sketsa perempuan jalang (interview)

Minggu, November 18, 2012


Di pemakaman seorang pelacur : saat itu keheningan yang di penuhi air mata dan langit kota ShenZen masih berwarna biru seperti lautan. Para murid-murid dan guru-guru juga beberapa ratus penduduk menghadiri acara pemakaman Xia di desa kecil bernama “GanShu” Pada saat itu, semua hanya bisa melihat foto hitam putih dari Xia, dalam foto itu Xia mengikat rambut nya 2 kepang dengan senyuman bahagia… Kepala sekolah membuka diary Xia dan membacakanya di depan para murid murid nya dan Xia menulis “Sekali melacur, bisa membantu satu anak yang tidak bisa sekolah. Sekali menjadi wanita simpanan, bisa membangun sebuah sekolah yang telah hilang harapan". Bendera setengah tiang dikibarkan...(*Ikuti kisah menarik  dan terbaru ini selengkapnya di >

wawancara malam itu, 
katanya, "masih adakah hidup bagi pelacur..?,
Atau tetap terbiar, terdampar sendiri...?"
lonteku-ketika-membaca-surat-itu-aku.html

Sketsa perempuan jalang

Perempuan itu menyulam waktu dan rindu di ketinggian langit biru, 
betapa jauh menerjemahkan diarinya, bahasaku patah

Sebaris kesedihan yang menyiratkan luka, mengajari betapa berat rasa kehilangan nilai, sementara waktu telah berjalan begitu cepat, menghitung sisa hari seperti ketukan detik jam yang melekat pada bom waktu, sebuah rahasia terkubur rapat-rapat mengelilingi kematian.
ia menyadari bahwa pada akhirnya,"malam memanglah persekutuan sunyi dan rasa sakit".

Rasa takut seperti bahasa maut di urat leher

katanya di suatu keheningan
"Harapan dan kenyataan saling sahut, menghibur sekaligus mencemooh, bangkit juga tindih, dan dengannya aku mengenal dunia ini penuh kedap keterasingan..."

Akukah perempuan jalang yang mengadu pada jerit.
yang menulis gelap dan suara malam lalu menumpahkan isi hati ?.

Sekali saja perempuan jalang itu tersenyum, ketika
menerjemahkan bayangan wajahnya pada warna langit. Dan
di ke-esokan harinya ia .......... "entah dimana ?".
__________________
kaimuddin mbck "wawancara di pelacuran," Tabloid majalah Gadis 2009, wawancara malam itu, sebelum kasus kematian-nya, catatan terkait 
cat : malam-malam rapuh di "Sketsa perempuan jalang. 
__________
 Incoming Search

You Might Also Like

3 comments

  1. pilu...memilukan,tp kalau saja mereka mau memilih jalan yg lain
    mungkin cadas dan terjal tp setelahnya hanya penat dan sesekali jenuh
    tp tak ada pertanyaan pada malam,besok siapa lagi???
    ahh mereka tak akan ada kalo yg membutuhkannya juga tak ada

    ps:suka sekali baca ini k'
    iam ur fans

    mega

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images