Luka Zaman , Akhirat Lebih Perih

Minggu, Juni 30, 2013

Merebus luka sendiri sedang hidup hanyalah istidraj pengembalaan setan, 24 jam hitungan yang menarik napasmu selain kepada-Nya.  Sejenak menyisih dari luka 24 jam rutinitas, luka sebab tak  menjadikan Allah sebagai tujuan hidup, luka yang menjalani waktu penuh dengan kesia-siaan, luka yang mentawakkalkan diri pada selain Allah, luka yang membantu orang TAPI tujuan semakin menjauh dari Allah bahkan mencelakakan ketaataan pada Allah, serta luka dalam melupakan tujuan hidup "tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali U beribadah kepadaKu", serta luka-luka yang lainnya, mari menekur....


Malam-malam khusyu salju dan bisikan halus menyelam dalam kemanusiaan, detik-detik yang mengulum kita merasakan kedekatan pada Allah, tentang kesadaran yang hilang bahwa : jabatan, jodoh, ketertundaan, rezki, sakit, harapan, juga khusyu, hingga tali sendal yang putus adalah segala dalam iradat/ kehendakNya, mari menyerah "bukankah tubuh serta keinginan adalah segala kepunyaan Allah".  Ramadhan ditemu istighfar dan memelas pada Allah SWT yang maha kasih dan rahmat atas semua kesalahan serupa pernah memfitnah, marah, dendam, iri, mau kelihatan lebih, juga merasa paling hebat..., mari benar2 me-sesalinya.

Suasana kampung ini dengan lampu sedikit redup tampak mengantar  bulan purnama
 turun ke dasar kolam kecil di bawah tangga, begitu hening, dan luruh..., atas "intensitas ramadhan dan pengalaman batin, maka menyerahkan pilihan kepada keyakinan merupakan sesuatu yang tak henti meruang", ya Allah..sebuah ketenangan  tak terjelaskan.

pasrah dalam pengawasanMu adalah menit2 yg mencengankan ," dan jangan biarkan aku mengambil pilihan atas diriku sendiri",  kesehatan hari ini telah pemberian yang sangat banyak, kemarin aku tertegun sahabatku Pak Agus (pembina remaja di masjid "Agung Maros") juga  pernah ngantin di sekolah SMA PERGIS, ia telah kembali padamu (“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejap, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah mati tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”.

Curhat 24 jam : kesempatan tobat yang maha rasa ini, sebab  keagungan sifatMu yang penyayang dan tanpa batas, tanpa akhir. ya Allah aku masih disini  seperti kemarin dan belum benar2 memperjalankan hidupku untuk mencintaimu melebihi yang lainnya, ya Allah "jadikanlah aku hambamu yang bersyukur, yang ridha menerima taqdirmu, dan memahami sebab2 Kau menahan kebaikan yang banyak  untuk diriku sehingga aku tidak takabur dan sulit mempertanggungjawabkannya kelak di akhirat, ya Allah...sungguh tak terbatasi bahwa langit selalu terbuka bagi hamba yang menyesali dirinya,

Ya Allah puisiku banyak kata cintannya dan sangat sedikit mengajak cinta kepadamu, puisiku kadang menyesatkan..ampunkanlah Ya Allah, termasuk puisi tak tertahan berikut ini.

Puisi "detak Luka, Tuhan maafkan aku"
Malam di penghabisan jalan
meraba nyut-nyut nista yang tertinggal
aku ingin di antara tekur safsaf jamaah berbanjar
tapi Langitlangit cemar berbencah, 
ya Allah ku rebah penuh gurat luka

Menyelami diri sendiri di peta kurun jauh,
 pada maaf  yaumil-mahsyar
uh…, kujahit lukaluka batini di serambi Mu yang Maha….,
Tapi…, aku tetap lumpur lekat….tengadah ke langit
Tuhan…, aku pucat pasi….
______
kaimuddin mbck : dialog batin

Dialog dengan Aa Gym, bilangnya "jangan takut tidak punya rezki sebab kau tak pernah tidak makan bahkan saat masih dalam perut ibu sudah di beri, TAPI Takutlah tidak bisa bersyukur, tidak bisa ridha pada ketentuan Allah, dan berilah pula takut terhadap angan 2 yang kau paksakan pada Allah dalam bentuk doa', lihatlah berapa banyak orang yang sakit tetapi mulia sebab kesabarannya juga berapa banyak orang hina karena sehatnya sebab taatnya buka pada Allah. Mengapa tak katakan "ya Allah...sekehendakmu sajalah atas diriku, dan berilah kekutan menerima ketentuanmu".

Ya Allah.... dosa ini bercaknya hitam termasuk ketika aku harus memilih dan tak harap keridhaanMu, aku lupa bahwa engkau maha mampu, maha tahu maha berkehendak, bahkan ketika aku seolah menegerti hal yg baik, aku riya' ya Allah..., terkadang reaksi imajinerku menyukai artis, menyukai atau pingin jadi kaya seperti qarun padahal sesat, ya Allah dosa ini bercaknya hitam ketika sangat banyak tergesa-gesa..bahkan menuntut padamu, juga bahwa aku lupa menjadi sabar itu dalam setiap situasi maka kau membuatku arif seperti keinginan selama ini, ya Allah..kata "popularitas" demikian mengharu-biru (uang juga jabatan) memenuhi pikiranku padahal kau sebaik mengatur hamba2mu yang kau Ridhai beri nikmat. di persepsi sebagai luka dengan bercak-bercak hitam, juga atas dosa yang mengering batu, beberapa pengertian atas lukapun menguat, seperti berikut ini...

Ramadhan ini ya Allah, aku tidak akan merasa sepi sebab aku mengenalMu, pun kutahu bahwa ukuran keyakinanku adalah ketika pikiranku sibuk padamu dan bukan teralihkan karena manusia, ya Allah teguhkanlah anggapanku ini bahwa dunia hanyalah senda gurau, permainan sehingga tak harus ngotot, pula bahwa hidup adalah perlombaan untuk memenangkan negeri akhirat, Akhir kata "ya Allah.. istirahatkanlah diriku dari kegelisahan mengurus dunia dan tetapkanlah kumenerimannya selalu bahwa urusan menaqdirkan (tertahan rezki, diberi kekurangan, beban, sakit dll) adalah urusanMu
_ ini curhatku.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images