Kumpulan Puisi 2014
Sabtu, Januari 11, 2014Getaran waktu beranjak menuliskan kisah tentang ucapan terimakasih atas pertemuan yang indah. Akhirnya waktu lama mendewasakan kita, dan terpikir jika kumpulan puisi 2014, menjadi satu simpul kenangan, yang dengan membacanya maka tangis juga tawa bercampur jadi satu, walaupun kau tak di sini. Puisi-puisi yang yang meruang dengan latar belakangnya masing-masing. Akhirnya TAK mengabu dan teronggok di rak buku, puisi yang tepat mengawang-awang di dunia maya, virtual rumah maya, ya, ini hal sederhana bagi kumpulan-kumpulan puisi ini. Trims
sudah berkunjung, puisi puisi ini kadang terasa datar-datar saja, kadang membuncah dan sering pula terasa murung. Mungkin pengaruh malu dan tak memiliki kepercayaan diri dan keberanian untuk secara ekspresi out door blog, ya lewat kumpulan puisi dengan nyali kecil ini saya memohon kerelaan. Terima Kasih.
2014 waktu bahasa tanpa belenggu, dan segala tali kekang terlepas, demikian bahasa lepas, tidak terkungkung, ia kumpulan puisi yang “merdeka” . merdeka dalam pengertian bahasa Indonesia, kata sifat kadang-kadang bisa juga berfungsi menjadi kata kerja: daun adalah hijau dan itu juga berarti daun menghijau. Maka “Indonesia merdeka” dapat berarti “Indonesia adalah merdeka”, tapi juga bisa berarti “Indonesia menjalankan kemerdekaan”. Seperti “menjebol”, kerja itu masih berlangsung. Simak saja
kumpulan puisi 2014
Cinta Pertama di Lampu Jalan (puisi 2014)Lampu jalan tempat kita berdiri,
bentuknya sederhana dan sedikit kasar,
ia mungkin masih sangat terbuka dan polos, seperti sikap kita dulu,
ketika …kita penuh kemalumalu-an
Lampu jalan itu, tempat kita berdiri kini mulai berwarnawarni, apakah ini isyarat kau telah begitu lembut dan sangat tertutup, kali ini aku merasa : kita semakin jauh sayang…?
Aku ingin mengulang lampu jalan yang sederhana dan sedikit kasar itu sayang…
: untuk dapat mengerti akan ke-tergesagesa-an kita, tentang "cinta pertama itu", dan tak peduli apakah harus saling mencari atau kesasar.
Embun ngajakmu pada
alam rahasia (pengantar puisi 2014)
Embun, kata yang menjelaskan mimesis peristiwa
: ketika udara bebas berada di dekat permukaan,
Luapan embun dan segala benda-benda di atas tanah di embunkan,
sepanjang tengah malam hingga dini pagi
benda-benda dilumuri dingin, seperti rasa rindu yang beku di jantungmu....
Embun (puisi 2014) Embun dengan kaki-kakinya lentik dan basah, ia pagi yang menarikmu dari mimpi, mengajakmu pada alam rahasia. Lihatlah disekitar mu, dau kering dan sungai yang dangkal, isyarata mimpi dan rahasia selalu kau lupakan, bahkan tak terbaca ... mengapa embun demikian, sebab tak lagi rahasia jika "hari terang", embun demikian tak lincah lagi ia bahkan kaku, menjauh tak seperti harapan kita dulu. mungkin ini sebabnya kita tak bersama, tapi kita tak lupa, kala embun sejenak menyejuk di mata kita, bahkan aku pernah cemburu padanya, Ketika" gerimis pagi datang dan membesarkannya, lalu gerimis atau juga embun bersamanya ia meluncur ditekuk daun pandan tanpa ada yang merasa memimpin dan terpimpin di kaulah gambaran itu, seperti aku mengharapmu bahagia, dan tetap cemburu padamu ~~~~~~~~~~~~~ Sabtu MEI 31, 2014 |
_________
sangbaco maros
3 Puisi caHaya sOre itu
Memorial Kumpulan sajak 2014
Dan sedang kau berulang tahun
Sebuah hadiah coklat
Di jendela kamar tahanan ini-lah, aku penuhi perutmu dengan coklat milik supermarket di seberang jalan itu, tentu bukan apa- apa sayang, seperti penjara yang sederhana ini karena cinta memang selalu sederhana, telah cukup kita bertemu sebagai dua orang asing yang saling cengkram, aku memberimu minum di senja itu dan seperti petang kau menutup seluruh dukaku dengan warna gelap
Dari jendela kamar tahanan, kita selalu memecah sunyi, dan itu sudah cukup, untuk saling memiliki juga menghianati. Kita terus berlari kan, seperti malam tempat kita melelap
: Melumuri kanvas-kanvas dengan air mata, yang dengannya kita saling merapatkan tangan dan berbisik, tentu kau tahu, "suara kita kedapnya melebihi kamar tahanan ini".
(film serupa saat sma dulu, Kotaraja 2002_Dari jendela Kamar Tahanan)
~~~~~~~~
Kumpulan Puisi 2014
1 comments
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus