Mercusuar Dunia Sastra Kekuatan Teks

Kamis, November 22, 2012

Hutan sastra penuh keliaran dan dengan terpaksa kita masuk kedalamnya, menemu bunga hutan, dan memenuhi mata kita dengan warna/i  ulat bulu yang membesar bagai pelangi : sebuah gambar abadi dan natural. berminatkah anda terhadap keadaan ini, atau kau alergi dgn teks : hutan sastra?, mari ke mercusuar kekuatan teks, ya...meskipun hanya kuanggap sebagai nilai  hiburan rohani, tapi ku menerimanya tidak hanya dengan kesadaran otak saja, tetapi dengan seluruh kesadaran perasaan. pada sastra ku-tumpahkan seluruh pengalaman, juga tuliskan peristiwa entah itu jerit.... atau senyum..., haha..ha....

Mercusuar Dunia Sastra masih pada Apresiasi, mengenal teks sebagai persambungan nikmat dari si penyair, hingga ke teks sendiri sebagai upaya "siap berbagi metafora pengalaman dalam teks sastra ke-orang lain", hal yang lebih sulit serupa memilih menimbang kata untuk di letakkan sebagai perwakilan yang tepat atas peristiwa, seolah merawat bayi saja : mandikan dan lalu beri imun dan tumbuh dalam  “kegairahan cinta", padanya sekaligus terlengkapi dengan sikap kritis, berulang dan terus menerus demi penguatan akan kekuatan teks, <( kau mulai jenuh, ya..?) 

Mercusuar dunia sastra tak luput dari tengarai : mana karya sastra yang baik, dan mana yang buruk serta tidak layak ‘dikonsumsi’. demi pada unsur utama bahwa kau tak berpaling dan menjauh dari teks. Suatu saat aku menginginkanmu menyukai teksku sungguh bukan “dahsyat” ku-hanya berusaha ke ‘pembesaran’ dan (kau) tanpa malu-malu mem-perpanjangan lidah’untukku > kalau aku sedang....sedih, sepi, dan sesuatu mendekat, kukira itu kau yang juga sedang terinpirasi bersastra, haha...ha... "sini teksMu ku membacanya...", kataku

Mengembalikan tradisi sastra pada ‘kekuatan teks’ dalam patron seni untuk kebaikan jelas menjadi asa, cita-cita kita bersama. Tapi, dalam situasi seperti sekarang, diera ‘pasar bebas sastra’ kita memang tidak cukup mengandalkan begitu saja pada ‘kekuatan teks’ tapi dengan obyek yang menjemukan (ku lirik sastra dalam politik sastra, sastra dalam peradaban yang gelap juga sastra dalam perlawanan atas masyarakat tertindas’, weiiittsss....., jika demikian sungguh terasa lebih sehat, lebih orientasi dan hidup. Kukira dengan ini maka "dunia membacamu", atau teksmu ikut menjadi warna-warni penting dalam sejarah perkembangan sastra Indonesia, haha,,,ha,,,< harapan Q

*Insiden tiba-tiba Halusinasi Sastra 
Sekumpulan Burung Menyerang Pesawat AU Amerika Serikat :ya...langsung menyerbu pesawat itu. Pesawat senilai Rp1,2 triliun itu akhirnya .....Sekira 200 orang tewas dalam hitungan waktu seperti 5 menit, akibat burung yang masuk ke dalam mesin pesawat.

tragis 1 bahwa serombongan burung itu adalah kekuatan, kukira ini juga sastra
Ketika wahyu  itu turun lagi ke-bumi, refleksi ini berarti berilah satu jabatan pada  yang memiliki kemampuan/ “Penempatan orang-orang yang tepat akan membuat negara kita maju, menjadi mercusuar dunia, < harapan Q juga pada harapan Kekuatan Teks Sastra.
___________
Perihal terkait dengan dunia sastra sebagai kekuatan teks, berikut ini



definisi-definisi para pakar tersebut, semuanya merujuk pada ungkapan perasaan atau emosi, pemilihan kata dan rasa bahasa, aspek keindahan, imaji, asonansi bunyi, bentuk (typografi), makna, dan pesan.

sastra pantai dan senja BSC














Kekuatan Sastra dalam Puisi Religi
Puisi religi lebih banyak menceritakan hubungan secara vertical antara seorang hamba dan Tuhannya. Puisi religi bisa mengandung arti yang terkesan mistis karena dimensi ruang dan waktu yang di suguhkan terkadang hanya bisa dirasakannya sendiri tanpa melibatkan orang-orang tertentu.

Puisi religi ini disatu sisi bisa begitu sangat sensitive tapi di lain sisi juga mengandung pesan-pesan yang sifatnya universal. Hubungan antara Tuhan dan hambanya adalah hubungan yang tidak bisa dipaksakan dan biasanya dilakukan dengan kerelaan hati dan kesadaran yang benar-benar terjaga.

Meskipun telah disinggung diatas bahwa puisi religi cenderung berisi hubungan antara Tuhan dan hambanya tapi sebenarnya puisi religi juga bisa berupa hubungan antar makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Puisi religi semestinya lah mengandung pesan moral bagi yang membacanya. Selengkapnya mari kita simak yuk puisi religi dibawah ini

Selalu, Cinta karena Allah

Resap diriku
kedalam dirimu
Cinta yang melarung asa,
Engkau cintai, dan Allah yang Maha Mencintai

Jangan sedih, cinta tak kemanapu
dalam gengamanNya, ia kau lupa sedang
ia penentu, segala retas dalam kehendakNya

Cinta remang dalam deru debu dunia
seakan serangan kematian yang tiba-tiba
Penyesalan dan cobaan, sedang pelita redup : nur

Jangan cinta
Beribadah saja dengan pikiran maut selangkah lagi
dunia mengantarmu ke muara, tanpa pengaruh

cinta kita semoga karenaNya
sebab dunia gelap tak berarti tanpa nur ilahi
jangan pula dunia kau lepas begitu saja
karena ia dariNya untuk kita kelola

Buah pena melukiskan dahaga
Mereguk dalam-dalam cinta yang suci
Tahta raja adalah singgasanaNya
Berhias ke-MAHA-an segala daya
--------

Puisi religi menekankan akan makna kehidupan yang telah di gariskan Ilahi Rabbi. Manusia adalah khalifah di bumi ini, dan sepatutnya lah sebagai khalifah kita menjaga karunia tak berbatas yang Ia limpahkan kepada kita.

Mari kita membongkar kembali peristiwa, dan sastra siap berkelana. hingga ia kembali menyusunnya_bersambung.., wassalam :Kaimuddin Mbck, ya tulis tulis saja dalam Mercusuar Dunia Sastra
____
Sangbaco.web.id
Mercusuar Dunia Sastra Kekuatan Teks

You Might Also Like

1 comments

  1. artikel selalu menarik

    kunjungan balik ya mas http://s7-doddy.blogspot.com/

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images