Riwayatmu | Wajo Sengkang sutera dan Danau Tempe
Senin, Agustus 27, 2012
Kubaca "Sengkang sebagai Kota Sutera", ulasan dari wisma di pebukitan Sengkang ke batas pandang Danau Tempe. Pemandangan indah atas tataran kota, dan daratan sekitar danau Tempe akibat pendangkalan yang terbentuk dari fenomena alamiah alam, tampaklah Danau Tempe dengan serupa garis-garis sungai & daratan kecil yang terjadi sebab proses pendangkalan, dan atas pendangkalan tersebut Danau tempe seolah laut yang terdapat sekat-sekat daratan, dengannya membentuk hulu-hulu sungai juga riasan penduduk lokal, di sekitaran bantaran jadikan rumah terapung. Kemarau dan proses geologi alam, mengindahkan kegiatan KBM maros ke Wajo Sengkang dalam Sosialisasi seminar Nasional Blogilicious 2012.
dari pebukitan ke jarak danau tempe |
KBM Maros
Wajo Sengkang sutera dan Danau Tempe
Dan hal lain mengungkapkan bahwa kota Sengkang Kabupaten Wajo, menyimpan banyak cerita masa lalu, yang terkait dengan kerajaan Cina Pammana, sebuah kerajaan tempat Sawerigading menemukan cintanya, yang tak lain adalah saudara kembarnya. Wajo yang dalam kisaran sejarah menandai/ melahirkan tokoh We Cudai dari kitab sastra tertua dan terpanjang di dunia adalah kitab : I Laga Ligo, juga tempat yang mengabadikan tokoh Lamaddukelleng sebagai anasir kearifan bertindak juga tokoh lain yang menjadi insfirasi bagi masyarakat Wajo adalah Puang Ri Maggalantung, yang pada episode lain atau baca di tulisan lain (mungkin dapat membacanya dari tulisan tokoh budayawan sejarawan sengkang) Andi Rahmat.
Di Sengkang seminar dan sosialisasi BLOGILICIOUS MAROS KBM maros dalam kunjungan ke-seminar sekaligus sosialisasi Nasional Blogilicious 2012, di sengkang oleh panitia KBM, bareng sang baco, Ansari Jelek, Uak Sena, @Rahma , @Isal, ecky, dan pilot oleh Andi Agus, dah ngomongin banyak ke peserta sebagai bekal atau pengantar awal pemahaman tentang pentingnya nge-blog, akan kebersambungan proses pelaksanaan acara kelak di Kab. Maros tanggal 1-2 sep 2012, di Baruga utama kantor bupati kab Maros. |
gambar rumah adat sengkang di Sao Raja La Tenri Bali |
burung migrasi dari australia ke danau tempe |
Jambatan jalur lintas seberang antara Danau Tempe ke Kota Sengkang |
Setiap tanggal 23 Agustus
diadakan festival laut di Danau Tempe. Acara pesta ritual nelayan ini
disebut Maccera Tappareng atau upacara menyucikan danau yang ditandai
dengan pemotongan sapi yang dipimpin oleh seorang ketua nelayan yang
diikuti berbagai atraksi wisata yang sangat menarik. Pada hari perayaan
Festival Danau Tempe ini, semua peserta upacara Maccera Tappareng
memakai baju bodo
(pakaian adat orang Bugis). Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai
atraksi seperti lomba perahu tradisional, lomba perahu hias, lomba
permainan rakyat (lomba : layang-layang tradisional, pemilihan anak dara
dan kallolona Tanah Wajo), lomba menabuh lesung (padendang), pergelaran
musik tradisional dan tari bissu
yang dibawakan oleh waria, dan berbagai pergelaran tradisional lainnya.
Namun sekarang terjadi kepunahan beberapa spesies, hal ini disebabkan
relung relung yang berada di danau tempe sudah di isi oleh spesies lain
akibat restoling ikan mas yang berlebihan
alat tenun sutera di sao raja |
Keberadaan Danau Tempe terbesar ke 2 di Indonesia Sekarang,
beberapa proses geologi yang menghasilkan
pemandangan nan menakjubkan
burung bermigrasi dari Australia ke Danau Tempe warga di kota ini menggeluti kerajinan sutra. Bahkan, mereka pun melakukan proses pemeliharaan ulat sutra di rumah-rumah. Seperti pemandangan yang terlihat di sebuah desa di Kecamatan Sabbangparu. Hampir seluruh kolong rumah warga di kampung ini merupakan kandang ulat sutra. Kondisi tanah yang subur memudahkan para warga untuk menanam pohon murbei yang merupakan pakan ulat sutra. |
"Dalam sehari kita harus kasih makan lima kali. Baru kalau malam dikasih lampu biar terang," ujar Minintang, salah seorang peternak ulat sutra, Selasa (8/5/2012). Benang sutra yang dihasilkan dijual dengan harga Rp 340.000 per kilogram.
Nah, selain menjual benang, warga juga memanfaatkan benang hasil pintalannya ini dengan bertenun. Mereka menggunakan alat tradisional untuk merangkai untaian benang sutra menjadi bentangan kain yang indah dengan berbagai motif dan corak.
sosialisasi seminar Nasional Blogilicious 2012di sengkang oleh panitia KBM bareng sang baco, Ansari Jelek, Uak Sena, chemisRahma , Isal nak bungsu, ecky, dan pilot oleh Andi Agus |
Ada dua jenis alat tenun yang lazim mereka gunakan. Yang pertama adalah alat tenun "bola-bola" dan yang kedua disebut "bola". Meski namanya mirip, namun kedua alat ini tentu berbeda. Alat tenun "bola-bola" digunakan dengan menggunakan kedua tangan serta kaki. Sementara alat tenun "bola" hanya menggunakan tangan yang benangnya dimasukkan satu per satu.
alat tenun Bola |
"Bola-bola" mampu menghasilkan satu sarung selama empat hari dengan harga berkisar Rp 60.000- 70.000 per helai. Sementara "bola" memakan waktu lebih lama. Untuk satu buah sarung diperlukan waktu dua bulan. Namun alat tenun bola ini menghasilkan sutra yang berkualitas dengan harga Rp 600.000-900.000 per helainya.
tenun bola-bola di sao raja |
Proses yang sama pun dilakukan saat membuat kain sutera. Menurut Nurmi, kain sutra memungkinkan pembelinya untuk mengkreasikan hasil tenunan sesuai dengan selera. Mereka bisa menjadikannya baju, aksesoris atau bahkan tas.
Sayangnya,
hingga kini, produk natural yang membanggakan ini masih terganjal
masalah pemasaran. Umumnya, barang-barang istimewa ini dijajakan oleh
para perajinnya di pasar-pasar tradisional. Selebihnya, tak ada pilihan
lain, kain-kain istimewa itu dijual dengan harga murah kepada pengusaha
lokal. Para pengusaha itu yang kemudian mengeruk keuntungan besar dengan
mamasarkannya ke mancanegara.
Harga kain pun melambung, namun keuntungan besar didapat oleh pemodal. Jerih para penenun seolah tak terbalas.... Sengkang kota sutera semoga tidak tidur, kenangan....?
Baca : Perhatian pemerintah (beri mereka ruang lebih)
_______________
Tulis-tulis Kaimuddin mbck. Maros
Riwayatmu | Wajo Sengkang sutera dan Danau Tempe
Wisata Sastra
0 comments