Lagu Tidur Bayi | Dendang TOENGI BAMBO
Selasa, Januari 14, 2014Lagu Tidur Bayi | dikenal dengan istilah Toengi bambo, sebuah lagu pengantar tidur yang terekam baik di memori anak Bugis dan Makassar, lagu yang mengingatkan mereka tentang harapan seorang ibu, demi anak-anaknya kelak tumbuh dengan baik. Toeng artinya mengayungkan anak agar tertidur.
Toengi bambo adalah aksentualisasi ibu, ia ibu yang sedang menidurkan anak, penuh kasih mempertaruhkan doa untuk kebahagiaan anaknya, hingga ketika kau jauhpun ia ibu yang berusaha menahan tangismu agar tak tumpah, ia ibu yang mengenalkanmu segala cinta juga bahasa pertama di dunia, sebagaimana syair tersebut .
Bahkan ia ibu yang menanamkan di benakmu surga dalam syair "toengi bambo" sebagai tempat terindah dan pula ia ibu yang mendendangkamu napas kebahagiaan dalam hidupmu, di dendangkannya toengi bambo melelapkan tidurmu dan menjagamu dari keterjagaan,
Bugis Makassar mungkin telah pergi jauh meninggalkan kampungnya, jauh dari ibu, tapi bait-bait lagu harapan yang dinyanyikan ibu kepadanya, masih terekam dalam di benak.
Namun gempuran era industri menggerus sebagian aksentualisasi ini, anak-anak ditidurkan dengan lagu yang sedang hits, dan secara sederhana hanya dengan memutar nya lewat Hape.
di ayunan, irama dan syair lagu ibu terdengar penuh kasih "toengi bambo de', toengi tanreng rapponna mallido-lido....dst"_
Almarhum Ibu Sitti Amrah dan Adikku Luny |
Pandangan yang tak banyak berbeda ketika ibu demikian sangat di patuhi disakralkan keberadaannya, pahaman ini sebagai kearifan lokal pula erat kaitannya dengan fikh anjuran amal shalih dalam Islam dalam kategori mendudukkan Ibu sebagai sesuatu yang sakral, implentasinnya dapat di temukan di berapa hadist : "Surga terletak di bawah telapak kaki ibu", juga perintah langsung dari Rasul Nabiullah "dahulukan... hargai ibu, ibu, lalu ibu, lalu bapakmu ",
Kemudian Perihal Ibu / "Emma" Bugis : adalah indikasi "keterpenuhan perwakilan doa anak, atas Tuhan ketika Ibu mendoakannya", seolah bahwa doa ibu tak ada jarak pada Tuhan_
Dalam banyak cerita sejarah terdapa insiden bahwa "Banyaknya bencana juga kutukan atas bangsa-bangsa terdahulu dari langit di sebabkan berdosa kepada ibu", mengapa demikian ?, pendekatan yang dapat digunakan sesuai implementasi status ibu atas Tuhan bahwa "sekira saja tidak ada tuhan di bumi ini maka ibumulah tuhan yang sesungguhnya", maka ibu pula yang mengenalkan bahasa pertama di dunia pada setiap orang, dan kami suku Bugis Makassar sungguh banyak menerima doa serta harapan ibu lewat sikap kearifan lokal tersebut dalam dendang / lagu menidurkan anak
begitu deras mengalir di sarafku,
1 comments
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus