Film Rekayasa versus kemauan Kehidupan

Kamis, September 20, 2012

Film yang sungguh hanya rekayasa, tapi skenario selalu memenangkan tokoh utama sebagai orang yang berakhir baik, atau juga sejak awal sampai akhir ia pemeran utama selalu berbuat baik. Perihal sederhana keseluruhan film ingatkan kita akan pentingnya berbuat baik, demi kemenangan kebaikan. Namun juga kemauan jadi baik ini, kadang  kita melakukannya dengan alasan spiritual agar kita mendapat pahala dari Tuhan, kukira hal ini biasa saja. Sebab sebagaimana sistim eksistensi skenario film tadi, bahwa hendaknyalah hidup itu memang secara karakter kita harus menjadi baik demi kemenangan. Dan  hasil penelitian itu menunjukkan bahwa berbuat baik ternyata memperpanjang umur.

Tontonan Film Rekayasa versus kemauan Kehidupan
Era kini, kita Jenuh dengan berita-berita mati mengerikan di berbagai media massa, tawuran di mana-mana, persekongkolan yang merugikan rakyat banyak, sampai-sampai kita merasa ngeri membuka koran pagi atau menyaksikan berita televisi karena isinya hampir dominan pemberitaan perbuatan tercela. Pun berita "mati" sebabnya banyak karena karena rekayasa, tidak secara alami. Sebutlah tentang "bom bunuh diri" sungguh film kehidupan nan penuh rekayasa. 



Ketika film dan tayangan tivi bak hantu di rumahmu, benda kotak-kotak itu tumbuh bagai darah dalam tubuh berita-berita di berbagai media massa, tak luput pula atas wajah pendidikan kita semisal tawuran di mana-mana, persekongkolan yang merugikan rakyat banyak. Hingga segelintir orang merasa ngeri membuka koran pagi atau menyaksikan berita televisi karena isinya hampir seluruhnya rekayasa, gosip-fitnah dan pemberitaan lain dalam perbuatan tercela. 

Sungguh titik jenuh bahkan mengerikan, sebagaimana simpulan dalam Dialog : Film Rekayasa versus Kemauan Penelitian fakultas psikologi The University of Michigan AS, menanggapi siklus keterpengaruhan sebab media yang dianggapnya sebagai gambaran film rekayasa hidup tentang kejadian, peristiwa, atau khayalan-khayalan semata. Di cermatinya pula trik-trik estetika seperti film laga dari luar negeri [import] yang banyak sekali mengandung unsur kekerasan, percintaan yang telah banyak menyimpang dari budaya ke-Asia-an.

Hal yang serupa pula secara intern nasional kita dipenuhi dengan suguhan sinetron-sinetron remaja dalam negeri yang cenderung mengangkat tema kekerasan, sadisme, kebencian, permusuhan, percintaan, serta gaya hidup menengah ke atas serta mendukung hidup konsumtif dan hedonisme. Hidup terus serupa dengan film rekayasa---.

Hidupkanlah kemauan baik dan Matikan Film Rekayasa
dengan penuhi jawaban atas pertanyaan berikut : 1.Anda ingin diketahui sebagai apa?-Anda ingin dikenang sebagai apa?-Anda ingin mati seperti apa?

Biasanya ketiga pertanyaan ini akan menuntun anda untuk tujuan hidup anda, misi anda, misi yang dicapai. Dan, untuk mencapai misi ini, misi yang mendorong untuk yang baik, ada syaratnya: kita harus mencintai sesuatu yang kita kerjakan, untuk mencintai sesuatu, maka kita harus tahu manfaatnya. Di dalam alquran terdapat banyak sekali perintah dengan manfaatnya, contoh: Shaum, al-baqarah:183:

Pentas film drama Masyarakat seni Salima Maros, dendangkan film kehidupan mengantarkan lagu jenis balada atau puisi, lewat akustik dengan tema "perlawanan atas rekayasa film denga tawaran lirik nasehat : gubahan dari syair jalaluddin Rumi.

Kekuatan Kemauan Atas Kehidupan
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," Shaum -> Agar kamu bertakwa. 

Film kehidupan bukan rekayasa > Cam dalam ngumpulin tenaga - Konsentrasi, - Tahan amarah - Meninggalkan urusan tak berguna bagi diri- Hindari urusan sepele - Istirahat cukup-Menggunakan Tenaga dengan kesadaran kemauan
Ada 3 prinsip:- Keteraturan -Manfaat jadwal (schedule)=- Keseimbangan- Moderasi (kesederhanaan)--Jangan berlebihan. Mudah future ibadah, karena ibadah terlalu diporsir.

Mengembalikan Tenaga demi kemauan--Ada 3 cara:
- Berkhalwat Ada beberapa manfaat: menjernihkan fikiran, mengistirahatkan jiwa, serta relaksasi, dll.
- Muhasabah/evaluasi, Bisa 1 tahun sekali, 6 bulan sekali, 3 bulan sekali, 1 bulan sekali, 1 pekan sekali, atau 1 hari sekali.
- Travelling/ wisata/ perjalanan, Ada beberapa manfaat: Memperoleh inspirasi, memperluas wawasan, memperoleh ketenangan jiwa, perasaan indah.

Sebuah catatan tulis-tulis saja dari proses tonton film "lalu setelahnya mendengar ceramah Ust Anis Matta dalam menumbuhkan kemauan atau al iradah.__ Kaimuddin mbck. sory kacau ini tulisan, nantilah di benahi, keadaan ssedang tdk baik amat,wassalam...
____
Sangbaco.web.id
Film Rekayasa versus kemauan Kehidupan

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images