Bom Bali : Buku dan Berita

Sabtu, September 22, 2012

Ali Imron dan Buku BOM Bali : "Pada luka yang kuraba, terpidanan apapun tak jua menahan, air mata syuhada yang diteteskan masyarakat Palestina, rupanya Amerika adalah  bayangan daun rebah dan kita saling berlayar sendirian, di kepit pada daerah perbatasan materi dan nikmat hidup saja, jerit juga harapan telah mengambang menutup semua peristiwa, adalah jihad dan bukan keterpaksaan mengarung disela lahir hidup lalu mati"_petik dari buku Ali Imron Sang Pengebom.

Tanggapan di balik terbitnya buku Ali Imron adalah Fauzan dari Majelis Mujahidin Indonesia, mengatakan, keluarnya buku memoar ini menimbulkan pertanyaan. Ya, bagaimana bisa seorang terpidana yang dipinjam bertahun-tahun oleh Mabes Polri mampu membiayai pembuatan buku otobiografi yang terkesan luks dan mahal?. tanggap selanjutnya Fauzan mengkritisi, " publik harus kritis menyikapi situasi ini, dengan mempertanyakan mengapa terpidana penjara seumur hidup yang terbukti bersalah sebagai pelaku kasus Bom Bali I yang menelan korban jiwa lebih dari dua ratus (200) orang, dibiarkan berkeliaran seenaknya dan sengaja tidak menjalani masa hukumannya?

Merenung pada sela malam-malam tumbang di Bali, dan pekan-pekan waktu khusyu yang terbantahkan maksiat, berkeras nikahi bidadari surga : dan aku belajar duduk, mencerna juga bersila. Masih....perih doa doa yang kurapal,  dan tak bukan kecuali sikap, kekuatan kedua tangan-mu yang bicara pada ke-zaliman. Bersama sahid ketika malam malam melingkar, boleh jadi aku masih meraba luka ini, dan dan nganga Bali seperti melipat parasut tempat tanah rata menempa kaki, selalu saja begini : kita terus di bumi dengan selokan bau juga dengan katakata maaf tiada henti, tanganku terefleksi bergerak: ya Allah...di pintumu kuberdiri penuh. kaimuddin mbck, maros ramadhan 2008~ memorial bom bali 

Berita perih bom Bali adalah kisah realis atas luka-luka, dengan tampak di permukaan gerigi dan benjolan, perih membawa segala banjir darah basah dan isarat monumen simbolis hidup dengan malu-maluin sebab lahir dari luka perih warna hitam legam._ Dialektika Pengeboman perspektif Ali Imron "Seberapa tanya pada tuhan yang mengetahui setiap incipun peristiwa, Dialah Allah..mengetahui keadaanMu, Allah berkehendak atasmu dan Allah mendengarmu jika kau ingin di dengar...? : redup.. juga tatapan mata tersebut, perih bom dan tubuhku sendiri yang luluh lantak bagai debu sungguh maha rumit rasanya jika saja bukan sebuah keyakinan. 

Debu tebal memenuhi kendaraan dan jalan usai bom Bali
Masih tanggapan Fauzan "Diskriminasi hukum seperti ini, tidak lantas berhenti pada pertanyaan itu. Sebab, patut dipertanyakan juga, dari mana sumber pendanaan atau siapa ‘jenderal’ di Mabes Polri yang membiayai pembuatan buku memoar Ali Imron?
Kasat kusut sebelum BUKU Bom Bali
Tentang keberadaan pengebom Ali Imron dan Mubaroq yang dijaring Tim anti-Teror Mabes Polri, tadinya, hampir terlupakan oleh publik dan lepas dari pengamatan media. Kabar terakhir tentang Ali Imron menghangat ketika Brigjen Gories Mere ‘ngopi’ bersamanya di Starbucks Cafe Plaza EX Jalan Mh Thamrin, 1 September 2004. September 2007, Ali Imron bersama Mubaroq, rekan sesama teroris dan sesama terpidana penjara untuk kasus Bom Bali I, diundang buka puasa bersama di rumah Brigjen Surya Dharma di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tak kurang dari PM Australia (ketika itu) John Howard mengecam berkeliarannya kedua terpidana itu.


keterangan gambar :nama korban pada Monumen Bom Bali
Bom Bali merujuk pada dua peristiwa pengeboman besar di Bali:
 Bom Bali 2002 - bom di Kuta · Bom Bali 2005

Dari situlah baru ketahuan Ali Imron dan Mubaroq memang tidak pernah berada dalam tahanan. Kapolri Jenderal Sutanto secara tegas menyatakan kepada pers baru-baru ini, kedua terpidana itu memang dibon Mabes Polri untuk membantu mengungkap jaringan teroris di Indonesia, Luka itu masih menganga. Dan, buku itu bukanlah obat atau ramuan ampuh yang dapat menyembuhkannya. Buku itu malah menguak luka hingga makin menganga. Makin menyakitkan. Tragis.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images