Sindrom impian gila

Jumat, September 30, 2011

Impian gila merupakan sebuah ruang lengang nan sepi, tempat yang bisa kudatangi setiap saat tanpa ada yang marah, aku bebas  dalam keluasan

jangan mencintai musim gugur yang menumbangkan pohon-pohon tempatmu satu-satunya berteduh, tempat menunggu seseorang membaca segala impian , merasakan bahwa mimpi jauh lebih indah dari kenyataan.

di suatu pagi aku sangat hati-hati menandai"ssst.. jangan berkedip, dihalam rumah embun membesar di ujung daun pandan, aku membayangkan ia jatuh dan ledaknya menghambur dingin nan memaksa berpelukan.., sstt jangan berkedip.

Banyak pemimpin yang terserang impian gila, hal bisa diartikan kependekan dari kata gila hormat, tepukan, panggung, popularitas dan power, serta pujian. Sikap mereka itu karena teracuni persepsi atau penilaian yang terlalu tinggi terhadap diri mereka sendiri. Mereka tidak hanya bersikap angkuh dan gila hormat di lingkungan perusahaan tempat mereka bernaung, tetapi juga di luar lingkungan perusahaan. 

Misalnya mereka meminta fasilitas parkir khusus, jalur khusus (tanpa perlu antre), ruangan VIP di kantor maupun acara-acara perusahaan, dibukakan pintu mobil dan dibawakan tas kerjanya oleh para mitra kerja, dan meminta segudang pelayanan paling istimewa lainnya. Jika berbicara di telepon selular pun mereka bersuara sangat keras, tidak akan segan-segan berkata kasar dan keras jika keinginan mereka tidak dapat dipenuhi, dan berperilaku tinggi hati lainnya. 

Sekali impian itu gila : ketika senyum jenakamu kuresap 
bak sepotong senja dan itu tak pernah lengkap karena aku terus mencari separuhnya.


Gila Berkelas 

: orang yang sangat sukses tetapi karakternya lemah cenderung mengalami stres yang dapat menghancurkan hidup mereka sendiri. Berglas menyebutkan mereka akan mengidap 4 penyakit mental (4A) yang mengerikan, yaitu Arrogance (kesombongan), Alones (kesepian), Adventure seeking (senang berpetualang dengan hal-hal yang negatif), dan Adultery (perzinahan).

Gila, benar gila 
ia terhenti di patahan jalan : di trotoar jalan sini mereka mengamen, mengemis, meminta-minta  uang receh, agar hari ini bisa makan, pakaian lusuh, kotor, compang camping tidak karuan terpanggang panas mentari, terbasuh debu jalanan, terasingkan diantara ramainya perkotaan terlupakan diantara bisingnya knalpot kendaraan

Gila teks (pakar kata)
jangan tuliskan apapun di halaman depan suratmu,lekas kirim agar angin tak keburu mati, sehingga kau tak hanya tak tahu kemana sampainya melainkan juga menyesal karena tak sempat mengirimkannya

*Impian yang terlalu sopan  hanya sepi yang memenuh , kegilaanlah yang meruntuhkan sunyi ke sungai, dan berharap riaknya mengantar pada muara lalu kepantai yang tepat

*tersenyumlah pada petang yang hampir tenggelam,  meski malam tak menjanjikan apaapa, kecuali kau menulis namanya pada kaca yang berembun itu.

*masih dengan cuaca beku musim ini, adalah keterpaksaan yg membaringkan, tubuhku menangkapnya sebagai ke-telanjang-an, dan dengannya  aku melupakan hampa, selubung, terkungkung, melupakan ke asingan, termasuk melupakan dibunuh atau membunuh.

*sore yang gila dan mengintai dari atas seng tempat buah mangga jatuh, tapi dari sini...bumi kelihatannya  botak dan licin.

*tampa perencanaan titik-titik air itu,  terjatuh dari langit . tanpa ditanya akuingin mengalir barsamanya dan siap dalam iringan ini selalu.

*hari ini renyah tawamu, seperti ketika SMA dulu, tak berubah.., kepadaku kau tetap banyak bicara dan aku tetap dan tak berubah aku tetap kuat makan seperti dulu..

*katakanlah bahwa aku tak meragukan sesuatu hal pun, demi sebuah cara membebaskan diri untuk menemukan mu berulang-ulang.
_____

Gila-lah cinta dan Puisi ikut bersamanya 

*masih.... dengan luka kemarin, membaca sepi hingga mabuk, aku terdesak, seberapa luka aku gurat pada puisi, jika tak menemukanmu.?!

*kekasih gelapku, sebuah berita kau tunggu, padahal aku hanya punya secarik kertas kumal bertuliskan: jaga dirimu, sayang, hidup begitu menggetarkan, kita kan merebus sendiri luka ini.

*Kau nikamati benar kue coklat curianku, tak cukup dengan itu  kau memberiku senyum sebagai isyarat belum membelikanmu gaun malam, perih …sedang  luka kemarin belum juga sembuh.

*tulislah aku sebagai " bangsat", ketika menyembunyikanmu di atas pohon mangga tempatku berteduh, aku memaksamu tetap disitu hingga selesai teh kuhidangkan untukmu. hai bangsat.... kau masih diatas pohon kan..

*peristiwa biasa itu karena hanya berlangsung dalam hati, benar kita telah saling memanggil dalam persetubuhan sunyi tapi kita belum saling mengancan atau membunh dalam sebuah kalimat, brengsek. percintaan  kita terlalu sopan sayang....

*betapapun kau tetap menolak, padahal matamu telah dulu tenggelam dan dingin, dan kau tak mungkin kemanapun ketiku ciuman ini bak semburan api menempel di jenjang lehermu, henti senyummu....: aku masih slalu nekat.

*di kedalaman cinta  bahkan Gerimispun berhenti, karena sebuah imajinasi dan bujuk rayu  telah  kita bangun bersama, slamat...ini tak biasa.

*pagi benar2 cerah, menginginkanmu bahagia, seperti tanggung jawab matahari yang menyelusup di jendelamu sedang kau masih tertidur. haiiiiii....

*Demi esok pagi yang penuh rahasia, malam kemarin  aq mengabadikanmu  dalam sajak, tentu kau tak menyukai lagi sepi terlebih jika membawamu ke tempat segala perih . ingatlah dalam rahasia itu aku terus merangkai, bahkan mencipta sungai tempatmu merakit. Ini impian gila sayang....atas nama cinta, aku  masih perlu bumbu juga dgn sedikit kebohongan. ..

Di akhir impian gila ini, maka Setiap Kerinduan Mu Datang, Rasanya Aku ingin seenaknya Menjadi Hantu Tampan, menemuimu segera....!
____________

Sangbaco _tulis-tulis saja "gila ..?, ya impian memang selalu gila "

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images