Demo Makassar oleh Pekerja Hiburan Malam

Jumat, Agustus 14, 2020

Demo Makassar Agustus|13|2020 - Rintihan Pekerja Hiburan Malam ditengarai oleh Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) Kota Makassar Zulkifli Ali Naru mengatakan demo itu dilakukan lantaran banyak pekerja malam yang tidak mendapatkan penghasilan sejak dilakukannya penutupan. Dia pun meminta Pemkot Makassar mengizinkan tempat hiburan malam kembali buka.

Demo pekerja hiburan malam tak hanya terjadi di DKI Jakarta dan Surabaya. Kini giliran di Makassar pekerja hiburan malam berunjuk rasa. Mereka menyampaikan aspirasinya butuh kerja di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).

Demo Makassar oleh Pekerja Hiburan Malam

Demo ratusan pekerja hiburan malam Makassar digelar di Balai Kota Makassar, Kamis (13/8/2020). Mereka meminta Pemkot segera membuka tempat hiburan malam. Mereka membawa berbagai macam poster bertulisan 'Kami Takut Corona Tapi Kami Lebih Takut dengan Debt Collector' hingga 'Kami Butuh Kerja Bukan Janji-janji Palsu'.

"Karyawan unjuk rasa inilah yang kita minta turun ke sini, minta kejelasan. Tadi kan sudah jelas bahwa para pekerja yang datang itu jelas mereka butuh duit. Mereka mau beli kuota, ada yang motornya ditarik. Yang jelas, semua kos-kosannya. Malah ada yang pinjam di rentenir. Kalau mereka tidak bekerja, kasihan. Ini yang kita tuntut," kata Zul di kantor Balai Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani, Makassar.

Menurut Zul, tak ada alasan untuk tidak membuka kembali usaha hiburan malam. Pihaknya siap menerapkan protokol kesehatan. Jika perlu, ada pengawasan dengan meninjau langsung tempat usaha hiburan malam.

"Kalau protokol kesehatan, kami siap 1.000 persen siap. Makanya saya usulkan tadi Tim Gugus COVID tempatkan orangnya, makanya jangan sampai makan gaji buta saja, tidak ada kerjanya, makanya tempatkan di situ, awasi kami," jelasnya.

Zul juga mengatakan tempat hiburan malam yang melanggar pun siap dijatuhi sanksi. Dia berharap pemerintah memperhatikan nasib pekerja hiburan malam.

"Kalau kami melanggar, ya silakan tegur kami. Ada yang fatal, tutup sesuai dengan perjanjian dengan Ibu Kadis Pariwisata. Kalau ada yang melanggar, kita tutup selama 14 hari. Itu semua yang terbaik bagi kami Asosiasi, pengusaha dan karyawan," kata Zul.

Aksi demo ratusan pekerja hiburan malam juga sempat terjadi di DKI Jakarta, Selasa (21/7). Pihak Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) pun sempat melakukan audiensi dengan Pemprov DKI selama aksi berlangsung.

"Intinya diskusi tadi kami menyampaikan unek-unek kami, yang mana memang selama ini saya tuh sebagai ketua asosiasi udah capek harus ngomong ke mana. Empat bulan kami ditutup. Empat bulan juga kami tidak pernah disuguhkan protokol yang harus dijalankan," kata Ketua Asphija Hana Suryani, di depan Gedung Balai Kota Jakarta.

Selain itu Jakarta, ratusan pekerja seni dan hiburan malam Surabaya juga menggelar aksi di depan Balai Kota. Mereka tetap pada tuntutan sebelumnya, menuntut Wali Kota Risma agar merevisi Perwali No 33 Tahun 2020 terkait jam malam.

Pekerja hiburan malam memadati depan Kantor Balai Kota Surabaya yang berada di Jalan Sedap Malam. Para pendemo yang didominasi oleh perempuan ini menyerukan agar Risma segera melakukan revisi Perwali No 33 tahun 2020 terkait jam malam. Mereka juga menyuarakan bahwa selama 5 bulan mereka sudah tak bekerja lagi.

Pekerja hiburan malam terlihat menggunakan masker dan membawa sejumlah poster bertuliskan 'Jangan Siksa Kami Dengan Perwali No 33 Tahun 2020, Kami Butuh Kerja, Bu Wali, Mbiyen Aku Jek Betah Suwi-Suwi Wegah'.

"Cabut, cabut Perwali No 33 Tahun 2020," seru para pendemo berulang-ulang di depan Balai Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Senin(3/7).  (rfs/rfs)
___
Sangbaco.web.id
Judul : Demo Makassar oleh Pekerja Hiburan Malam

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images