

Sore Yang Satiris 
Sore yang satiris, sedang muda-mudi di Taman Kota, dan komunitas dengan baju seragam yang berkuda-kuda, kutelusur hamparan kolam raksasa tempat riuh wisata kuliner PTB. Aku mulai  asing dan mesti membaca ulang bantaran  sepanjang sungai tempatku dahulu berenang. Kemana mereka ?, aku mencari habitat   Ibu yang mengekalkan kasih pertama kali yang juga mengenalkan bahasa dan seabrek pesan lampau Pappaseng. Ya kampung halaman itu kini tampak seperti  negeri yang sedang bertahan atas perlawanan hedonisme,  perlawanan atas sebuah budaya instan juga pergulatan media yang menoreh metropolitan. 

Sekian tahun di rantau memekik "rindu kampung halaman". Namun, kampung tak seperti dulu lagi, seperti  ketika  kanak-kanak  tak bersendal dan terjun mengakrab-i sungai, saat  sepulang ngaji dengan  tangan  menggenggam quran. Terngiang mereka selalu mengatakan "tabe" juga "iye",  dan dengan kesalahan secepatnya ia berucap "maaf" atau "millau dampeng". Kemana anak-anak itu ?. Sebentuk entitas otonom yang bergerak sendiri dan  menafsirkan apa yang dapat dipersepsi di dalam dan di luar dirinya. Kini tak terdengar mereka mappau rikadong/ bercerita  tentang ketabahan Bissudaeng, Pungkalapung, juga si Pue-pue, demikian senyap.

Aku rindu keceriaan anak-anak itu, saat sore hari mereka mengantar perjalanan mega-mega sepanjang  sungai hingga muara, yang pada akhirnya senja adalah petanda waktu  istiarah, bukan memulai kegiatan dengan domisili yang memenuhi cafe-café, tayangan televisi yang memenuh mata juga atribut atribut yang melekat ditubuh mereka sebagai bentuk polarisasi kekuatan, kukira aku pulang dengan tergesa-gesa. 

Dahulu di bantaran Sungai Marusu, mengendap pedalaman yang tumbuh sendiri, aroma pesisir, bunyi ayam dan suara anak-anak mengaji di kolom rumah,  nuansa yang melekatkan senyum untuk melenggang jauh ke lubuk riwayat, ke-pesan attorioloang (leluhur ) "padallisuni' na' nakko mangaribini nrara i' setangnge", (pulanglah nak sebab jika maghrib syetan sedang berkeliaran), sebuah kesan yang masih tersisa dari memorial yang meng-abu. 

Bagaimanapun, saya termasuk dalam arus urbanisasi itu, seseorang  yang meninggalkan kampung dengan menganggap kota sebagai masa depan, lalu memaknai “pulang” dengan  tetirah ke kampung halaman untuk menghidupkan kembali kenang-kenangan. Aku pulang  tergesa-gesa, kutemui rinduku sebagai  tempat melupakan diri sendiri"._ (bareng Muh Arfah  dlm Sebuah Dialog 13 Jan 2019)

Sangbaco Maros.13`jan`19_ Esai Sore Yang Satiris_

~~~~~~~~~

Pembelajaran Penulisan Esai 

(Melansir dari laman Writingcenter.fas.harvard.edu),
Menuliskan esai berarti membentuk sekumpulan ide yang saling berkaitan menjadi argumen. Esai pada dasarnya perlu disusun secara rapi agar masuk akal dan dapat dipahami bagi para pembaca. Esai menentukan informasi yang perlu diketahui pembaca dan juga urutan yang harus mereka terima. Struktur esai harusnya dapat membuat tulisan yang bisa memengaruhi pembaca terhadap ide yang disampaikan

Ada beberapa esai klasik seperti esai naratif, descriptif, expositori, dan persuasif namun pada dasarnya tidak ada rumus yang pasti.

Panduan untuk menulis Esai.

Dan yang paling penting untuk dilakukan pertama kali adalah tulis draft pertama dari esai yang akan dibuat. Hal yang perlu ditulis dalam draft adalah:
 - Struktur dan kerangka dari esai Struktur akan membantu esai terlihat lebih logis dan juga rapi

 - Argumen yang akan Anda kemukakan Argumen yang akan Anda keluarkan dalam esai merupakan jawaban dari beberapa pertanyaan, yang merupakan rumusan permasalahan dari topik yang akan Anda kemukakan. Pastikan Anda menemukan pokok permasalahannya terlebih dahulu. Dalam memutuskan bagaimana Anda menjawab pertanyaan, maka Anda perlu mengidentifikasi pertanyaan yang sesuai dengan konteks dan kata kunci.

- Bukti apa yang akan Anda gunakan untuk mendukung argumen. Bukti harusnya didukung dengan penelitian yang pasti dan juga sumber yang terpercaya.
- Menata argumen agar sesuai dengan logika.

Struktur susunan Esai
Sesuai dengan struktur yaitu:

1. Pendahuluan Pendahuluan memiliki struktur dari umum menjadi khusus. Buka paragraf pertama dengan pengenalan topik secara umum dan permasalahan yang akan dihadapi. Tuliskan secara umum ide yang akan Anda ambil. Utarakan semua pemikiran yang akan menjawab pertanyaan permasalahan yang muncul. Selanjutnya adalah kemukakan secara luas argumen Anda.

2. Badan Esai Esai dibuat dari sekumpulan paragraf, setiap satu paragraf memiliki satu pokok pikiran yang merupakan argumen yang akan diutarakan. Setelah Anda mengemukakan pokok pikiran maka kemukakan penjelasan dari pokok pikiran tersebut. Tuliskan bukti yang bisa menopang kebenaran dari argumen yang kamu keluarkan. Bukti bisa berupa: studi kasus, statistik, bukti dokumenter, buku akademik atau artikel jurnal. Jangan lupakan pendapat pribadi Anda bagaimana bukti yang Anda kumpulkan bisa menjadi penguat di argumen Anda. Rangkum per paragraf, dan jelaskan bagaimana tiap paragraf dapat mendukung argumen Anda secara keseluruhan.

 3. Kesimpulan Dilansir dari Monash.edu, menulis kesimpulan pastikan semua ide dan gagasan dapat terangkum dengan baik. Kesimpulan baiknya menggunakan struktur dari khusus ke umum. Dalam kesimpulan masukan permasalahan, dilanjut dengan rangkuman kata kunci dan ringkas argumen yang menjadi jawaban atas permasalahan di atas. Selanjutkan utarakan alasan atau hambatan untuk sampai pada jawaban atau argumen pasti pada pertanyaan di awal. Kesimpulan bisa berisi tentang pertanyaan yang dapat menjadi topik untuk esai selanjutnya, prediksi tentang apa yang akan terjadi, dan rekomendasi penyelesaian terhadap fenomena yang sedang diteliti.

Baca juga: Dialog ESAI Puisi  "PELACUR" 
                   Pelemahab Bahasa Pelacur Vs PSK

Sangbaco : demikian CARA MENULIS ESAI Baca selengkapnya di artikel "Cara dan Panduan Penulisan Esai yang Rapi dan Terstruktur"http://www.sangbaco.web.id/search/label/esai

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images