Kisah Tragedi Berdarah Rumah Hantu di Sul-Sel

Selasa, Juli 28, 2020

Tragedi Berdarah alamat rumah angker tak berpenghuni di Bantaeng, Sulawesi Selatan, bermula kisah, saat suami memenggal istrinya. Akhirnya rumah kosong tersebut, menjadi terkenal berhantu karena kejadian tragis itu (Kisah di ceritakan : fitriani aulia rizka). Kisah tragedi di Bantaeng, sebuah rumah tua di kampung Be'lang, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang sangat horor karena sudah lama tidak dihuni. Tempat itu menjadi buah bibir masyarakat, dibicarakan dengan cerita-cerita yang amat menyeramkan.

Uci, warga yang tinggal tak jauh dari rumah berhantu itu menceritakan, memang sempat ada tragedi berdarah di sana. Tahun 90-an, hingga saat ini, warga setempat menyebut rumah tersebut sebagai rumah hantu Mama Anjas, karena anak pertama keluarga itu bernama Anjas.  Sang pemilik rumah yakni Abdullah, menyembelih istrinya yang bernama Reni, di tiang tengah rumah. 

Tragedi berdarah " Sembelih Istri di  tiang tengah rumah"

Menurut Uci, Reni merupakan seorang pendatang. Tak ada yang tahu asal usulnya dia berasal dari mana.

 Sedangkan suaminya, Abdullah, atau sering dipanggil Pak Dullah, diketahui bekerja sebagai staf tata usaha di salah satu sekolah yang tak jauh dari kediamannya. Semua mata tertuju pada kolong rumah, tepat di tiang tengah rumah mama Anjas, di mana darah berwarna merah kehitaman mengalir membanjiri tiang, hingga menetes-netes ke tanah.

Bisik-bisik masyarakat setempat, Dullah dikenal sebagai pria yang tenang dan pendiam. Sedangkan istrinya, Reni, dipandang perempuan berparas cantik dengan rambut panjang yang apabila terurai, rambutnya bisa menyentuh betis. Sebab tragedi berdarah juga karena sifat Reni, ia perempuan  cerewet. 
Dan menurut kabar yang berhembus, dia suka bergunjing. Bahkan suaminya tak luput dari sasaran pergunjingannya. Dia kerap membongkar aib keluarganya sendiri dan menceritakan kekurangan-kekurangan suaminya. Seiring waktu berjalan, kabar tersebut sampai juga ke telinga Dullah hingga membuatnya frustasi dan emosinya tidak stabil.

"Sarafki kodong" (bahasa Makassar pasaran, terj : dia orang sakit gangguan saraf) itu Dullah," kata Uci sambil mengangkat jari telunjuk kanannya ke dahi.Tidak ada yang tahu sejauh mana beban batin yang dipikul Dullah, sehingga pada suatu hari dia tega menghabisi nyawa istrinya sendiri. Padahal, mereka telah dikaruniai empat orang anak. Kabarnya, saat ini anak-anak mereka sudah pindah ke Pulau Selayar.

Uci melanjutkan kisah cerita, ingatannya melayang pada kejadian tragis di masa silam, saat dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Waktu itu, sekitar pukul 8 pagi, tiba-tiba saja warga beramai-ramai menuju rumah mama Anjas. Di teras rumah panggung itu terlihat Dullah sedang duduk sambil mengayun-ayunkan parang yang telah berlumuran darah. Orang-orang yang berkumpul di halaman rumahnya hanya bisa melotot tercengang. Semua mata tertuju pada kolong rumah, tepat di tiang tengah rumah mama Anjas, di mana darah berwarna merah kehitaman mengalir membanjiri tiang, hingga menetes-netes ke tanah.

"Sampuloko naik konne sammpulo tongko kubuno," teriak Dullah, yang artinya, siapapun walau kamu sepuluh orang naik kemari,  maka semua akan kubunh juga. Setelah pihak kepolisian datang ke sana, Dullah dibekuk. Namun nahas, Reni saat itu sudah bersimbah darah setelah diparangi suaminya sendiri.

Kisah rumah hantu tempat tragedi berdarah
















Kisah Rumah Hantu Kembali Berdarah.
Setelah kejadian tragis tersebut, rumah itu sempat kosong tidak berpenghuni. Pernah dua kali disewakan orang berkeluarga juga, namun nasib sial kembali menimpa. Siapapun yang pernah tinggal di rumah hantu tersebut seperti terkena bala kutukan. Kisah kutukan rumah hantu tsb, terus di ceritaka-kan. 

Tragedi Berdarah 1 : Sepasang suami istri yang hanya bertahan tak lebih dari tiga bulan lamanya. Keluarga tersebut mengaku kerap diganggu makhluk halus penunggu rumah hantu itu dan merasa tidak betah selama menempatinya. Malam hari diperkirakan sebagai waktu terjadinya pembunuhan sadis, karena mayat perempuan itu baru ditemukan seminggu kemudian dalam kondisi membusuk dipenuhi ulat.

Pengaruh rumah hantu 2 :  Pengontrak rumah berhantu berikutnya, sesama anggota keluarga sering terpicu, pertengkaran demi pertengkaran,  kerap terjadi selama mereka tinggal di sana. Sekeluarga itu pun akhirnya pindah menuju BTN Sasayya, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah hantu tersebut. Tak ada yang tahu persis awal mula pertengkaran yang dialami pasutri tadi. Namun, setelah pindah dari rumah Mama Anjas, pembunuhan sadis kembali terjadi. Lagi-lagi Istri disembelih oleh suaminya sendiri.

Anehnya, hal tersebut seperti sudah direncanakan sebelumnya. Kata orang, suami istri itu sempat bertengkar. Kemudian pada pagi harinya sang suami yang tidak diketahui namanya, meminta izin ke RT dan RW setempat untuk pindah ke Irian Jaya (kini Papua).

Malam hari diperkirakan sebagai waktu terjadinya pembunuhan sadis, karena mayat perempuan itu baru ditemukan seminggu kemudian dalam kondisi membusuk dipenuhi ulat.

Rentetan Korban dari Rumah Hantu 
Kutukan kedua yang menjadi korban, lagi-lagi sepasang suami istri yang mengontrak di rumah mama Anjas. Tak ada yang mengingat lagi sekitar tahun berapa dan kapan tepatnya hal itu terjadi. Namun, lagi-lagi pasutri itu dibuat tidak kerasan di sana. Rumah tangganya berantakan, karena selalu mengalami pertengkaran. Hingga kini tak ada yang mengetahui bagaimana nasib keduanya.

Dia bicara sepertinya dia dalam keadaan tidak sadar, setelah itu dia menangis-nangis peluk mayat istrinya. Hingga saat ini, warga yang masih tinggal di sekitar rumah mama Anjas masih kerap merasakan aura mistis setiap kali melewatinya.

Bahkan, dulu beberapa orang memberikan kesaksian bahwa mereka kerap mendengar suara-suara aneh, seperti orang yang sedang membersihkan halaman. Terdengar suara orang menyapu ataupun menggeser-geser meja dan kursi. Setiap orang yang numpang lewat di rumah hantu itu seketika akan dibuat merinding. Seperti ada seseorang yang tengah mengawasi dari dalam rumah tak berpenghuni.

Hingga saat ini, rumah itu dibiarkan berdiri usang begitu saja. Tidak ada lagi yang berani menghuninya. Tak ada lagi yang ingin terkena kutukan maut.

Kisah Aneh : Pak Dullah tampak bingung setelah potong leher istrinya. Saat ada ditanya oleh polisi dia bingung, dan terus di tanyai. kata polisi " siapa.., mengapa kamu potong". ia menjawab nanar " kambing". Dia bicara sepertinya dalam keadaan tidak sadar, setelah itu dia menangis-nangis peluk mayat istrinya," tutur Uci seraya menggelengkan kepala.

Tampak Makhluk Gaib
Namun ada hal lain yang disampaikan seorang pria setelah melihat foto rumah mama Anjas. Seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya itu adalah lelaki yang dipercayai sebagai imam masjid yang mata batinnya terbuka. Dari dia, terlontarkan sebuah informasi mengenai sosok yang menghuni rumah tua tersebut. Padahal, pria itu hanya melihat dari foto rumah mama Anjas. Sebut saja namanya Daeng Taba.

"Anak perempuan yang dilihatnya itu seperti menenteng sesuatu menyerupai kepala manusia". Daeng Taba menjelaskan, dunia ini memang dihuni manusia dan makhluk yang tak kasat mata. Menurut dia, ada jin yang berkeliaran di sekitar kita. Namun jin pun terbagi. Ada jin muslim dan ada pula jin jahat, jin jahil yang suka mengganggu ketenangan manusia.

Di rumah itu makhluk halus, yang dia lihat yaitu : " tiga anak kecil berusia sekitar 8 tahun, sangat senang berlari-lari". Mata batinnya melihat, ada juga seorang perempuan dan dua orang laki-laki penunggu rumah berhantu di Bantaeng ini.

Anak perempuan yang dilihatnya itu seperti menenteng sesuatu menyerupai kepala manusia. Sedangkan sosok perempuan sedang berdiri di belakang rumah, namun tidak terlalu menampakkan dirinya. Begitulah yang dituturkan Daeng Taba.

Menurut dia, apapun yang ada tidak seharusnya membuat manusia takut, karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang lebih mulia dan ketakutan itu sebaiknya hanyalah kepada Sang Pencipta. Daeng Taba memandang, jin yang jahil memang kerap hadir dalam berbagai wujud yang menakutkan. Tujuannya hanya satu, untuk mengganggu umat manusia dan menggoyahkan iman seseorang.

Jin ataupun setan adalah penipu ulung yang dapat menyesatkan manusia. Dia kerap berlaku curang dengan menampakkan diri sebagai wujud yang memang ditakuti oleh manusia, semata untuk menjebak.

Oleh karena itu dia berpesan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan cerita-cerita yang beredar. "Percaya pada hal gaib itu memang harus, karena ciptaan Allah tak hanya manusia, ada juga makhluk yang tidak kasat mata. Tapi kita tidak boleh takut kepadanya, takutlah kepada Allah semata," ujar Daeng Taba_ demikianlah Kisah Rumah Berhantu di Bantaeng. Semoga kita mengambil pelajaran dari kisah tragedi ini dan senantiasa lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
___
sangbaco.web.id 01|10|2019
Item Mistik Rumah hantu di Bantaeng Makassar.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images