Cara Sederhana Menangkan Kehidupan
Senin, Agustus 06, 2012
Sebab ini rahasia kegembiraan, peristiwa kisah perjalanan, ke Sidoarjo dengan kemudi 30 ribu rupiah, tak lain sebab berkah jumat, dering panggilan baru saja tiba dan tiket PP tak kuhiraukan bebannya. Hari serombongan dgn teman-teman yang baik.
Kemenangan baru saja terjadi, ketika tiba-tiba saja hujan berhenti sejenak menyaksikan pemuja sedang membuka jendela zikir, lalu Allah SWT, melerai gelisah mereka, sebab waktu adalah milikNya.
Kemenangan baru saja terjadi, ketika tiba-tiba saja hujan berhenti sejenak menyaksikan pemuja sedang membuka jendela zikir, lalu Allah SWT, melerai gelisah mereka, sebab waktu adalah milikNya.
Lakukan dengan optimis beban akan luntur dengan sendirinya, rasa bersemangat dengan sendirinya memberikan kita motivasi untuk tetap menjalankan kegiatan di hadapan pengawasan Tuhan, bukan di pantau oleh bos.
Esok berpikir positiflah untuk menangkan kehidupan caranta berharap penuhlah pada wajah Allah. Ketidaktahuan, kekurangan, kemiskinan : Segalanya tersihir pada penguasaanNya, sungguh mengeringkan air matamu. Item fokusnya hentikan keraguan, "tanggapi bahwa pengawasan Allah setiap saat atas waktu dalam laku kita".
Esok berpikir positiflah untuk menangkan kehidupan caranta berharap penuhlah pada wajah Allah. Ketidaktahuan, kekurangan, kemiskinan : Segalanya tersihir pada penguasaanNya, sungguh mengeringkan air matamu. Item fokusnya hentikan keraguan, "tanggapi bahwa pengawasan Allah setiap saat atas waktu dalam laku kita".
Insan Pemaaf adalah Raja Dunia
"Tapi terhadap peristiwa memaafkan yang bikin-mu mudah masuk surga, sungguh tak dibiarkan syaitan .
Hubungan memenangkan hidup akan aspek ini disampaikan dalam kaidah, bahwa " Insan yang pandai memaafkan bahkan membalas orang yang menyakitinya dengan kebaikan, itulah kebahagiaan, hakikat meresapkan kelembutan dalam jiwa kita, serupa nilai pengasih yang denganNya Allah Ridha terhadap laku kita".
Seorang ahli hikmah mengatakan, "lupakanlah dua hal.: "kebaikanmu kepada orang lain dan kesalahan orang lain kepadamu.".
"......menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu." (HR.Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baghawy).
Sindiran dari seseorang ?, maka pemenang memilih memaafkan bahkan berterima kasih, dan meyakini hal tersebut mengalirnya transfer pahala, ya maafkan sajalah orang yang menyakitimu".
Pergaulan atas kehidupan secara hikmah memang tak bisa dilepaskan dari harapan sifat ke-maha baikan Tuhan, sebab Sabda Rasul : Tuhan bersama ummatku ketika ia mencintai orang yang bertaubat, menyayangi orang yang lemah, membantu orang yang berbuat baik dan memohonkan ampunan bagi orang yang berdosa.
Pergaulan atas kehidupan secara hikmah memang tak bisa dilepaskan dari harapan sifat ke-maha baikan Tuhan, sebab Sabda Rasul : Tuhan bersama ummatku ketika ia mencintai orang yang bertaubat, menyayangi orang yang lemah, membantu orang yang berbuat baik dan memohonkan ampunan bagi orang yang berdosa.
Adzan Panggilan Kemenangan, jeda yang sesungguhnya memanggilmu, memenuhinya berarti menuju kemenangan, waktu istirahatkan jiwamu, maka Air matamu terdorong keluar oleh kebahagiaan.., adzan maghrib pun melengkapinya dengan relaksasi kemenangan duniawi dan berita dari surga.
Barulah mengental meski sekali saja, sebab cinta itu tersentak, kaget dan takjub, ketika terdengar teriakan "hayya..alal falah..." segala cinta tiba-tiba biasannya berhenti dan menghambur ke aras tempat segala indah mengental. Adzan dari seberang sungai aku terjemahan sebagai seseorang yang menunggumu dengan kerinduan penuh.
Persangkaan itu vitalitas bagi tubuh,
(dalam hadis qudsi “aku (Allah), tergantung pada prasangka baik hambaKu”), ketika Anda merasakan perasaan-perasaan yang baik, perasaan itu adalah pantulan komunikasi dari semesta yang mengatakan,
(dalam hadis qudsi “aku (Allah), tergantung pada prasangka baik hambaKu”), ketika Anda merasakan perasaan-perasaan yang baik, perasaan itu adalah pantulan komunikasi dari semesta yang mengatakan,
“Anda sedang memikirkan pikiran-pikiran yang baik”. begitu pula ketika Anda merasa buruk, Anda menerima pantulan komunikasi dari semesta yang mengatakan, “anda sedang memikirkan pikiran-pikiran yang buruk.”
*Menyadari bagian manusia mahkluk sosial. maka seseorang berjalan di belakangmu, iya mendukungmu, sebab ia sadar, kau memiliki kepercayaan pada kemampuanmu. juga sadar akan kepercayaan sebagai Allah pemilikmu,
Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, Berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, Dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian. Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain,
Dengan ini Ingatlah, " Jika suatu ketika anda membutuhkan pertolongan, Akan senantiasa ada tangan terulur : Satu untuk menolong diri anda sendiri, Dan satu lagi untuk menolong orang lain.
Dengan ini Ingatlah, " Jika suatu ketika anda membutuhkan pertolongan, Akan senantiasa ada tangan terulur : Satu untuk menolong diri anda sendiri, Dan satu lagi untuk menolong orang lain.
Sesekali bertemu ataupun berkumpullah dengan teman yang bisa membuat kita tertawa, otomatis kita akan melupakan setiap beban yang menghampiri. Dengan tertawa pula keruwetan pun akan hilang.
Cara Hidup adalah Bina Persahabatan
Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama?
Mungkin ada di antara kita, memilih menumpahkan kemarahan ketika harga diri dijatuhkan. Mendahulukan emosi ketika orang menyakiti dengan kalimat-kalimat
"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu?, Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur :22) Dengan ini kita melakukan apa yang seharusnya dilakukan, bukan lagi dari persepsi orang sekitar kita. Membina hubungan dengan orang lain, itulah keinginan hati bahwa sebenarnya dunia ini sempit, berselisih hal yang bertentangan dengan memenangkan kehidupan duniawi ini.
Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama?
Mungkin ada di antara kita, memilih menumpahkan kemarahan ketika harga diri dijatuhkan. Mendahulukan emosi ketika orang menyakiti dengan kalimat-kalimat
"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu?, Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur :22) Dengan ini kita melakukan apa yang seharusnya dilakukan, bukan lagi dari persepsi orang sekitar kita. Membina hubungan dengan orang lain, itulah keinginan hati bahwa sebenarnya dunia ini sempit, berselisih hal yang bertentangan dengan memenangkan kehidupan duniawi ini.
Sederhana pula memenangkan kehidupan dengan menggunakan kata hati, melakukan perbuatan yang terbetik di hati kita, ketika menimbang baik buruk sesuatu, dan simpulnya bahwa yang pasti itu baik karena Tuhan, sebab ia sangat mengetahui apa yang baik untuk hidup kita.
carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai, lihatlah ia /mereka dengan prasangka baik.
Menang tapi kita tak sempurna ?, secara realitas manusia pastinya memiliki kekurangan.
Ketika manusia memiliki kekurangan, justru dari sinilah seharusnya seorang manusia memperbanyak rasa syukur dengan apa yang telah diberikan dan telah dia miliki. Dengan bersyukur, pastinya kita akan selalu merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Karena itu, bersyukur mampu menjauhkan kita dari kata serakah, dan merasa cukup memenangkan perasaan.
Link Terkait : Bahagia sebab sifat Qanaah
Ketika Tuhan merupakan pusat Pikiran, maka, seseorang bisa mencapai kecerdasan, kesuksesan, kebahagiaan dan kesehatan, pun tanpa menapikan bahwa segala merupakan kekuasaan Allah.SWT_ menangkan dirimu semisal dengan menangkan pikiranmu,
*Catatan yang dibuang sayang, dari kumpulan ceramah yang pernah kudengar, semoga membawa manfaat dan mengembalikan haqiqat kefitrahan hidup yang sesungguhnya, pula bahwa tidak ada di dunia ini manusia yg sempurna tanpa khilaf dan dosa.__Wallahu a'lam bisshawab. by :kaimuddin.Mbck
0 comments