Cara Merawat Roh Cinta & Ruh Rindu
Rabu, Juni 19, 2013
Sebelum roh, maka cinta efeknya lebih sederhana, jika rindu mengental pahamilah bahwa cinta telah memiliki roh. Selanjutnya akan ada jarak yang membuat sakit, bahagia, derita juga rindu. pahamilah, "semakin kau merindukannya maka sesuatu yang mengerang di dalam hatimu, serupa dengan gejolak yang menyiksanya pula", Roh-lah penyebabnya, ruh-lah yang menelusupkan jalinan ikatan berkasih-kasihan. Akhirnya rawatlah roh demi rindu juga cinta.
Kisah cinta/peristiwa sederhana : "kadang-kadang di dunia seolah kita sedang sendirian, lalu "rindu akan pertemukan dengan cara yang tak kita mengerti". Sekali lagi pautan taqdir temu, skenario proses rindu juga cinta terbalut roh. " pertemuan yang mencipta taqdir", manusia merasakan kejut itu, tapi tak mengerti, mereka hanya bilang "kog bisa ya..?"_Sedang ruh karena rindu keseriusan yang terus menerus, sebabkan aura tarik-menarik, di sinilah resapan taqdir itu menoreh. Doa selanjutnya , "semoga Tuhan membuatnya dahsyat".
Rawat Cintamu dengan Roh
Sebelum sesat pada malam dengan memenuh udara basah, sebelum rindu itu bukan hal yang berlebihan : berilah roh/ruh.
Kisah cinta/peristiwa sederhana : "kadang-kadang di dunia seolah kita sedang sendirian, lalu "rindu akan pertemukan dengan cara yang tak kita mengerti". Sekali lagi pautan taqdir temu, skenario proses rindu juga cinta terbalut roh. " pertemuan yang mencipta taqdir", manusia merasakan kejut itu, tapi tak mengerti, mereka hanya bilang "kog bisa ya..?"_Sedang ruh karena rindu keseriusan yang terus menerus, sebabkan aura tarik-menarik, di sinilah resapan taqdir itu menoreh. Doa selanjutnya , "semoga Tuhan membuatnya dahsyat".
Rawat Cintamu dengan Roh
Sebelum sesat pada malam dengan memenuh udara basah, sebelum rindu itu bukan hal yang berlebihan : berilah roh/ruh.
Roh, ia hidup dalam misterinya sendiri, hingga suatu saat yang tepat, rindu me-pantaskan dirinya bertemu untuk keadaan yang lebih baik_maka ter-rawatlah rindu itu.
Ruh/roh rindu bertemu dengan dirinya sendiri, sedang malam yang menyeret sunyi kedalam sunyi yang
lain, memaksa rindu pasti mencari-cari seolah tak tempat apapun pasti
digerayanginya, sembunyi dimanapun pasti ditemukannya. Ada yang bodoh menerjemahkan sebab rindu katanya "keinginan dirindu-i maka berilah ke- tulus-an, kausalitas rindu memang tidak selayaknya menyelipkan pamrih demi keuntungan, termasuk jangan berharap dengan mencintai pasangan, Anda lantas senantiasa harus diperhatikan. Atau, dengan mencintai pasangan, Anda berharap pasangan tidak berbuat kesalahan. Semua itu hanya akan menyakitkan diri Anda. Ingat, mencintai berarti Anda “hanya memberi", jadi jangan mengharapkan kembalian. Itulah pakaian atau baju-baju roh/ruh. Dengan begini maka rindu akan beretemu dirinya sendiri, bertemu fitrahnya.
Rindu yang tak mesti bertemu lalu merawat rindu itu, ihwal yang mengajarkan kedewasaan mungkin pula kearifan (kepasrahan yang tidak terpaksa)
Bahasa rindu yang memahat kata roh: tak penah tepat, pernahkah kekasihmu bertanya mengapa kamu mencintainya dan kamu juga tak bisa memikirkan satu pun alasan yang tepat untuk mengungkapkannya?, So, apakah rindu butuh alasan atau perawatan?.
Roh dalam Bahasa rindu tak ubahnya seperti pengembara mencari kata-kata yang
hilang, sebuah pencarian mengantarnya melebihi seluruh hasrat di tubuhnya,
Dalam setiap rindunya bahasa selalu mendapat ruang yang lerar, serupa
desir angin yang menggerai rambutnya, lalu dianggapnyapun sesorang mengirimkan angin untuk membelainya, haha...ha...( wangi yang terkenang)
ruh rindu bukan mengerang kedalam teks, rindu bukan lagi milik imajinasi, ia udara yang terhirup 5
kali sepermenitnya, ia akan menjadi seperti yang kamu inginkan, dan
bila ia menghampirimu dan kau…..?, Uh..., pada akhirnya kamu akan menangis melihat kesedihannya....,
Bahasa rindu yang memahat kata roh: tak penah tepat, pernahkah kekasihmu bertanya mengapa kamu mencintainya dan kamu juga tak bisa memikirkan satu pun alasan yang tepat untuk mengungkapkannya?, So, apakah rindu butuh alasan atau perawatan?.
Menginkan rindu saling tarik menarik maka JANGAN BANYAK MENUNTUT, seperti hati yang tak butuh alasan, demikianlah ke-takrasionalan-ini, mereka menyebut rindu itu "bukan cinta bahkan ia ruh yang gila", karena jika tak gila maka rasio yang serba jazad itu menghancurkan segalanya. Merawat rindu itu sama seperti angin yang tanpa arah namun menghembus dingin, rindu itu adalah aksi yang melahirkan reaksi
Rindu, keberadaan yang harus tumbuh, jika kremasi demikian, maka getarnya sampai pada sang pencipta, segala-gala seperti terlihat olehnya, ia tak butuh alasan mengapa ia ada penuh emosional dan tak logis, ia ruh/roh menyerah pada pemiliknya. ia roh duduk di pangkuan cinta sejatinya. By filsafat roh.
seperti pemilik roh rindu : penguatannya seberapa dalam cinta kasih itu kau titipkan pd angin yang menyampaikan pesan, angin yang hidup dan membawa amanah, ....dst, demikianlah maka ruh rindu itu hidup (di kejauhan mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. ruh rindupula dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.sesekali rindu mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya bahkan mampu membuat budak menjadi pemimpin (seperi dalam banyak film)
"Aku tahu itu, maka kamupun tahu, bahwa keberadaan ruh rindu itu hidup, sebab roh tak ada yang sia-sia_
rindu tak pernah TAKUT DIKECEWAKAN. salah paham, cekcok, atau pertengkaran, merindulah untuk ruang2 membesarkan hati, merindulah untuk menerima yang lebih dahsyat, ruh rindu dapat saja mengantarmu pada pengenalan yg telah sebelumnya di dahului luka dan tepat mengatakan "aku cintaimu apa adanya".
roh rindu itu makhluk yang mampu mengalami kepatuhan buka pada pandangan kausalitas, mimesis bukan pula teks2 yang menundukkan dunia, ruh rindu hal yang terampas darimu dan kau terus mencarinya.
sekali roh rindu itu dihebatkan oleh Tuhan, ketika Khadijah r,a ia tak memilih-milih pikiran, serupa kecintaan Khadijah ra kepada Rasulullah saw, yang rela mengorbankan apa saja yang dimilikinya dengan perasaan bahagia demi perjuangan sang kekasih yang menjadikannya mulia_ketika demikan ruh rindu menemu .., bahkan membangu rumahnya sendiri di surga_ tulis tulis saja by kaimuddin mbck.
0 comments