Sepi Bikin Gila : Puisi
Rabu, Mei 15, 2019Sepi ini bak pita kaset saja, irama-nya merupa kenangan melumer di setiap kolam, tembok, bahkan jembatan, seberapa lagu lagi ..?. Tapi kenangan tetap mengusik, wajahmu membayang purna, Siapa yang telah menanam pohon sepi ini ? : sungguh gila..!.
sepi itu gila, teksnya adalah sumpah serapah,
"kau bajingan membawa pergi separuh hatiku,
lihatlah sepi ini terasa bagai detak jam berjalan lambat,
pula tak sebayanganpun pada air kolam ptb selain rupamu
kau kutuk cinta ya..., atau hantu gentayangan ?
: sebab seluruh gerak adalah kau, tak selain kau bangsat...!.
sepi dalam gemuruh begitu menikam
"Kuharap kau baik-baik saja, karena mengingatmu adalah pekerjaan baru yang selalu ingin kulakukan...., sedang bayanganmu seolah penjara yang mengurung, atau kadang kau menjelma penyihir dengan tongkat sapu yang bebas berkeliweran ?, lihatlah
aku demikian berubah dan secepatnya harus di UGD, oh.....
merampok segala yang membuatku mengerti bahwa kau selalu ada, wanita dengan rambutnya yang tertiup angin, wanita dengan segala warna-warni pelangi, wanita yang membuat mabuk, uh...: seberapa dalam kegilaan sepi ini, hingga kau perlahan kuhamilkan...!!, aku ingin kau diperutku dan bergerak
Sepi begitu kemarau yang bangsat, kering dengan rindu retak-retak
berdoalah "semoga aku tak sampai padamu",
karena sepuluh jemariku menunjuk jantungmu, dan
tak setempatpun kecuali menggilaiku, aku harus meresma dan menelanmu bulat-bulat.
Sepi yang gila aku menghambur kewajan nasi goreng
atau harus pecah-pecah terapung di kolam raksasa ptb. sepiku-lah detik yang meloncat tiba-tiba, dan cuaca berubah gila, "kemarau, dan hujan...hanya sepersekian detik, uh..."
____
Puisi malam sepi gila di wisata kuliner ptb maros, banjir kopi dan riuh meng-akustik
1 comments
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus