Parlemen Abu-abu

Jumat, Juni 01, 2012

Brutal.., berang......gagal menyegel kediaman ibunda Presiden SBY, ratusan mahasiswa mengadakan salat gaib dan tabur bunga di tengah jalan. Aksi ini menyimbolkan matinya pemerintahan SBY-Boediono. Liputan tv 6 "sekembang bunga yang meng-abu lalu jatuh" atas gagal turunya harga BBM < ketika itu di tipi,*Pernak-pernik dan Puisi Meng-Abu adalah : Muntahan zaman ketika arena saling terjang, bahkan tak mengerti siapaun termasuk diri sendir_zaman edan eksplorasi perlawanan mahasiswa. Egi Sudjana menulis SBY antek Yahudi dan Amerika, parlemen sedang abu-abu atau bakal abu. Mahasiswa terus teriak atas zaman ambisi diri.


Parlemen Abu-abu

*sekembang bunga yang meng-abu, 
  pun,   lalu jatuh dari tanganmu)



Puisi Meng-Abu

Di jelajah sunyi kudapati diriku kesasar… sendiri dan telanjang, serupa perempuan penuh duka,“terjaga sepanjang malam dengan airmata ”, Seperti derai-derai hujan pada setiap jeda tangisku, sungguh  jerit ini licin tampa sangkalan,

masih setumpuk perih dan belati mengorek ke dalam darahku,
aku suka jika itu, "membersihkan helai-helai hatiku yang hitam". semoga..., ketika birahiku tak selesai kau tuntaskan, aku meng-abu di tanganmu, lalu...jatuh, jangan sebut aku "bajingan ", bahkan aku tak mengerti siapa diriku
________
kaimuddin mbck--Maros 1999. dalam Meng-Abu

Jatuh ..?, Mediakan Abu-abu
Sejak namanya masuk ke dalam SMS fitnah dari seseorang yang mengaku sebagai Mohammad Nazaruddin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan, saat ini banyak fitnah tentang diri dan pemerintahannya yang beredar di dunia maya. Menanggapi hal tersebut, mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono menilai, SBY sebaiknya tidak mempersoalkan kasus itu. Jika ingin meng-counter hal tersebut, harus dilakukan lewat media yang sama.

"Kalau, misalnya, ada yang menyerang pemerintah melalui media-media sosial, melalui media ini juga kita harus meng-counter-nya," ujar Hendropriyono kepada wartawan seusai mengikuti seminar bertajuk "Ancaman Keamanan Negara" di Hotel Millennium, Jakarta, Selasa (31/5/2011). Hendropriyono mencontohkan hal tersebut, misalnya dalam mengatasi imperialisme ekonomi. Menurut dia, menghadapi hal itu tidak harus dengan menggunakan bom atau dengan cara kekerasan lain, tetapi harus dengan jalur ekonomi juga.

"Dalam konteks media ini, diluruskan melalui media yang sama dengan cara abu-abu, karena dalam gambaran intelijen cerdas harus seperti itu. Abu-abu itu maksudnya ya seperti ini, kalau mau ke Bandung, jangan bilang saya enggak mau pergi. Ya bilang saja ke Bandung, tapi kenyataannya nanti cukup sampai Rajamandala saja. Jadi sedikit dibelokkan saja dan itu harus banyak agar memunculkan persepsi bahwa pemberitaan itu tidak jelas," tuturnya.

Ketika ditanya siapa di balik motif pengiriman SMS fitnah tersebut, Hendropriyono enggan menanggapi hal itu. "Saya tidak tahu mengenai account-account di media sosial itu. Jangan, saya tidak tahu, masak intel sok tahu," tukasnya. Seperti diberitakan, akhir pekan kemarin, sebuah SMS yang disebut-sebut dikirim oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dari Singapura beredar secara berantai. Pesan itu juga tersebar melalui jejaring BlackBerry Messenger dan situs jejaring sosial Twitter.Dalam pesan yang disebut dikirim dari sebuah nomor di Singapura itu dikatakan, Nazaruddin kecewa dan mengancam akan membongkar sejumlah kasus yang disebut melibatkan Partai Demokrat. SMS itu juga menyinggung pribadi Presiden Yudhoyono.


Dalam keterangan persnya, Presiden mengungkapkan, selama enam tahun memimpin negeri ini, ia telah menerima ratusan fitnah. Menghadapi kabar tak benar itu, ia mengaku memilih diam dan terus bekerja.
"Namun, satu-dua kali manakala fitnah itu sungguh sangat keterlaluan, demi nama baik, demi kebenaran dan keadilan, dan merupakan hak saya, saya perlu menyampaikan penjelasan kepada rakyat," kata Presiden_Selasa, 31 Mei 2011, Adaptasi by  : Sripoku.com. Jakarta
____
Sangbaco.web.id
Parlemen abu-abu sby

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images