Berkisah Pau pau Rikadong | Festival Budaya 2013 Makassar

Selasa, Juli 09, 2013

Berkisah, sama dengan menyampaikan kisah, secara umum masrakat daerah Bugis Makassar menyebutnya dengan istilah, "Pau pau Rikadong", ulasan tentang menyampaikan cerita atau kisah sebelum tidur, pau-pau rikadong", semisal dengan pengertian umum yaitu cerita rakyat mendongeng, Upaya menyampaikan cerita  dan yang didongengkan mendapat nasehat pelajaran dan menelaah sikap baik. Pakkissa atau orang yang berkisah memiliki kecakapan kemampuan bertutur, ia penutur cakap mengelola lingkungan rohani dan jasmani pendengarnya, pula penguasaan terhadap cerita yang akan di kisahkan. dapat juga terkatakan sebagai  jawaban kreatif terhadap situasi geografis-geopolitis, historis, dan situasional yang bersifat lokal,  elemen ini penting untuk memperkuat kohesi sosial di antara warga masyarakat.





Berkisah Pau pau Rikadong

Cerita rakyat bagi masyarakat lampau kab Maros, tujuann penutur cerita mengekpresikan gagasan, ide-ide, dari sub cerita yang di antarkannya. Sarana penting untuk memahamkan dunia kepada orang lain, dalam menyimpan, mewariskan gagasan dan nilai-nilai tersebut dari generasi ke-generasi berikutnya. Sebab bisa dikatakan "lewat media tivi (kini) generasi kita diserang 24 jam oleh kehidupan material, gosip artis, popularitas dan melupakan maknawia kearifan lokal kita yang mengejawantahkan keteladanan budaya siri na pacce ", bila tradisi ini masih mengambil peran di zaman ini ?.

Esensi pesan dari  sumber Uak Daming (*)

"... akkirapangi tauwa, mae riolo angonjo  ri cappa  allateanga". pesan yang sangat membekas semisal motifasi hadapi  kerasnya kehidupan agar terlalui dengan baik dengan cara berbenah lebih pagi,

Bibir keriput nenek atau di panggil Uak, keluar begitu saja teks-teks yang mengingatkan banyak hal akan kebaikan, juga pesan-pesan  tentang kesabaran dan keteguhan misal dalam cerita " I Daya Mulli"_ meski telah 35 tahun lalu namun seakan nasehat dari cerita tersebut masih sangat basah ditelinga.

Tokoh elong-elong uak Daming  dikenal pula  sebagai seniman biola di kabupaten Maros, dengan rumah panggung miliknya di tengah empang kampung Panjallingan. ia mengatakan "pesan jika seperti biasa akan melekat nilai yang kisah sampai dewasa, juga semisal pesan ketika anak hendak ditidurkan lalu disenandungkan dengan lagu mengandung nilai teledanan hidup, atau dikenal dengan atraktif "Toengi Bambo", hal ini pula berkaitan dengan salah satu manfaat pemelajaran sastra dalam membentuk watak peserta didik__

~Parikadong dari kab.Maros, dalam lacak jejak di kelurahan Bontoa, berjudul "si Pue Pue", telah dipublikasikan pada tahun 2007 dalam acara “Festival Budaya Kelong-Kelong dan Dongeng )”, Bermula dari telah cetak buku berjudul "Kearifan Budaya Lokal". Kesan pemerintah cukup dengan revitalisasi budaya yang digelar oleh Departemen Pariwisata Propinsi Sulawesi Selatan, dan tahun2 berikutnya menyusul Toakala dan Pangulu lading. pada moment yang sama sebagai persembahan dari Kab. Maros
______________________
Sangbaco.web.id 09|07|11
Budaya berkisah /pau pau ri kadong 

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images