Sebelum Badai Jangan Buka Matamu (2)

Rabu, November 21, 2012

Badai itu ekspresi diri , dalam keremangan asa ia tak memeroleh hak-haknya, ia berjuang mempertahankan cintanya, ia hampir pesimis pada lintas sebait era yang terlidas oleh simponi ambisi diri, dan wajah kekasihnya adalah rekayasa yang menjelma halus bak guratan lilin pancasona abadi, , jangan buka matamu adalah bagian yang bisa dirasakan dalam setiap karya seni, ketika tajamnya penapun tak mempan menahanmu tak bersalah terlebih menahanmu untuk bunuh diri.

Badai adalah kegilaan yang memuncratkan keperihan, sebuah  simultan direproduksi dan disebarkan oleh apa yang disebut polarisasi kekuatan, seperti orang berkumpul berpakaian seragam dengan egosentris memahamkan arti hidup, nguasai media sosial dan tahu jalan pulang ke-surga, mungkin benar bahwa sumber utama badai kegilaan itu, sesungguhnya dari perilaku koruptif kekuasaan, Badai..?.jangan buka matamu sayang.

.Sebab Mata itu Mengerjap_
Tiba-tiba senandungmu meriap menuju telaga, dan katamu "aku hendak mengarung hingga terengah mencari tepian indah mata itu,

Dengan mata itu aku menekur sepanjang sepi,  sepanjang  badai sebelum kau buka matamu,  di disini kemudi begitu gila sayang.
.
Mata itu adalah kisaran kisah tentang seseorang yang lama kau rindukan, kendatipun ia berpesan " jangan pernah menunggunya", kau tetap menanti dan was-was,  kalau saja ia di luar sana kehujanan mencarimu."

Badai mendera di pelupukmu dan sebuah ungkapan kasih terdengar dari jauh, kau nyaris membuka matamu ketika terdengar gemuruh hujan dari mata langit. Ada yang begitu posesif , dan kukira itu kau yang ingin kembali menyalakan puisi

Isyarat dari tatapmu adalah badai gurun yang terbang jauh memangkas salju,  membebaskan rindu yang lama tersekap._ Dan jika suatu hari mata itu mengerjap, badai pasti berlalu.
______________________________

____________________________________
Aku ingin menggoreskan begitu banyak sketsa setelah lelah merebah di matamu
badai matamu adalah kilatan  api cinta yang menyala-nyala. atau mungkin tentang rindu yang membabi buta, keduanya aku tak paham

Badai di matamu seperti  mengisahkan begitu banyak cerita. ia juga senandungkan tentang rembulan yang jatuh hati. namun berujung duka nestapa.

Tentang matamu aku ingin  mengatakan begitu banyak hal. tapi suaraku mendadak serak. Bagai rintih anak burung gagak. Yang sayapnya terkoyak oleh rerimbun duri , "hentilah dan jangan buka matamu" rintihku____ Pada puncak menara kasih, matamu adalah larung dalam rindu, aku tak bisa pergi
______

You Might Also Like

4 comments

  1. sekali berarti setelah itu mati... biar pusi yg melanjutkan hidup penyairnya.... keep writing.. ech... nulisnya yg asyik2 dong.. g pake bajingan2.. dh bosen,.. bajingan dh di mana... wkwkw emm.. yg gilaan dikit bolehlah asalkan freshhhhhhhhhhhhhh.........

    BalasHapus
  2. Wkkkkkkkkkkkkkk Izin Download Gambarnya Kanda

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images