tari memanggil hujan |
Mengenal sisa diam kita, kalau-kalau masih tersimpan luka kemarin yang belum diterjemah, aku.... menulusuri bening matamu, lengkung alismu dan rambutmu yang kau biarkan tergerai, jika saja tersimpan ledak yang mungkin mencairkan beku.
sayang….dalam diam ini, kita melewatkan satu hal : rindu yang tak kita mengerti mengapa ia tumbuh, sebab pada akhirnya kita bukan apapun kecuali puisi paling sepi, puisi yang mengendapkan rindu pada kisaran "kau dan aku",
mengenal hujan ini sebelumnya, selalu saja itu " rindu padamu"
Hujan memunguti sisa diam kita, dan tik..tik...tik-nya menyampaikan ketenangan masa lalu itu : ketenangan yang masih kusangka pelukan darimu,
begini deras hujan ini sayang…, sebegitu pula diam ini sangat kita kenali.
sekira kau memendam kemarau, tak setanganpun kecuali "aku, ingin menghujani-mu"
mengajakmu basah..dan berangkulan ...
______
kumpulan puisi hujan 2
Bisikan di antara desau angin tentang cumbu "hujan" yang mampir dipelukmu
ingatkah kau saat hujan membasahi seluruh perasaan kita ?, "itu memabukkan". dan kita diam-diam berterima kasih padanya,
setelahnya..aku hanya tahu bahwa "saat seperti ini, ku-selalu rindu padamu".
Sore ini gerimis dan kuharus segera pergi, aku berusaha lupa tentang rambutmu yang kututupi dari titik titik hujan, bahkan aku berdiri disini dan tak ingin kau mengantarku,
Jauhmu adalah jarum hujan sayang....
ia mengajarkanku selangkah demi selangkah tentang rahasia,
mungkin juga keterbukaan benih yang akan tumbuh dari tanah,
jika saja hujan sore ini tak bercampur dengan air matamu.
Puisi » tanpa hujan, aku menggelinding sendiri (4)
tanpa hujan aku menggelinding sendiri, hujan tak reda di luar jendela, titik-titiknya kehulu dalam jenak yang purna, iringannya gemulai penuh canda "ku cemburu....",

tak ke- pikirkah hujan mengetuk sekali saja di jendela...demi setatap matamu ?,
uh kian keras di luar hujan : dan aku menggelinding sendiri,
hujan tanpa henti hujan, tak kepikirkah mengetuk rindu ini ?
kau hujan, sering tak sempat bicara,tiba-tiba saja menghambur kegurun,(bilangku ,"singgahlah sejenak lupakan kesal atau menghibur tangismu yang tertancap dalam luka kemarin, jika kau tetap beranjak mengeoslah ketempat cintamu dan menumpahkan semua titik rindumu pada bumi),Uiihhh....tapi, Ia hujan masih sering tak sempat bicara...
kau hujan yang mengeras-kan aku di setiap aksara.
kau hujan rinduku.... dan aku begitu gila...
____
maaf : kebekuan kumpulan puisi hujan yang sayang jika membuangnya, ia berencana mendengar sekali saja tentang getar " suara cinta yang memanggilnya", dan kemudia ia siap berpetualang atau mati, tak mengapa....!.
Berikut beberapa puisi "hujan"
1.Cengang hujan ia menangis se-jadijadinya
2. Lebaran tak menulis hujan
3. Kumpulan puisi gerimis
4.Hujan sore dengan seseruput kopi
5.Celoteh hujan
6.Kumpulan puisi sedih : tangis hujan
7.Puisi : sejenak dihenti hujan
{ 3 comments... baca di bawah ini atau tambah komentar }
Puisi yang sangat bermanfaat,sangat menyentuh
ya..momentnya sedang hujan kawan juga sepi..
sebab kesan di pekkae karang taruna
Posting Komentar