Kajian Puisi Mistik & Mantra | Bugis Makassar

Rabu, Juli 25, 2012

Tendensi emosional kultur mistik mantra adalah hipnotis, sesuatu menggerak diluar kesadaran, ada yang beri prediksi MAN yang berarti PIKIRAN dan TRA yang berarti PEMBEBASAN. Secara harfiah Mantra berarti kegiatan membebaskan pikiran dll. Lalu mengapa Puisi Mistik & Mantra | Bugis Makassar ? 

Pengertian lain mantra sebagai bentuk sastra klasik dianggap permulaan atau awal puisi berupa gubahan bahasa yang diresapi oleh kepercayaan akan dunia gaib. Menjadi mantra sebab sinyalemen irama bahasa sangatlah dipentingkan dengan maksud untuk menciptakan suasana magis. dan teks mantra timbul dari hasil imajinasi atas dasar kepercayaan animisme dan belakangan sesi mantra kausalitas dengan doa saat Islam menjadi pahaman di Sulawesi Selatan, Adalah interaksi terkait dengan istilah "pakkasia, ampe deceng juga sennung-sennungeng" (terj Bahasa Bugis : perasaan terdalam, persangkaan baik dan syarat-syarat). Simak selengkapnya Kajian Puisi Mistik Mantra | Bugis Makassar, semoga memberi hiburan dan menambah wawasan.












Kajian Puisi Mistik & Mantra | Bugis Makassar

Mantra pula tercipta dengan sebelumnya melakukan semacam ritual, misal dalam tradisi "angaru" ( Bugis makassar terj : kata sumpah setia) , setelah ritual properti yang ia gunakan yaitu badik pusaka, maka keadaan itu dengan mampu mengenali besi yang di tusukkan padannya sehingga ia Imun atau kebal, maka mudah baginya untuk merasakan kekuatan mantra, biasanya atraktif dan teks menurunkan secara lisan mantra yang dipelajarinya kepada penerus masyarakat budaya atau juga pada orang-orang yang mempunyai kebutuhan sama sepertinya, sedemikian turun temurunnya meski akhirnya tak dapat dilacak siapa sumber awal sang peramu mantra.

Sejenak menandai pemusik kacaping (seni tradisional Bugis Makassar) , cerita umum bahwa di sul-sel, bahwa mampu sugesti, pendengar, bahkan ia mampu datangkan orang yang di cintainya dengan musik kecapinya tersebut. atas perihal ini ?, silangkait bahan penggunaan yaitu tali suasa pada kecapi* / snar yang di gunakan pada kecapi tsb, sebagai atau sebab terasanya atau melahirkan irama sugesti, (*tali suasa: senar kecapi di campur emas)

Perpaduan bunyi dan dan kata .frasa atau kalimat yang digumamkan, dibisikkan, diucapkan, dinyanyikan dengan cara diulang-ulang, diyakini mempunyai kekuatan, tak sedikit orang terhipnotis sebab demikian terutama perempuan /gadis. Isi kata dan bunyi dapat pula terkait sebagai sarana komunikasi dengan sang Maha, dan bermanfaat untuk beragam tujuan perafalnya/ pelakonnya.

Pau pau mappanetta ati / kata yang meng-sugesti hati yang menjadi kekuatan tersebut, demikianlah mempunyai kesamaan makna dengan Mantra. Emosional budaya pada pilihan hal-hal yang baik dari satu riwayat mantra / baca-baca dan mencampurkannya dengan hal yang baik dari kekuatan tradisi (semacam paseng atau pasang) menampilkan hasil yang menarik.

Mereka memanfaatkan Mantra secara khusus. untuk ketenangan bagi pendengar juga dengan maksud tertentu semisal ingin membangun cinta dan kasih sayang. Bagi masy lampau, Mantra tidak dipandang sama dengan "mappadua' atau sirik pada Allah tetapi dipandang sebagai kekuatan teks yang bisa juga di manfaatkan untuk daya tarik juga pada kebaikan, misal menghibur dan menenangkan suasana

Dalam macam-macam bentuknya. Ada mantra suara, ada mantra gambar, ada mantra yang ditanamkan dalam benda, ada mantra dalam bentuk gerak dan ada pula mantra dalam rupa upacara. Bagi masy bugis makassar dominan mantra bersumber dari kitab suci,dan Lontara attoriolong refleksi ini sejak awal di anuti bissu (masy :pekerja di kerajaan, dgn identitas lelaki yang feminim, berjiwa wanita).


Sesi lain, teks yang digunakan kadang terintipati oleh alam renungan, pelakunya bergelut dengan kebersihan hati atau menjaga diri dari dosa, hal semisal atau semacam "resi" bagi masy Hindu.Jika ia adalah teks maka letak kekuatannya sangat paham beri pengaruh terhadap jiwa. Dalam Apresiasi Ia kenali betul guna rima puisi untuk menembus hati,

Pahaman Masyarakat lampau Bugis Makassar ketika mantra masih menempati ruang, sebuah makna bahasa hermeneutik/ pengejawantahan teks yang mengalami premi seperti berikut ini. Suntingan cerita dari buku Kearifan Budaya Lokal sekaitan dengan mistik Mantra

"...anging ammirikko mae tulusukko ri barambanna....", kata anging atau dalam literasi bahasa Indonesia yang berarti "angin" < di pahami sebagai sesuatu yang hidup yang bergerak bahkan dapat menyampaikan pesan atau amanah...

*Rangkaian dari pau-pau ri kadong "Asal Mula Kampung Soreang"

Mengendap-endap ia memperhatikan kalau-kalau ada penumpang atau mungkin pemilik perahu, tapi tak satupun yang ditemuinya kecuali seseorang yang sedang terkantuk dipinggir perahu, Sang kuttu balala bergumam “mungkin ia pemilik perahu ini,” Akhirnya si Kuttu balala berbisik yang diantarkan oleh angin,“ I Baso areng tojeng-tojennu, bellai lampata sisannangngang bangi a’manyuka “.

Menurut sumber ini jenis mantra turiolo yang digunakan untuk menidurkan orang. Sebab setelah baca-baca (mantra) tersebut penghuni perahu benar-benar ternyeyak meski sang kuttu balala hampir  menghabiskan pisang  di perahu dengan cara makan sambil bersul-siul gembira.(menidurkan anak dengan cepat menggunakan mantra ini ini dengan menambahkan elusan pada keningnya dan penekanan di bawah rongga mulut / diatas leher/ menarik dgn jari dari pangkal telinga paling bawah ke tengah.

"Mantra_

Mantra itu,
   Bersama cuaca yang tak terukur
   dalam rumah-rumah bisu, roh ber
   gegas ke-oase cinta dalam kesendirian
   berjalan merdeka menciumi segala sesuatu                                     
dalam tetas
   ia melekat di keningmu atau keresap ronggamu
    matamu kembali beliak, tarikan nya melindasmu
    di-kepalan : kau terjerembab.

(menurutnya, "kau telah dirinya sendiri", yang bebas menangis, teriak atau ketawa > mantra, saat segala kehendak meninggalkanmu: sekali ini saja)


Label: Puisi Mistik Mantra Pappasang/Pappaseng rianging
Keterangan : masa lalu menorehkan mantra ini ketika seorang pemuda, hendak menyampaikan perasaan/ hajatnya pada wanita, dan hanya kepada angin tempat menitip amanah.

*Anging ammiriko mae, tulusukko ribarambanna, pabattuangnga nakkukku ri……..dingin- dinginna. Artinya: angin berhembus yang membawa pesan, telusupkan rohku kedalam dadanya si…….karena sesuatu yang sejuk dan  sakral.

*Ulu dasere mattontong , makkana kana, punna maeroko ri   nakke, kijappuki rateanga. Artinya: jika dihatimu terketuk cintaku, berkatalah dengan sikap, maka peganglah bagian atas dari tubuhmu.

*Ikau anging baji kupasang .iya baji mappabattu,teako turung ri poko’  kayua, teako turung ributta,turung…. ri barambannako. Artinya:kupesan pada angin yang berhembus, sebagai tempat terbaik menyampaikan pesan, jangan hinggapkan pesanku ini pada pohon kayu, atau pada tanah, tapi hinggaplah di hatinya. Pengertian denotative kata anging adalah angin. Namun kata anging dalam mantra ini, memiliki dimensi abstraksi dan religi, yaitu -angin yang tercipta dengan kesakralan;sebuah ruh yang hidup, mampu mendengar pesan dan menerawang ketempat yang paling gaib sekalipun.

Mantra bibit padi Aklessoro Ase

Lafal:

Oh Yaccing, Napanaungko Nabbi, Napatimboko Malaeka Malaeka patanna pa’rasangang, Awalli patanna bulu,
Naalleko Nabbi, Natambaiko Malaeka,& Barakka Lailaha Illallah barakka Anna Muhammadarrasulullah

Konteks dan Maknanya: Yaccing areng tojeng-tojenna asea,(yaccing adalah nama padi yang sesungguhnya/yaccing=ase), tetapi penamaan  yaccing merupakan nama hakikat dari langit, selanjutnya sebuah pengharapan ia diturunkan oleh nabi, demi dihidupkannya bibit oleh Malaikat, sebab malaikat adalah pemilik tanah, Awalli atau wali adalah simbol kesucian/ orang suci penyebar agama Islam juga beralamat tempat mencari penghidupan (mis;kayu, hasil buruan ). Nabi adalah orang pilihan Allah untuk menerima wahyu,  sedang malaikat diciptakan dari cahaya oleh Allah untuk taat dalam memenuhi keperluan manusia atau tempat mengantarnya doa, semua adalah sebab yang baik, yaitu berkah Allah dan berkah hambanya Muhammad.

Petani dengan penuh harapan menurunkan, bibitnya dari lumbung penyimpanan padi dengan membaca mantra ini. bibit ini disemaikan dekat lahan persawahan agar mudah diambil untuk ditanam pada lahan persawahan. Bibit padi ini diiringi dengan mantra supaya mendapat perlindungan dari nama-nama suci tersebut. Sasrta beraliran mantra ini , semakin menemukan kontekstualisasinya sebab bertemunya pundamen pemahaman yang membentuk filosofi hidup dari sebuah  komunitas  kegiatan dan rasa keber-agama-an. (penafsiran diatas secara kontekstual dan hermeneutik, belum teranggap sempurna sebab kurangnya sumber untuk dapat disatukan dalam pengertian arbitrer).

Sisi lain pembacaan mantra ini juga  terjadi pada acara dalam intern kerajaan bersifat protokoler (dalam acara pelantikan raja). Mantra-mantra yang bersangkutpaut dengan aktifitas sosial masyarakat Bugis-Makassar, merupakan simbol yang mempunyai makna khusus, orang tidak hanya bertindak atas dasar tersebut, tetapi lebih dalam  manifestasi tindakan tehadap makna simbolik yang dikandungnya, atau sebagai hasil akumulasi keyakinan terhadap sesuatu yang disakralkan.

Puisi Mistik cicak pembunuh


Malam dengan segala bisu,
awass jika nyalakan lampu, sebab-
detak jam berhenti dan lolongan anjing adalah 
himpitan membujur kaku dan mati,

Gelegar di plafon  “ Tuhan tahu jika aku pemilik langit ini, engkau terus berjalan kecermin dalam garis perutku tempat ajal dipotong.
tempat ruangruang terkunci, 
tempat pintu terbuka ke lubang hitam  mulutku..!!

langit plafon tak tersisa roh bergelayutan,
cerobong bau busuk keruh dan anyir darah: mengekal sunyi
henti nyalakan lampu,
hap..!...hap…! 2 jasad tumbang, pekik... jerit..., tersapu telinga,
henti nyalakan lampu“, aku... bayang... satusatunya”.

Puisi Mantra Kuno
Mantra berikut sumber Abdillah, S,Ag.
: Canning Rara / agar terlihat tampan, teksnya sebagai berikut
" laku ba'ra ba'ra sai, ba'ra'na daeng si jalling, kujalling kunitoa, kupasakka rinringang, ataka karaeng mammuji ngaseng, kontui bulang ilau-laukang inji, barakka La Ilaha Illallah barakka anna muhammadarrasulullah.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam keterbatasan ilmu ini, hanya sayang saja jika catatan ini kelupa dan atau tak mengapa anda melupakannya.
____
sangbaco.web.id
Kajian Puisi Mistik & Mantra | Bugis Makassar.

You Might Also Like

7 comments

  1. Seneng banget baca postingan ini. Salam kenal..

    BalasHapus
  2. makasih jika berguna, iyye..salamakii...Pak Daeng...

    BalasHapus
  3. barakka' lailaha' illallah....................

    BalasHapus
  4. Sangat berminat untuk faham lebih dalam pusaka budaya yang sangat beragam . Entah bagaimana dan darimana jalannya .
    Salam kenal Daeng....

    BalasHapus
  5. Makanja lakde' postingngata daeng semoga berguna (antoni Lamini anak ogi pare pare ,di tanah rantau kalimantan timur)

    BalasHapus
  6. Makanja lakde' postingngata daeng semoga berguna (antoni Lamini anak ogi pare pare ,di tanah rantau kalimantan timur)

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images