Titik Hujan pada Bunga

Minggu, Desember 02, 2012

Puisi Titik hujan pada bunga gambaran dalam ungkapan kata puisi tawarkan kesejukan dari hujan pada bunga, titik hujan yang rangkaian kata lembut seolah membelai bunga, sebuah epilogi ketika Tuhan menaruh hujan dengan keyakinan di bulan Desember musim hujan, juga pada angin yang menghembusi daratan seolah merembeskan lembab. Sekembang teratai putih takjub pada rintik hujan yang mengelusnya, bunga yang mengenal titik hujan ini atas pengasih Tuhan, adalah saat menyadari keindahan yang benar- benar hidup dan melakukan segala sesuatu dengan girah, semangat cinta. Berulang Tuhan datang padamu lewat hujan juga pada bunga yang disentuhnya. simak apresiasi kata puisi titik hujan pada bunga, semoga menghibur.

Puisi Titik Hujan pada Bunga

Ia titik hujan menelusuri cita, 
di basahinya bunga sebagai simpulan senyumnya sore itu,

ia titik hujan tak peduli ada yang sejuk melihat bunga itu basah atau tidak,
ia hanya menyusun cerita tentang ,“sebuah bunga yang basah sendirian ketika
bumi sedang kering kerontang".

Suatu hari bunga berkata pada titik hujan
“akhirnya kudekap juga segenap rindu dalam kehangatan yang  tersisa darimu, tapi 

  aku sendiri mengerang hingga waktu itu tiba, dan  harus jatuh di tanah, dipetik atau tanpa dipetik"

Titik hujan menyukai kisah bunga itu_

(Semua hal yang hujan lakukan indah. Semua respon yang di sikapi bunga adalah benar. Karena bagi hujan, memberi air, sejuk adalah hal istimewa. Dan jika titik hujan pada bunga, maka seluruh rumusan cinta bertemu kekasih akhirnya, untuk prasangka setiap kali hujan memikirkan bunga. "Sebab titik hujan pada bunga, akulah penulis sekaligus pemilik kebun bunga selamanya.")

Analisis teori sastra dalam puisi "Titik hujan pada bunga".
Semangat dalam titik hujan pada bunga  isarat damai dalam cinta yang  menyapa hari, seulas senyum diharapnya dari wajah semua orang, dan sesekali sekedar mendengar sekelumit resah, lalu tertawa bersama kemudian dan hujan di tubuhnya sekedar mengirim sebaris pesan pendek untuk kabar seorang yang sudah lama tak kau jumpai.

Itulah sebenar benarnya hidup. Ketika kita melakukan semua hal dengan semangat pelayanan cinta, sebagaimana  puisi : titik hujan pada bunga ya begitu semesta...begitu alami dalam pengasih tuhan atas musim yang berganti, tanpa harus tahu pengasih itu kau maklumatkan dengan ikhtiar yang baik atau kau melupakan pengasih, tapi "kudekap rindu dalam kehangatan yang tersisa". Analisis teks puisi :  bahwa betapa penantian akan tiba tanpa perlu banyak keluh kesah_ saya : Kaimuddin Mbck._

~~~
Sangbaco. Maros 02|12|12
Analisis puisi ~ Titik hujan pada bunga

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images