kumpulan puisi cinta dan rindu pada kekasih

Jumat, Januari 20, 2012

Sesak dan kesan mengada-ada, tapi tak sempat ‘bohong’, pada keindahan yang harus ditanggapi dengan pengertian yang benar : tertera dan tajam. Ia kekasih dengan riwayat mengesan pada semak belukar, bagaimana tidak ?, rindu baginya adalah reaksi sederhana : sua dan aku memelukmu. Sepi menurutnya adalah batu, tak pantas mengerang terlebih menunggu hingga menumpuk kegelisahan. Seperti panggilan kanak-kanak, ia santai panggil nama aku, "hai batu, hai cinta, hai rindu", atau panggilan nama lainnya. Kisah temu paling kesan sore di jembatan Maros, hingga lampu jalan menerang tanda malam segera tiba dan kita beranjak pulang. Baca saja kumpulan puisi cinta dan rindu pada kekasih, semoga menguatkan kenangan lucu anda di cinta pertama itu : muda lucu dan menggelikan.

:::::::::: musikalisasi puisi kupulan puisi cinta dan rindu pada kekasih

Rindu dalam~kumpulan puisi cinta

Teks dengan latar jalan yang menyadarkan tentang arah pertemuan, pun jejak jalan ini seakan terhenyak ulang rambutmu yang tergerai di kisarkan angin, dan debu bisu jalan ini adalah nuansa "gila rindu " yang mendorong kita berlari ke segala arah untuk sekedar berbisik pada lembaran-lembaran daun tentang temu itu. Persetan dengan derai hujan yang tak kunjung datang, cinta kita wajah zaman porak-poranda. Atau biarkan orang-orang itu berteriak marah pada era juga terik matahari.

Kita di sini, karena menemukan oase, dan menelusupkan kata padakumpulan puisi cinta paling rindu pada kekasih. langit biru, mimpi, irama musik dan Kasih yang rindu selalu "(By: Imma A.


Puisi 1, Rindu belum aku teriakkan
Ketika aku konyol dan tolol, seluruh maumu tak kuindahkan sama sekali, alur sedang melambat sayang, yah..kekurangan sedang berlangsung dan penuh kesan mengada-ada, tapi aku tak sempat ‘berbohong’pada keindahan yang harus kutanggapi dengan pengertian yang benar, tapi indahmu belum juga dapat ku-----teriakkan sayang, duhh...... ?

Jika kau mendesak, kau boleh menamai atau memanggilku "batu",
tapi..hatiku melekat serupa tisu di keningmu, jika kau mem-basuh keringat atau hujan_
Aku sedang konyol sayang..., panggil aku "batu", atau aku melempar diriku sendiri ke pangkuanmu?


tempat pertemun cinta atas rindu kekasih 
Puisi 2 dari kumpulan puisi cinta

Kemudi ini gila sayang
ia, terjemah rindu yang terkirim tak beralamat, ketika itulah kata bermula dari gerimis,,, ..dan tumpah menyergap seluruhmu, lihatlah…. segalamu telah basah, “ya sebuah genangan gerimis ?”, kau tebak, padahal telah lipatan doa menjadi ....kata, menjadi .....gerimis, menjadi....pantai tempat berlabuh. ________

wajah sepuhan cinta rindu kekasih

Puisi 3 dari kumpulan puisi cinta sang baco

“Ketika rambutmu disepuh angin sore dari arah jembatan” :
jejak itu memberat seolah akar-akar yang mencuat dari tanah, sangat indah ...

"ngoonnk...ngoonnk..", bunyi klakson mobil tak kuhirau, aku sendiri telah menggenangi jejak-jejak itu, tampaknya kau lebih dekat dari apapun, lebih jingga dari segala kata, aku merasakan jutaan kenangan berhamburan yang beratnya mematahkan jembatan, dan membendung air yang meluap,

Sejenak ku henti bernafas, kisah-kisah di jembatan itu terus terbakar
kembali sore ini ketika pepohonan di pinggir sungai tak bergoyang disentuh angin kita akan tahu, bahwa seguyuran hujan di siang tadi adalah hikayat epilog sederhana;tentang angin yang HANYA melerai hujan dan mengarak pelangi membayang di wajahmu

ada yang tumbuh subur, ada yang mengalir begitu gaduh
tampaknya terlalu dekat dengan jantung jembatan
sebaris puisi kuletakkan di pinggir jembatan, memanggilmu....
____
kaimuddin mbck,
dari antologi puisi "kumpulan puisi cinta", sang baco

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images