Tuhan, tak perlu undangan resmi
Kamis, Agustus 04, 2011Pengaasih Tuhan turun pada nabi Ibrahim As, meski malaikat sebelumnya menawarkan bantuan padanya, katanya "ia Allah Zat yang lebih mengetahui keadaanku", dan nabi Ibrahim pun dibakar atas perintah raja Namrudz selama 3 hari, dan ia tanpa kekurangan apapun, adapun raja namrud dihinakan oleh Allah SWT, dimana kekuatan militernya tak berguna membelanya , hanya karena lalat yang masuk kehidungnya,
Riwayat mengatakan bahwa lalat tersebut yang masuk melalui hidung bahkan sampai pada saraf2 otak di kepala Namrud, ya demikian Allah mengHINAkan-nya. (hal serupa pula terjadi pada Abraha dengan pasukan gajahnya, dimana Allah SWT menghinakan pasukan besar tersebut hanya dengan burung-burung kecil sebagai tandingan).
Kaum Bani Israil di suatu waktu mendatangi Nabi Musa. “Wahai Musa, kami ingin mengundang Tuhan untuk menghadiri jamuan makan kami. Bicaralah kepada Tuhan supaya Dia berkenan menerima undangan kami”. Dengan marah Musa menjawab, “Tidakkah kamu tahu bahwa Tuhan tidak memerlukan makanan?” Tetapi, ketika Musa menaiki bukit Sinai, Tuhan berkata kepadanya, “Kenapa tidak engkau sampaikan kepada-Ku undangan itu? Hamba-hamba-Ku telah mengundang Aku. Katakan kepada mereka, Aku akan datang pada pesta mereka Jumat petang.
Aku sangat dekat pada mereka, bahkan lebih dekat dari pada urat lehernya < tak perlu undangan resmi
“Aku bersama hamba-Ku itu. Sekiranya kamu memuliakan dia, kamu memuliakan Aku juga. Berkhidmat kepadanya berarti berkhidmat kepada-Ku. Seluruh langit terlalu kecil untuk meliputi-Ku, tetapi hanya hati hamba-Ku yang dapat meliputi-Ku. Aku tidak makan dan minum, tetapi menghormati hamba-Ku berarti menghormati Aku. Melayani mereka berarti melayani Aku”.
Berbakti kepada sesama manusia bukanlah kewajiban sekelompok orang. Setiap Muslim apa pun jenis kelamin, usia, dan status sosialnya berkewajiban memperlakukan semua orang dengan baik.
“Semua makhluk adalah keluarga-Ku. Makhluk yang paling Aku cintai adalah yang paling penyayang pada makhluk yang lain, yang paling bersungguh-sungguh dalam memenuhi keperluannya” (Hadis Qudsi)
0 comments