Kisah sedekah dan Si Bodoh Lebih Dicintai

Senin, Agustus 01, 2011

Seorang "Pemberi " atau dermawan akan ditutupi Allah aib dan keburukannya, bahkan kebaikan demi kabaikan akan diperolehnya. Seorang penyair Arab pernah mengatakan "Seorang dermawan, apabila engkau memujinya, maka semua orang akan ikut memujinya, namun apabila engkau mencelanya, akan kau dapati bahwa hanya engkau sendiri yang mencelanya".
Memberikan baju kepada seseorang termasuk permintaan dari seorang anak kecil, untuk keperluan org tuanya, ia rasul tetap memberi meski itu baju satu-satunya.(ratusan peristiwa seperti ini dalam teladan rasulullah)

prinsif mendasar ringan memberi pun karena janji Allah, bahwa "tidaklah berkurang harta seseorang karena bersedekah", "orang yg bersedekah dekat dengan surganya Allah",bahkan "Allah lebih mencintai orang yg bodoh namun bersedekah daripada orang pintar namun kikir" demikian beberapa sabda beliau. .

“Jika engkau memberikan sesuatu kepada orang lain (dengan tangan kananmu),

jangan sampai tangan kirimu tahu. Biarkan Yang Maha Kuasa saja yang layak mengetahuinya”

Memberi memiliki dimensi personal, sosial, dan spiritual (vertikal-horisontal).

sebuah tingkat kearifan dengan rasa belas kasihan dan penuh keikhlasan. dan memberi ini dianggapnya sebagai tuntutan dari dalam diri, bahwa ia memang harus memberi. sungguh sulit refleksi keimanan serupa ini, tinjauan pikirannya melepaskan hitungan matematis / prinsip dasar ekonomi, dan satusatunya rujukaan hanya SANG PENCIPTA yang juga adalah SANG PEMBERI SEJATI tanpa pamrih.

bahkan ada seorang pemberi sejati harus bersusah payah agar bisa memberikan dirinya kepada orang lain tanpa pamrih. malah kadang harus melawan arus, dibenci orang, dan kadang berhadapan dengan maut.
kepuasan batin yang mendalam serupa ini benar-benar reski dari Allahdan memiliki tingkat spiritual yang amat tinggi, sebab keyakinan telah terpatok pada kerelaan hingga keridhaan Allah, untuk hambanya bersifat demikian.

Kalau lah tidak karena kedermawanan Allah, kita pasti tidak memiliki apa-apa, tidak kesejahteraan, tidak pula ketentraman. Dermawan juga merupakan sifat para Nabi, para sahabat, serta orang-orang saleh. dan sungguh menjadi penerima tanggung jawabnya jauh lebih besar, sebab aktualisasi syukur menjadi keharusan, dan berharaplah mengganti posisi di beri itu menjadi pemberi tentu dalam doa2 kita yg tersembunyi di malam sepi, salah satu contoh manusia penerima yang kemudian menjadi sang pemberi sejati adalah tokoh spiritual dunia Siddharta Gautama. setelah menerima pencerahan dari Yang MahaKuasa, Sidharta Gautama pun menjadi manusia Buddha (Yang Tercerahkan) dan memberikan diri sepenuhnya bagi orang lain.
Jagoan musik jazz, Al Jarreau berujar "sedekahlah bikin gampang kaya dan pasti bahagia
Jagoan musik jazz yang baru saja manggung duet dengan George Benson di Jakarta Al Jarreau berujar, “Jika kamu memberikan apa pun yang kamu miliki (sesuai dengan profesi dan keahlian masing-masing) secara tulus dan total, maka kamu akan heran dengan kelebihan yang cepat meningkat juga kebahagiaan yang tak terkira” Al Jarreau dan George Benson telah puluhan kali menerima berbagai penghargaan bergengsi di bidang musik jazz, pop-soul R&B dan kemarin mereka memberikan hiburan dan kebahagiaan bagi para penggemar jazz.

Jadi sudahkah kita menjadi seorang pemberi sejati hari ini?

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images