sinopsis tari 4 etnik dan mangaru

Jumat, Agustus 31, 2012

Sinopsis pentas tari 4 etnik dan angaru/ mangaru (dibaca sebelum pentas tari kreasi ini di mulai), terlaksana pada acara Blogilicious nusantara di Kab. Maros bertempat di baruga utama kantor bupati pada tanggal 1-2 september 2012. 



 "Provinsi sul-sel yang dihuni berbagai etnis dengan budaya yang beraneka ragam, mengindikasikan kemudian kreasi Pertunjukan Musik dan tari tradisional ini, hal yang merupakan gabungan dari 4 etnik yaitu Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja, dengan kostum khas masing-masing dalam berbagai bentuknya, secara umum sering dipertunjukkan untuk penyambutan tamu kehormatan dapat juga semisal pertunjukan meramaikan  pesta perkawinan juga acara  yang bersifat  syukuran, tarian ini dibuka dengan irama pakanjara atau gendang dengan ketukan bertalu-talu khas makassar, juga memadukannya dengan tari Maggellu dari Tator, Tari Mandar  Mappendisasi dan tari Pattennung juga tari Pattuddu, Segalanya menjadi ramuan ke gerak berkonstruksi dan selaras dengan penguatan yang lengkapi dengan  Angngaru / aru. Sedang angngaru yang adalah tradisi sakral dengan budaya tutur (mengunkapkan paseng/pappasang) dalam mengangkat janji/ sumpah setia kepada pemimpin, dan pelaku angaru atau pangngaru menyatakan kebulatan sumpah setia tersebut dengan kesungguhan lewat gerak, yaitu dengan menusukkan benda tajam "badik khas sulawesi-selatan ke tubuh sendiri pada bagian yang sifatnya rawan semisal di leher juga di ulu hati.

mereka di komunitas seni tari kampus sanggar "syekh Yusuf"
Pada periode yang sangat awal tradisi mangngaru pada masa kerajaan ketika terjadi peperangan, sang pangngaru atau yang melaksanakan angngaru ditunjuk tertentu sebagai pemegang bendera atau panji peperangan, ketika dalam peristiwa pasukan terdesak oleh lawan, maka pangngaru melakukan bate/ bekas kaki yang diperjelas, lalu menancapkan  bendera diatas bate tersebut, sambil tanganya mencabut Badi, diiringi sumpah setia kepada pasukan dengan teriakan keras, menggelegar untuk didengar oleh lawan, kawan ataupun botinglangi (penghuni langit) dengan tekad dan janji  bahwa, “dirinya tak akan mundur dari bate /batas kaki yang telah menjadi penanda kecuali nyawa telah melayang.  

Implementasi budaya luhur angaru ini, merupakan bentukan  karakter  atas  menjadikan orang-orang Bugis-Makassar  masih berpegang pada  lempu, getteng , adatongeng, acca, demi keterikatan dalam janji dan kesetiaan  yang keluar dari ucapan Pangngaru dalam bentuk sumpah setia.
Rangkaian entertaimen/ pentas untuk hiburan (2) dengan lagu-lagu nelangsah Balada, di acara bloglicious, yang pada pembukaan (sebelumnya) telah di buka dengan Tari 4 )empat) Etnik_ket gambar : foto pentas kompilasi pemusik trotoar Maros garapan kaimuddin Mbck.
_____________
demikianlah pada hari tersebut dalam acara Blogilicious di Kab Maros, di selingi hiburan dari kompilasi musik akusti maros juga apresiasikan tari 4 etnik ini_wassalam

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images